Ini Keterangan yang Ingin Didalami KPK dari Suami Dian Sastro

Diduga uang sebesar US$ 2 juta ikut dinikmati PT MRA

Jakarta, IDN Times - Suami aktris Dian Sastro, Maulana Indraguna Sutowo mangkir ketika dipanggil sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (27/3). Lembaga anti rasuah memanggil Indra untuk memperoleh informasi terkait laporan keuangan PT Mugi Rekso Abadi (MRA). 

Perusahaan yang didirikan pada tahun 1993 itu diduga ikut menerima aliran dana atau hadiah dari PT Rolls Royce, Inggris atas pembelian mesin pesawat untuk maskapai Garuda Indonesia.

Apa alasan Indra mangkir? Kapan penyidik menjadwal ulang pemanggilan Indra?

1. Indra mangkir tanpa alasan

Ini Keterangan yang Ingin Didalami KPK dari Suami Dian SastroSumber Gambar: anekatembang.com

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan Indra mangkir dalam pemanggilan perdana pada hari ini tanpa disertai alasan yang jelas. Lembaga anti rasuah memanggil Indra dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama PT MRA. 

"Kami perlu mengetahui bagaimana proses keuangan dan mekanisme korporasi yang berlaku di PT MRA. Oleh sebab itu, orang-orang yang menjadi pendiri di MRA termasuk yang bersangkutan yang duduk sebagai direktur diperiksa. Kami akan lakukan proses pemeriksaan sebagai saksi sesuai aturan hukum yang berlaku," ujar Febri yang ditemui di gedung KPK malam ini. 

Menurut mantan aktivis anti korupsi itu, penyidik akan ditanyakan mengenai apa yang diketahui oleh saksi terkait operasional dan pengelolaan PT MRA. Lalu, kapan Indra akan dijadwal ulang pemanggilannya oleh penyidik? Febri menyebut itu semua tergantung pada kebutuhan penyidik. 

"Karena masih ada saksi-saksi lain yang kami periksa di kasus Garuda ini," kata dia.

Baca juga: Ada yang Baru Lho, Pesawat Baru Garuda Ini Lebih Nyaman dan Kece!

2. Proses kasus masih di tahap penyidikan tindak pidana korupsi

Ini Keterangan yang Ingin Didalami KPK dari Suami Dian SastroIDN Times/Sukma Shakti

Dalam kasus korupsi yang rumit seperti suap di maskapai Garuda, terbuka peluang besar adanya tindak kejahatan pencucian uang (TPPU). Menurut Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif, mantan Dirut PT Garuda menerima hadiah sebesar 1,2 juta Euro dan Rp 20 miliar dalam bentuk barang serta uang tunai. 

Tetapi, Febri menyebut proses yang berlangsung saat ini baru tindak pidana korupsi yang dilakukan Emirsyah. 

"Yang kami sidik saat ini masih di tindak pidana korupsi (belum sampai ke TPPU). KPK memang mengetahui adanya transaksi pembelian rumah oleh keluarga Emir. Yang kami gali informasinya soal awal mula rumah dan bangunan itu dibeli. Proses transaksi seperti apa," kata Febri. 

Bekas bangunan yang sempat dihuni oleh penyanyi Iis Sugianto turut membuat publik bingung. Sebab, nama Iis ikut terseret. 

"Memang ada yang kami periksa terkait pembelian rumah. Yang bersangkutan adalah pemilik rumah dari bangunan. Serta tranksaksi tersebut seperti apa," kata dia.

Dalam pemanggilan Iis yang berlangsung pada (15/1) diketahui penyidik memanggil dia untuk mengetahui asal-usul uang yang digunakan untuk membeli kediaman Iis. 

Sementara, terkait dana yang telah dialih-fungsikan menjadi aset-aset yang lain, Febri menjelaskan KPK akan tetap mencari apa saja yang sudah diterima oleh Emirsyah Satar. 

Pada penetapan Emir sebagai tersangka pada akhir tahun lalu, lembaga anti rasuah sempat menemukan suap dalam bentuk barang senilai US$ 2 juta. Benda itu tersebar di Singapura dan Indonesia. Febri mengakui memperoleh bukti lintas negara menjadi salah satu tantangan yang dihadapi KPK. Sebab, kasus itu sudah mulai diusut sejak tahun 2016. 

3. PT MRA diduga ikut menampung uang suap bagi Emirsyah Satar

 
Ini Keterangan yang Ingin Didalami KPK dari Suami Dian SastroIDN Times/Sukma Shakti

Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif mengatakan aliran dana bagi Emirsyah sudah dipantau selama satu tahun terakhir. Pria berusia 58 tahun itu menerima hadiah dari PT Rolls Royce karena telah menggunakan mesin trent untuk pesawat Garuda Indonesia jenis Airbuss. 

Rupanya uang suap itu dikirim ke rekening Ibu mertua Emirsyah yang berada di Singapura. Soal rekening dan pengiriman uang ke ibu mertuanya terjadi pada tahun 2009 - 2012. 

Skema detail aliran yakni Rolls Royce mengirimkan uang ke rekening perusahaan Connaught International. Dari sana uang dialihkan ke rekening ibu mertua Emirsyah. 

Sekitar US$ 2 juta diduga ikut diterima oleh Connaught International dan PT MRA. 

Baca juga: 10 Potret Kemesraan Dian Sastro & Indraguna Sutowo yang Bikin Iri

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya