Indonesia Prihatin Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Tewas

Saudi baru mengakui Khashoggi tewas 20 hari kemudian

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cinta terhadap tewasnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada (2/10) di dalam gedung Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul. Dalam keterangan resmi Saudi, Khashoggi tewas akibat terlibat cek-cok dengan 15 orang yang berakhir pada tindak kekerasan. Pernyataan yang terkesan tidak masuk akal itu, dirilis 20 hari usai Saudi mencoba berkelit dari tuduhan dunia internasional. 

Rasa duka itu disampaikan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika menerima kunjungan kehormatan Menlu Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin (22/10). 

"Dalam kesempatan terpisah, Presiden juga menyampaikan mengenai kasus yang menimpa Khashoggi. Presiden menyampaikan keprihatinan atas kasus tersebut dan Indonesia mengharapkan investigasi yang sedang dilakukan dapat terealisasi secara transparan dan seksama," ujar Menlu Retno yang mendampingi Jubeir menemui Jokowi. 

Lalu, apakah Jokowi turut menanyakan soal hasil investigasi kematian Khashoggi kepada Jubeir ketika bertemu tadi? 

1. Menlu Saudi sudah menyampaikan soal perkembangan penyelidikan kematian Khashoggi kepada Presiden Jokowi

Indonesia Prihatin Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Tewas(Presiden Joko Widodo ketika bertemu dengan rombongan Menlu Arab Saudi) www.twitter.com/@jokowi

Menurut Menlu Retno, Menlu Jubeir sudah menyampaikan perkembangan penyelidikan kematian Khashoggi kepada Presiden Jokowi. 

"Sebelum berangkat ke Indonesia, Menlu Arab telah menyampaikan pernyataan dan penjelasan. Penjelasan itu juga yang disampaikan ke Presiden," ujar Retno ketika ditemui di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin (22/10). 

Lalu, pernyataan apa yang disampaikan oleh Menlu Jubeir kepada Jokowi? Dalam wawancara khusus dengan stasiun Fox News, Jubeir mengatakan Saudi kini tengah bekerja dengan Turki untuk melakukan investigasi bersama. 

"Namun, hingga saat ini kami belum mengetahui bagaimana ia meninggal, kami tidak tahu di mana jasadnya hingga kini. Jaksa penuntut sejauh ini sudah memerintahkan untuk menahan 18 orang dan meminta keterangan dari mereka. Termasuk juga kemungkinan untuk menyidangkan para pelaku," ujar Jubeir pada Minggu (21/10). 

Raja Salman al Saud, kata Jubeir, juga telah memecat beberapa pejabat terkait kematian Khashoggi. 

Baca Juga: LINIMASA: Cara Saudi "Ngeles" Soal Kematian Jamal Khashoggi

2. Saudi mengaku memeriksa semua fakta yang kini berkembang, termasuk Khashoggi tewas dimutilasi

Indonesia Prihatin Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi TewasANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Ketika ditanyakan oleh jurnalis Fox News soal pengetahuannya bahwa ada kemungkinan Khashoggi tewas dengan cara dimutilasi hidup-hidup, Jubeir tidak merespons hal tersebut. Ia hanya mengatakan, kini tengah memeriksa semua fakta yang muncul dan dalam proses penyelidikan. 

"Kami masih terus berupaya untuk menentukan apa yang sesungguhnya terjadi dan memastikan semua yang bertanggung jawab ditahan," ujar Jubeir. 

Fox News juga sempat menanyakan soal pernyataan Saudi yang terkesan plintat-plintut dan selalu berubah-ubah. Semula, Saudi sangat yakin Khashoggi keluar dari gedung Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul dalam keadaan hidup. Namun, pada Sabtu kemarin, mereka justru meralat sendiri pernyataannya dan menyebut pria berusia 58 tahun itu justru tewas. 

Walaupun tidak mengakui, namun Jubeir memberikan indikasi bahwa ada informasi yang tidak diketahui oleh Pemerintah Saudi.

"Ketika ada situasi seperti ini, maka informasi yang ingin Anda sampaikan harus seakurat mungkin. Kami tidak ingin menambah kerumitan dengan menyebar spekulasi. Jadi, ini membutuhkan waktu," kata dia. 

Bahkan, Jubeir turut membandingkan sikap serupa juga pernah ditunjukkan oleh Pemerintah Negeri Paman Sam. 

3. Menlu Saudi membantah putra mahkota terlibat dalam tewasnya Jamal Khashoggi

Indonesia Prihatin Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi TewasANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

Menlu Jubeir juga menepis pemberitaan yang mengindikasikan putra mahkota, Mohammed bin Salman ikut terlibat dalam tewasnya Khashoggi. Jubeir menegaskan yang nampak di berbagai media Turki dan Amerika Serikat adalah foto-foto pengawal yang pernah ikut mendampingi Mohammed. Tetapi, hal itu tidak serta merta menyimpulkan bin Salman terlibat dan dekat mereka.

"Putra mahkota membantah terlibat dan mengaku tidak tahu terhadap peristiwa pembunuhan Khashoggi di dalam gedung konsulat jenderal, bahkan seorang pejabat berwenang di badan intelijen tidak mengetahui adanya peristiwa ini," kata Jubeir. 

Operasi pembunuhan terhadap Khashoggi merupakan peristiwa yang terjadi di luar yang seharusnya. 

"Mereka membuat kesalahan dengan membunuh Jamal Khashoggi di gedung konsulat dan mereka mencoba untuk menutup-nutupinya," kata Jubeir. 

4. Saudi mengaku tidak tahu soal keberadaan audio yang merekam detik-detik suara ketika Jamal Khashoggi diduga dimutilasi

Indonesia Prihatin Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi TewasANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Pemerintah Saudi mengaku tidak mengetahui rekaman suara Khashoggi yang disebut banyak media merupakan salah satu bukti ia tewas diduga akibat dimutilasi. Menlu Jubeir pun mengaku tidak tahu apakah ada negara lain yang memiliki akses terhadap rekaman suara seperti yang ditulis di media. 

Informasi mengenai rekaman suara itu kali pertama dirilis oleh media pro terhadap Pemerintah Turki. Mereka menyebut mendapat rekaman suara berisi informasi detik-detik Khashoggi berada di dalam gedung konsulat jenderal, dari Badan Intelijen Turki. 

"Yang saya lihat saat ini adalah spekulasi di pers, yang saya lihat hanya 'katanya-katanya' dan saya mendengar begitu banyak gosip. Saya mengimbau agar publik berhati-hati dan membiarkan otoritas berwenang untuk menyelesaikan investigasi yang dilakukan oleh Saudi dan Turki," ujar pria yang pernah bertugas sebagai Duta Besar Saudi di Amerika Serikat itu. 

Ketika investigasi itu rampung, Saudi berjanji akan merilisnya ke masyarakat internasional. 

5. Menlu Saudi akan menggelar Sidang Komisi Bersama dengan Menlu Retno

Indonesia Prihatin Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi Tewas(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi) www.twitter.com/@setkabgoid

Menlu Saudi  Adel bin Ahmed Al-Jubeir akan berada di Jakarta selama dua hari. Menurut keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, Jubeir berada di Jakarta selama dua hari untuk melakukan kunjungan kerja. Rencananya, Jubeir dan Retno akan menggelar pertemuan bilateral di Gedung Pancasila pada Selasa (23/10). 

"Ini merupakan hasil dari kunjungan Arab Saudi tahun lalu yang merupakan hasil joint declaration kedua negara. Tujuan dari SKB (Sidang Kabinet Bersama) untuk melakukan review dari berbagai kegiatan dan program kerjasama yang didaftarkan bersama," ujar Arrmanatha ketika memberikan keterangan pers di gedung Kemenlu pada Kamis (18/10).

Salah satu isu yang menjadi kepentingan Indonesia dan akan diangkat dalam pertemuan bilateral itu yakni isu perlindungan WNI dan TKI. 

Apalagi pada (11/10) lalu Menaker Hanif Dhakiri dan Menaker Saudi, Menaker dan Pembangunan Sosial, Ahmed Sulaiman Al-Rajhi sudah bertemu serta membahas uji coba pengiriman kembali TKI ke negeri Petro Dollar itu. BNP2TKI beralasan, selama dilakukan moratorium justru terjadi banyak pengiriman TKI ke Saudi secara ilegal.

Dalam uji coba kali ini, Pemerintah Saudi dan Indonesia sepakat untuk mengirimkan tenaga kerja melalui satu pintu.

Baca Juga: Jamal Khashoggi, Arab Saudi dan Operasi Intelijen yang Gagal

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya