Ini Kata Prabowo soal Satu Meja dengan Mega di Hari Nasional Saudi

PDIP disebut Gerindra sebagai cinta pertama

Jakarta, IDN Times - Ada pemandangan yang tak biasa dalam peringatan hari nasional ke-93 Arab Saudi pada Senin (25/9/2023). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terlihat duduk satu meja dengan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.

Momen ini tertangkap kamera di tengah berembusnya isu Prabowo berusaha menemui Mega. Apalagi wacana untuk menduetkan Prabowo dan Ganjar kembali muncul. 

Ketika ditanyakan apakah ada pembicaraan khusus dengan Mega saat itu, Prabowo tak banyak berkomentar. Ia hanya menyebut pertemuan itu terjadi di momen hari nasional Arab Saudi.

"Itu kan hari nasional Arab Saudi ya," ungkap Prabowo di kantor Kementerian Pertahanan pada Selasa (26/9/2023) sambil tersenyum. 

Sementara, secara terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman justru menyambut baik bila Prabowo dapat duduk satu meja dengan Mega jelang pemilu 2024. Baginya, silaturahmi antar tokoh bangsa harus tetap terjadi. 

Apakah Mega dan Prabowo sempat membahas isu mengenai pemilu 2024?

Baca Juga: Isu Duet Prabowo-Ganjar Dinilai sebagai Politik Belah Bambu

1. Partai Gerindra sebut PDIP adalah cinta pertama

Ini Kata Prabowo soal Satu Meja dengan Mega di Hari Nasional SaudiPrabowo Subianto ketika bertemu Megawati Soekarnoputri pada 2019 lalu di Teuku Umar, Jakarta Pusat. (Dokumentasi PDI Perjuangan)

Habiburokhman mengatakan relasi antara PDIP dengan Gerindra sudah berjalan baik sejak lama. Apalagi Mega dan Prabowo pernah berpasangan di pemilu 2009 lalu. Meski, pasangan tersebut kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. 

"Teman-teman pasti tahu lah PDI Perjuangan itu kan cinta pertamanya Gerindra. Iya gak? Kami pada 2009 lalu masih partai baru. Tapi, sudah berduet dan ketum kami menjadi bakal capres-cawapres. Lalu, cinta pertama itu menghasilkan anak pada 2012 yaitu Pak Jokowi dan Pak Ahok yang menang Pilkada DKI Jakarta 2012," tutur Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada hari ini. 

Itu sebabnya relasi kedua parpol masih terbina baik hingga hari ini. Pria yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR itu menambahkan bukan hal yang istimewa bila Prabowo bertemu Mega. Bahkan, kata dia, keduanya bisa saling mendekat bila bertemu di satu acara. 

"Walaupun kadang-kadang kami berbeda pilihan, tapi kenangan indah dengan PDIP itu gak akan pernah terlupakan, kurang lebih begitu. Jadi, hubungan psikologisnya baik sekali," katanya lagi. 

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Megawati yang Disukai Prabowo Subianto

2. PDIP tak beri restu Gibran menjadi bakal cawapres Prabowo

Ini Kata Prabowo soal Satu Meja dengan Mega di Hari Nasional SaudiSebanyak 15 kelompok relawan pendukung Joko "Jokowi" Widodo dan Gibran Rakabuming hadir mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra dan bakal calon presiden Prabowo Subianto sebagai presiden (dok Humas Prabowo)

Sementara, politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan mengatakan putusan batas minimum cawapres yang kini bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) tidak lebih dari teater politik. Gugatan itu diajukan oleh sejumlah politisi Gerindra dan Garuda, diduga untuk memuluskan langkah Gibran Rakabuming Raka menjadi pendamping Prabowo. Tetapi, Panda mewanti-wanti bahwa Gibran masih memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. 

"Sangat aneh kalau ada partai lain yang berambisi menarik dia (Gibran) tanpa kulo nuwun atau permisi kepada pimpinan partainya," ujar Panda pada Senin (25/9/2023) di Jakarta. 

Di sisi lain, menurut Panda tak masuk akal bila Ganjar yang sudah diajukan sebagai bakal capres, lalu ada anak presiden dimajukan sebagai bakal cawapres dari pihak lawan. "Di mana jalan logikanya? Kalau ada daftar keanehan di dunia nah peristiwa ini bisa dimasukan," katanya. 

Panda mengaku tersinggung ketika melihat banyak bertebaran baliho wajah Gibran yang di sejumlah daerah dan ditulis sebagai calon wakil presiden 2024. Selain itu, ada pula baliho Gibran yang dipasangkan dengan Prabowo. 

"Kalau saya sih tersinggung kalau dibikin-bikin seperti itu. Saya akan minta diturunkan," tutur dia. 

3. Partai Gerindra mengaku tak punya keinginan untuk memasangkan Gibran dengan Prabowo

Ini Kata Prabowo soal Satu Meja dengan Mega di Hari Nasional SaudiWagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Di sisi lain, Ketua DPD Gerindra di DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menepis pihaknya memiliki keinginan untuk menjadikan Gibran sebagai bakal cawapres Prabowo. "Keinginan Mas Gibran untuk menjadi bakal cawapres bukan dari kami. Yang disebut oleh Pak Prabowo ada capres-capres yang masih muda. Kan bukan hanya Msas Gibran yang disebut. Kan ada Erick Thohir, RK (Ridwan Kamil)," kata Riza. 

Ia pun menegaskan Partai Gerindra tidak pernah secara khusus meminta Gibran agar menjadi pendamping Prabowo. Riza juga menyebut soal apakah bakal meminang Gibran sebagai bakal cawapres akan diputuskan oleh Prabowo. 

"Tentu bila MK meloloskan (gugatan batas minimum cawapres), ada aturan yang harus dilalui. Pak Prabowo kan taat aturan," tutur dia. 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/pa5wMZBaEYs

Baca Juga: Megawati Diwacanakan Bertemu Prabowo, Ganjar: Akan Menyejukkan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya