Hore! Akhirnya Blokir Aplikasi Tik Tok Dicabut

Manajemen Tik Tok bersedia membersihkan konten negatif

Jakarta, IDN Times - Guys, kabar gembira! Aplikasi untuk merekam video buatan Tiongkok, Tik Tok sudah gak lagi diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika mulai Selasa (10/7). Konfirmasi itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani di kantor Kemkominfo pada hari ini.

"Harusnya malam ini atau besok pagi sudah bisa diakses (aplikasi Tik Tok)," ujar Semuel seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Semual mengatakan pihak manajemen aplikasi Tik Tok sangat responsif dan membersihkan konten-konten negatif dalam platformnya. Sehingga, Kemkominfo bisa dengan cepat membuka pemblokiran.

Lalu, benar kah aplikasi Tik Tok sudah bisa diakses? Apa langkah dari manajemen Tik Tok agar aplikasinya gak kembali diblokir.

1. Tik Tok mengembangkan sistem keamanan untuk menyaring konten negatif

Hore! Akhirnya Blokir Aplikasi Tik Tok DicabutIDN Times/Indiana Malia

Salah satu alasan mengapa Kemkominfo mencabut pemblokiran karena manajemen Tik Tok berkomitmen untuk mengembangkan sistem keamanan dan kecerdasan buatan untuk menyaring konten negatif. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, pihaknya menerima sekitar 2.853 laporan dari masyarakat soal konten di aplikasi Tik Tok.

Bahkan, sempat bergulir petisi di Change.org yang menuntut agar pemerintah mengambil tindakan untuk menyaring berbagai konten negatif di aplikasi tersebut. Pada Selasa malam, 3 Juli lalu, petisi itu sudah ditanda tangani 57.626 orang.

2. Tik Tok akan mendirikan kantor perwakilan di Indonesia

Hore! Akhirnya Blokir Aplikasi Tik Tok DicabutIDN Times/Afriani Susanti

Alasan kedua, mengapa pemerintah akhirnya mencabut pemblokiran terhadap Tik Tok yakni karena mereka berjanji akan membuka kantor perwakilannya di Indonesia. Bahkan, akan ada 200 warga Indonesia yang dipekerjakan di sana.

Selain itu, peraturan dan syarat pengguna sudah tersedia di dalam Bahasa Indonesia, sehingga kini penggunanya lebih mudah memahami.

3. Kemkominfo berharap aplikasi Tik Tok gak disalahgunakan oleh user

Hore! Akhirnya Blokir Aplikasi Tik Tok DicabutAntara Foto/Dhemas Reviyanto

Menurut Semuel, Tik Tok sesungguhnya adalah aplikasi menarik dan dapat mendorong anak muda untuk menjadi lebih kreatif. Oleh sebab itu, ia berharap para pengguna dapat memanfaatkan aplikasi itu secara bijak. Caranya, dengan gak memasukan konten negatif di dalamnya.

Namun, masih ada pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Tik Tok yakni memisahkan tombol laporan menjadi tombol khusus. Sementara, saat ini, tombol laporan justru menyatu dengan tombol berbagai video itu.

"Kami maunya tombol itu khusus atau tombolnya jangan 'share'. Itu akan diubah dan diterapkan secara global," ujar Semuel lagi.

4. Tik Tok punya 10 juta pengguna di Indonesia

Hore! Akhirnya Blokir Aplikasi Tik Tok DicabutDok. IDN Times

Kendati bagi sebagian orang, Tik Tok adalah aplikasi yang baru tetapi penggunanya cukup banyak lho di Indonesia. Menurut SVP Bytedance, Zhen Liu, jumlah pengguna Tik Tok di Indonesia mencapai 10 juta orang. Itu sebabnya, mengapa Indonesia dianggap sebagai pasar yang penting bagi manajemen Tik Tok.

Bahkan, mereka gak segan-segan terbang langsung dari Tiongkok ke Indonesia, ketika aplikasi buatan mereka diblokir oleh Pemerintah Indonesia.

"Di Indonesia, kami memiliki 10 juta pengguna aktif bulanan," ujar Zhen usai berkunjung ke kantor Kemkominfo pada Rabu (4/7) lalu.

Ia mengindikasikan basis komunitas Tik Tok di Indonesia terus tumbuh positif. Padahal, layanannya sendiri baru populer di Tanah Air sebulan terakhir. Oleh sebab itu, manajemen Tik Tok berkomitmen untuk mematuhi aturan yang dibuat oleh Kemkominfo.

Baca Juga: 10 Video Tik Tok Kocak yang Bikin Kamu Ngakak Seharian

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya