Ini Pengakuan Anggota DPRD Bener Meriah yang Sempat Ikut Diamankan KPK

Mobil yang ditumpangi Usman sempat dicegat penyidik KPK

Jakarta, IDN Times - Selain Gubernur Nangroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga mengamankan satu kepala daerah lainnya yakni Bupati Bener Meriah, Ahmadi SE. Pria berusia 37 tahun itu diamankan ketika dalam perjalanan pulang dari Kabupaten Aceh Tengah pada Selasa malam (3/7).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK), Usman Yakup mengaku ikut menumpang mobil Ahmadi ketika mereka secara tiba-tiba dicegat oleh penyidik lembaga anti rasuah. Sebelumnya, Usman dan Ahmadi menghadiri sebuah acara di salah satu hotel di Takengon.

"Setelah berlangsung acara sekitar jam 17.00, kami kemudian ngopi di kafe. Setelah ngopi karena sudah sore, kami berangkat pulang," ujar Usman kepada media pada Selasa malam (3/7) seperti dikutip dari Antara.

Gara-gara ikut menumpang satu mobil dengan Ahmadi, Usman pun sempat digiring ke kantor Polres Aceh Tengah. Kok bisa?

1. Seluruh penumpang mobil sempat digiring penyidik KPK ke kantor polisi

Ini Pengakuan Anggota DPRD Bener Meriah yang Sempat Ikut Diamankan KPKGoogle image

Mobil yang ditumpangi Ahmadi, berisi empat orang. Gara-gara dicegat penyidik lembaga anti rasuah, maka mereka semua harus ikut ke kantor Polres Aceh Tengah.

"Begitu kami berangkat, di tengah jalan kebetulan di Paya Tumbi, lewat jalur dua sedikit di tikungan, di situlah diserempet sama orang KPK," ujar Usman.

Saat dicegat oleh penyidik KPK, Ahmadi sempat bertanya maksud dan tujuan mobilnya dicegat. Penyidik KPK hanya menjelaskan kalau itu terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT).

"Bapak kami bawa dulu ke Polres Aceh Tengah untuk dimintai keterangan. Terkait apa, terkait dengan masalah OTT di Aceh, katanya," kata Usman menirukan kalimat penyidik KPK.

2. Ponsel semua penumpang di mobil Ahmadi sempat disita penyidik KPK

Ini Pengakuan Anggota DPRD Bener Meriah yang Sempat Ikut Diamankan KPKIDN Times/Sukma Shakti

Selain digiring ke kantor polisi, Usman mengaku ponselnya juga sempat disita oleh penyidik lembaga anti rasuah. Tetapi usai pemeriksaan dan ia dibolehkan pulang, ponsel tersebut dikembalikan.

"Setelah selesai pemeriksaan, ternyata saya diizinkan pulang, katanya gak ada apa-apa," kata Usman.

3. Penyidik KPK meminta kunci ruang kerja bupati ke Ahmadi

Ini Pengakuan Anggota DPRD Bener Meriah yang Sempat Ikut Diamankan KPKIDN Times/Sukma Shakti

Selain menyita ponsel, penyidik KPK juga meminta kunci ruang kerja Ahmadi. Sebab, mereka akan melakukan penggeledahan di ruang kantor Bupati Bener Meriah.

"Saat KPK meminta kunci ruang kerjanya Bupati, kebetulan Bupati mempersilakan," kata dia.

Ahmadi diperiksa oleh penyidik KPK di kantor polisi Polres Aceh Tengah sejak pukul 19.00 WIB hari Selasa. Ia ikut diboyong ke gedung KPK pada hari ini. Dari OTT yang dilakukan pada Selasa malam, penyidik menemukan uang tunai sekitar Rp 500 juta. Diduga uang tersebut terkait penggunaan dana otonomi khusus di Aceh.

Baca juga: Uang Ratusan Juta dari OTT di Aceh Diduga terkait Dana Otonomi Khusus

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya