Jakarta Berpotensi Diikuti Calon Tunggal, JK: Masih Ada Sebulan Lagi
Intinya Sih...
- JK menolak berandai-andai calon tunggal di Pilkada Jakarta 2024 karena dinamika politik yang tinggi.
- KIM Plus mengancam tiket Anies Baswedan dan Ahok ke Pilkada Jakarta, dengan partai non-KIM bergabung.
- Golkar akan memajukan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta 2024, setelah mendukung Dedi Mulyadi di Jawa Barat.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf "JK" Kalla menilai belum bisa disimpulkan saat ini Pilkada Jakarta 2024 hanya akan diikuti oleh calon tunggal. Sebab, masih tersisa waktu sekitar satu bulan untuk pembentukan koalisi hingga pendaftaran ke KPUD Jakarta.
"Ya, kan masih ada waktu hampir satu bulan. Ada dinamikanya," ujar JK di Hotel Grand Sahid, Jakarta Selatan pada Senin (5/8/2024).
Ia pun enggan berandai-andai skenario menjadikan paslon tunggal di Jakarta benar-benar jadi kenyataan. Sebab, politik yang begitu cair menyebabkan dinamikanya tinggi.
"Ya, tunggu lah," kata politikus senior dari Partai Golkar itu.
Wacana paslon tunggal di Pilkada Jakarta merebak seiring dengan rencana pembentukan koalisi besar bernama KIM (Koalisi Indonesia Maju) plus. Dinamakan KIM plus, lantaran parpol pendukung Prabowo-Gibran tengah melobi parpol di luar KIM ikut bergabung. Hal itu jelas mengancam tiket ke Pilkada Jakarta bagi Anies Baswedan dan Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama.
Baca Juga: Ini Provinsi yang Berpotensi Alami Calon Tunggal vs Kotak Kosong
1. Gerindra bantah usung Ridwan Kamil di Jakarta untuk jegal Anies
Sementara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menepis KIM plus dibentuk sengaja agar Anies tak dapat tiket di Pilkada Jakarta. Menurutnya, KIM plus dibuat untuk kemajuan Indonesia ke depan.
"Sekarang ini alam demokrasi. Kalau partai politik ingin mencalonkan siapa, kita tidak bisa melarang," ujar Dasco di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (5/8/2024).
Baca Juga: Dasco Bantah KIM Plus Upaya Jegal Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024
2. Golkar resmi usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Sementara, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, memastikan pihaknya akan memajukan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta 2024. Hal itu lantaran partai berlambang pohon beringin tersebut sudah memberikan dukungan calon gubernur Jawa Barat kepada kader Partai Gerindra, Dedi Mulyadi.
Editor’s picks
Keputusan tersebut diambil usai adanya pertemuan intensif selama satu pekan terakhir, antara ketua umum parpol di bawah naungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang pada Pilpres 2024 mendukung pasangan capres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Pada akhirnya demi menjaga, tentu demi kepentingan bangsa dan negara, kepentingan di daerah masing-masing, dan keutuhan serta soliditas kami dalam mengarungi perjalanan ke depan bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM), maka kami memutuskan di Jawa Barat mendukung Dedi Mulyadi," ujar Doli ketika dihubungi, Minggu kemarin.
Artinya, saudara Ridwan Kamil kan kami berikan dua surat tugas, satu di Jawa Barat dan di Jakarta, maka itu memberikan makna bahwa surat tugas untuk Ridwan Kamil tersisa yang di Jakarta," sambungnya.
Doli pun menyebut Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, telah bertemu dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, dalam waktu satu hingga dua hari ke depan akan ada keputusan menyangkut Pilkada Jakarta dan Jabar 2024.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR itu menyebut Golkar akan bersikap konsisten. Artinya, bila satu penugasan diberikan kepada pihak lain, maka tersisa surat tugas ke Jakarta bagi Ridwan Kamil.
"Kami tinggal mengambil keputusan resmi saja," imbuh Doli.
3. Analis politik nilai koalisi besar lewat KIM akan jegal Anies agar tak dapat tiket di Pilkada
Sementara, analis politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, berpendapat bila KIM Plus terwujud, maka dapat membahayakan tiket bagi Anies Baswedan untuk Pilkada DKI Jakarta. Dia menduga alasan di balik partai-partai non-KIM akhirnya bersedia bergabung ke KIM lantaran diiming-imingi kursi menteri.
"NasDem jelas menyatakan akan mendukung. Kalau melihat pernyataan Gus Jazilul (Waketum PKB) juga mengarah ke arah sana, karena ketika berbicara menggunakan kata Jakarta dan Indonesia. PKS kita tahu kemarin mendukung Bobby Nasution yang dianggap tadinya berseberangan. Bila mendukung Bobby, artinya mendukung anggota keluarga presiden. Ini ada deal yang lebih besar," tutur Yunarto ketika dihubungi, Sabtu malam.
Dia menilai skenario untuk membuat koalisi besar tak sekadar agar Anies tidak bisa maju di Pilkada Jakarta 2024. Hal serupa juga bisa terjadi di Pilkada wilayah lain.
"Contoh di Banten, ada dua perbedaan besar di partai di dalam KIM wilayah itu, Gerindra dan Golkar. Bukan tidak mungkin elite di atas membuat kesepakatan sangat besar, maka kita akan melihat sesuatu seperti yang terjadi di Jakarta dan Jabar," ujarnya.
Baca Juga: Ahok: Jusuf Hamka Bilang, Kayaknya Gak Jadi Diajukan di Jakarta