Gubernur Anies Temui Ketum PAN Saat Lebaran, Bahas Apa Ya?

"Hanya silaturahmi dan terapkan prokes yang ketat"

Jakarta, IDN Times - Komunikasi politik tak terhenti meski di tengah Hari Raya Idul Fitri. Itu terbukti ketika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendatangi kediaman pribadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan di daerah Cipinang, Jakarta Timur, pada Kamis (13/5/2021) sekitar pukul 13:00 WIB. 

Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno membenarkan adanya pertemuan tersebut. Ia juga mengungkap pembahasan kedua tokoh politik dalam pertemuan. Eddy menjelaskan pertemuan itu tidak lebih dari sekedar silaturahmi di hari Idul Fitri.

"Hanya silaturahmi Idul Fitri dan sangat terbatas saja (dengan prokes ketat)," ujarnya ketika dikonfirmasi pada Jumat (14/5/2021). 

Ia menepis kedua pemimpin itu membahas peluang capres pada Pemilu 2024. Pria yang juga menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menjelaskan, biar bagaimanapun PAN bermitra dengan Anies di DPRD DKI Jakarta. 

"PAN kan termasuk salah satu unsur pimpinan di DPRD DKI," ungkap anggota DPR dari Dapil Jawa Barat itu. 

Lalu, apa komentar pengamata politik mengenai sikap Anies yang mendatangi kediaman pribadi Zulkifli? Apalagi pada 6 Mei 2021, Anies juga menerima kunjungan dari Ketua Umum Partai Demkokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

1. Anies Baswedan sudah mulai komunikasi politik untuk Pilpres 2024

Gubernur Anies Temui Ketum PAN Saat Lebaran, Bahas Apa Ya?Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berolah raga saat menjalani isolasi di rumah dinasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, menilai Anies terlihat tak berminat untuk maju kembali menjadi gubernur pada Pilkada DKI mendatang. Dari pergerakan dan hasil survei, ia terlihat mulai membidik Pilpres 2024. 

"Apalagi kan waktu penyelenggaraan Pilkada dan Pilpres dilakukan bersamaan pada 2024. Artinya, kan harus memilih salah satu (kontestasi politik). Kelihatannya Anies itu bukan bergerak untuk menjadi Gubernur DKI untuk kali kedua. Kelihatannya akan siap-siap kepada proses pencapresan," ungkap Ujang yang dihubungi IDN Times melalui telepon pada Jumat (14/5/2021).

Indikasi lainnya yaitu terlihat dari sikap Anies yang tidak sekadar menemui pimpinan partai, tetapi juga mengunjungi provinsi lain seperti Kota Cilacap di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Itu artinya, perspektifnya lebih luas. Keinginannya lebih tinggi dari sekadar Pilkada," kata dia. 

Dalam kunjungannya di Jatim, Anies turut menemui Gubernur Khofifah Indarparawansa. Kemudian di Jateng bertemu sejumlah kepala daerah.

"Itu artinya, (Anies) ingin mencari dukungan di wilayah lain," ujarnya. 

Ia mengatakan apabila Anies fokus untuk kembali maju di Pilkada DKI, maka yang harus direbut hatinya adalah warga Ibu Kota, bukan di provinsi lainnya. "Dia ingin melebarkan dukungan, makanya berkeliling ke daerah lainnya," tutur dia. 

Baca Juga: Saat AHY Temui Anies di Balai Kota DKI, Konsolidasi 2024?

2. Nama Anies Baswedan jadi on top of mind pemilih di berbagai survei

Gubernur Anies Temui Ketum PAN Saat Lebaran, Bahas Apa Ya?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Meski hasil kinerja dalam menangani banjir dan kemacetan masih buruk, tetapi Ujang tak menepis nama Anies masih menjadi yang teratas (on top of mind) pemilih ketika ditanya mengenai capres 2024. Apabila namanya masih tinggi, artinya Anies memperoleh banyak dukungan dari publik. 

"Sementara, terkait kinerja Anies dalam menangani banjir yang dinilai kontraproduktif, itu kan bisa ditutupi dengan prestasi-prestasi yang lain. Oleh karena itu, Anies dan timnya sangat percaya diri ketika ada keunggulan di bidang lain. Itu juga yang membuat survei Anies makin tinggi," tutur Ujang. 

Salah satu penghargaan internasional yang baru-baru ini Anies raih adalah Sustainable Transprt Award (STA) 2021 dari Institute for Transportation and Development Policy (ITDP). Bahkan, Jakarta menjadi kota pertama di kawasan Asia Tenggara yang mendapatkan penghargaan itu. 

Melalui situs resminya, ITDP memberikan penghargaan bagi Jakarta karena dinilai telah menunjukkan komitmen, kemauan politik serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan. 

3. Komunikasi politik yang dijalin dengan Anies saat ini belum tentu berujung dukungan di pilpres

Gubernur Anies Temui Ketum PAN Saat Lebaran, Bahas Apa Ya?IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Menurut Ujang, meski Anies saat ini sudah didekati dua partai politik, tetapi belum tentu berujung dukungan konkret pada Pilpres 2024. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki pekerjaan rumah lain yang berat, yaitu mempertahankan elektabilitas setelah tak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada Oktober 2022. 

"Artinya, kan ada waktu menganggur dari 2022 ke 2024 untuk persiapan. Tinggal Anies menjaga ritme saja, apakah dia bisa punya posisi lagi atau tidak yang bisa menjaga popularitas dan elektabilitasnya," ungkap Ujang. 

Menurut dia, tetap memiliki popularitas di mata publik sangat penting. Sebab, jika tidak dikenal publik selama dua tahun, maka sosok Anies akan dilupakan masyarakat. 

"Politik di Indonesia ini kan konsepnya power center, siapa yang memiliki kekuasaan, jabatan, maka akan didekati. Berbeda dengan Jokowi yang lalu, ketika ia ikut pencalonan presiden, ia masih jadi gubernur," tutur dia. 

"Bila Anies bisa memiliki posisi lain selama dua tahun itu, maka elektabilitasnya akan stabil," katanya lagi. 

Baca Juga: AHY Sebut Tawaran Cagub DKI Bagi Moeldoko Cuma Satir

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya