Jayapura Papua Digoyang Gempa Dangkal M 4,9, Sejumlah Bangunan Rusak 

Ini gempa merusak pertama di Indonesia pada 2023

Jakarta, IDN Times - Di awal tahun 2023, Indonesia sudah dilanda bencana alam. Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,9 telah menggoyang Jayapura, Papua pada Senin (2/12/2023) subuh. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2.53 Lintang Selatan dan 140.74 Bujur Timur atau berlokasi pada jarak 14 kilometer arah Timur Laut Kota Jayapura, Papua. 

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyatakan, gempa yang terjadi di Jayapura memiliki kedalaman yang dangkal. "Gempa diduga diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif yang melintasi Jayapura," ungkap Daryono dalam keterangan tertulis pada hari ini. 

Guncangan gempa bumi, kata Daryono, dirasakan di kota dan kabupaten di sepanjang Jayapura dengan skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity). Akibat gempa, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan ringan. Selain itu, gempa susulan sudah terjadi beberapa kali.

"Hingga pukul 04:00 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 8 aktivitas gempa bumi susulan," tutur dia. 

Lalu, apakah ada korban jiwa akibat gempa bumi di Jayapura?

1. Warga Jayapura terbangun dan berlarian ke luar rumah

Jayapura Papua Digoyang Gempa Dangkal M 4,9, Sejumlah Bangunan Rusak Ilustrasi Papua (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, warga di kawasan Dok IX Distrik Jayapura Utara, Sony Benyamin mengaku mereka sekeluarga terkejut dan panik ketika gempa mengguncang. Sebab, di saat gempa terjadi, mereka sedang beristirahat. Mereka langsung berlarian ke luar rumah. 

"Kami tidak berani masuk ke rumah karena masih ada gempa susulan," ungkap Sony dikutip dari kantor berita ANTARA pada hari ini. 

Ia mengatakan, gempa dirasakan cukup kuat di rumahnya. Barang-barang rumah tangga berjatuhan dari lemari penyimpanan. 

Kepanikan yang sama juga dirasakan oleh warga Pasir Dua, Risky. Ia mengatakan, air di bak penampungan sampai tumpah. 

"Gempa kali ini terasa sekali. Mudah-mudahan tak ada gempa susulan lagi," tutur dia. 

Baca Juga: BMKG Catat 1.290 Gempa Bumi Terjadi di Jabar Sepanjang 2022

2. Gempa susulan telah terjadi sebanyak 49 kali

Jayapura Papua Digoyang Gempa Dangkal M 4,9, Sejumlah Bangunan Rusak Kerusakan akibat gempa bumi magnitudo 4,9 yang terjadi pada Senin, 2 Januari 2023. (Dokumentasi BMKG)

Sementara, menurut informasi dari Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah V Papua, Danang, sejak gempa pertama telah terjadi 49 kali gempa susulan. 

"Gempa utama tadi mengakibatkan plesteran RS Provita rusak dan plafon Hotel Swissbel rusak. Dari kekuatan dan lokasinya potensi tsunami sangat kecil atau sangat tidak memungkinkan. Namun, gempa bisa berdampak terhadap kerusakan pada bangunan," ungkap Danang kepada media pada hari ini. 

"Setidaknya sudah ada 49 kali gempa susulan," tutur dia lagi. 

3. Banyak sesar aktif di Papua sehingga sering picu terjadinya gempa

Jayapura Papua Digoyang Gempa Dangkal M 4,9, Sejumlah Bangunan Rusak Personel Basarnas berada di depan rumah warga rumah yang roboh akibat terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021). Pihak Basarnas menerima laporan sementara kerusakan rumah akibat gempa pada Selasa (14/12/2021) sebanyak 164 unit di Desa Sambali, Kecamatan Pasimarannu dan sebagian warga masih memilih mengungsi. ANTARA FOTO/HO/BASARNAS/

Papua termasuk wilayah yang sering diguncang gempa. Pada Januari 2022 saja, Papua sudah digoyang gempa berkekuatan magnitudo 4,2. 

Menurut Andi Sandi dari Humanity Data Center-Disaster Management Institute of Indonesia (HDC-DMII), Papua memiliki banyak sesar aktif yang membuat wilayah tersebut sangat berpotensi terjadi gempa. "Pertemuan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Pasifik memicu sesar aktif dan menimbulkan potensi gempa bumi," ungkap Andi di Jakarta pada 2019 lalu.

Lebih lanjut, kata Andi, terdapat tumbukan lempeng Indo-Australia dengan lempeng Pasifik. Selain itu, terdapat juga desakan lempeng kecil Filipina yang menambah kompleksitas tektonik di wilayah Indonesia Timur. Fakta tersebut juga yang menyebabkan terbentuknya banyak pegunungan di Papua dan sekitarnya. 

Baca Juga: Alasan Mengapa Jarang Terjadi Gempa Bumi di Pulau Kalimantan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya