Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan Maritim Internasional PBB

Indonesia berhasil mendapatkan 139 suara

Jakarta, IDN Times - Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO). Keputusan itu ditetapkan di markas besar IMO di London, Inggris, dalam sidang ke-31 pada Jumat waktu setempat (29/11). 

Dalam sidang tersebut Indonesia resmi menjadi anggota kategori C untuk periode 2020-2021. Di kategori C ada 24 dari 174 negara anggota IMO yang mengincar 20 kursi. Kini usai terpilih, Indonesia duduk bersama negara tetangga Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, hingga ke Denmark. 

Konfirmasi juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri melalui akun media sosialnya pada Sabtu (30/11). Selain itu, Indonesia juga terpilih sebagai auditor eksternal di IMO. 

"Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang dipilih menjadi external auditor di IMO," demikian yang ditulis oleh Kemlu pada hari ini. 

Lalu, apa yang spesial dengan terpilih kembali menjadi anggota IMO?

1. Dengan menjadi anggota, Indonesia bisa turut mempengaruhi kebijakan maritim di dunia

Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan Maritim Internasional PBB(Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) Dokumentasi Humas Kemenhub

Menurut keterangan tertulis dari Kementerian Perhubungan, IMO merupakan organisasi PBB yang khusus menangani keselamatan pelayaran dan berpusat di London, Inggris. Organisasi itu sudah berdiri sejak tahun 1948 lalu.

Atas terpilihnya kembali Indonesia, Menhub Budi Karya mengucapkan selamat kepada semua delegasi Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah memberikan dukungan. 

"Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan laporan dari London bahwa Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020 – 2021. Dengan menjadi anggota Dewan IMO Kategori C, dan terpilih sebagai External Audit, kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim Indonesia agar dapat memberikan kemaslahatan masyarakat banyak," kata Budi pada hari ini. 

Sementara, menurut Dirjen Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo, yang langsung melaporkan dari London mengatakan Dewan IMO kategori C merupakan perwakilan dari negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis. 

Dari segi perolehan suara di kategori C, Singapura menjadi negara yang menduduki peringkat pertama dengan perolehan 153 suara. 

"Empat negara lain tidak masuk dalam keanggotaan dewan IMO kategori C, yaitu: Nigeria (110), Saudi Arabia (106), Polandia (101) dan Liberia (100). Sementara 1 negara, yaitu Qatar mengundurkan diri sebagai kandidat Anggota Dewan IMO Kategori C,” kata dia lagi. 

Sedangkan, anggota IMO kategori A terdiri dari 10 negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar. Anggota IMO kategori B terdiri dari 10 negara yang mewakili kepentingan terbesar dalam “International Seaborne Trade. 

Baca Juga: Komitmen Capres Terkait Kondisi Maritim Indonesia di Mata Para Ahli

2. Indonesia juga terpilih menjadi negara anggota auditor eksternal IMO

Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan Maritim Internasional PBB(Ilustrasi Badan Pemeriksa Keuangan) ANTARA FOTO

Selain terpilih menjadi anggota dewan IMO kategori C, Badan Pemeriksa Keuangan Indonesia juga dipilih sebagai auditor eksternal IMO pada periode 2020 - 2023. Atas pencapaian itu, Menhub Budi Karya juga mengucapkan selamat. 

"Pengalaman bergengsi dua kali mengaudit lembaga Internasional pastinya menambah kepercayaan bagi negara anggota IMO sehingga secara meyakinkan mereka memberikan suaranya bagi Indonesia," kata Budi. 

3. Indonesia sempat mengundang duta besar negara sahabat agar bersedia memberikan suaranya

Indonesia Terpilih Lagi Jadi Anggota Dewan Maritim Internasional PBB(Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Istana Negara) IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Proses untuk bisa terpilih kembali diperoleh dengan cara yang tak mudah. Indonesia melakukan kampanye secara terus menerus. Salah satunya digelar di Jakarta pada Oktober lalu. 

Menhub Budi Karya Sumadi menggelar acara makan siang di restoran Plataran Menteng, Jakarta. Working luncheon itu dihadiri oleh delapan duta besar, dua Charge de Affaires dan dua wakil duta besar negara anggota IMO. 

Upaya untuk bisa kembali duduk sebagai anggota IMO sejalan dengan visi Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ingin menjadikan Indonesia poros maritim dunia dan menjadikan landasan bagi strategi kebijakan laut. 

"Tujuannya untuk memperluas diplomasi maritim Indonesia," kata Budi ketika itu. 

Baca Juga: Tujuh Startup Maritim Semarang 'Ngobam' Bareng Untuk Majukan Pesisir

Topik:

Berita Terkini Lainnya