Gempa Sukabumi Trending Twitter, Anies Baswedan Imbau Warga Tak Panik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pukul 16.23 WIB membuat warga panik. Sebagian dari mereka mengekspresikan kepanikannya melalui media sosial, hingga kata "gempa" pun trending di media sosial Twitter.
"Stay safe everyone yang terdampak gempa," ungkap pemilik akun Twitter @LadyAyana12, Selasa (27/4/2021).
Bahkan, akun media sosial Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut menyampaikan sosialisasi apa saja yang perlu dilakukan ketika gempa menggoyang.
"Kerasa gempa? Jangan panik, lakukan langkah-langkah berikut ini," demikian ditulis Anies di media sosialnya.
Sementara, pemilik akun Ainun Chomsun mengaku baru kali pertama merasakan goyangan gempa ketika sedang berada di lantai atas.
"Kursi geser, badan goyang-goyang. Aku pikir vertigo. Mual euy," cuit dia.
Lalu, apakah gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami?
1. BMKG memastikan gempa di Sukabumi tak menyebabkan tsunami
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa yang terjadi di Sukabumi pada sore hari ini tidak menimbulkan tsunami.
Melalui akun media sosialnya, BMKG juga menyebut titik gempa berada di kedalaman 14 kilometer.
Editor’s picks
Meski tak berpotensi tsunami, tetapi gempa bumi itu dirasakan cukup kuat oleh warga yang tinggal di Depok, Bogor, Bandung, dan area lainnya di Jawa Barat.
"Berasa kecil di Sawangan, Depok," demikian cuit pemilik akun @Killy28.
Sedangkan, menurut BMKG, goyangan gempa dirasakan di Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilonggrang, Panggarangan, Bogor, Jakarta, Bandung, hingga Tangerang Selatan.
Namun, belum ada informasi mengenai dampak kerusakan yang dirasakan dari gempa itu.
Baca Juga: 7 Hal Ini Harus Kamu Lakukan saat Gempa supaya Selamat
2. BMKG imbau warga berhati-hati bila ada gempa susulan
Selain itu, BMKG mengimbau warga agar berhati-hati sebab bisa saja gempa susulan masih terjadi.
"Gempa ini dirasakan untuk diteruskan kepada masyarakat," demikian pernyataan BMKG.
3. Terapkan prinsip drop, cover, dan hold on bila terjadi gempa bumi
Jika kamu sedang berada di dalam ruangan ketika gempa terjadi sebaiknya terapkan prinsip drop, cover, dan hold on. Artinya, jatuhkan diri ke tanah, tutupi diri dengan berlindung di bawah meja yang kokoh atau perabot lainnya, serta bertahanlah sampai guncangan berhenti. Demikian saran Victoria State Emergency Service.
Apa yang harus dilakukan jika tidak ada meja untuk melindungi kita? Kamu bisa menutupi wajah dan kepala dengan tangan, lalu jongkok di sudut dalam gedung sampai gempa reda. Jauhi kaca, jendela, pintu, dinding luar, dan apapun yang bisa jatuh, seperti lampu atau furnitur.
Baca Juga: Cerita WNI Alami Gempa Besar di Jepang Tapi Minim Kerusakan