Jokowi Bertemu Bravo-5, Tim Jenderal  Pendukungnya

Tim Bravo-5 terdiri dari para purnawirawan jenderal

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden petahana Joko "Jokowi" Widodo menghadiri rapat kerja nasional perdana tim Bravo-5 di Putri Duyung Cottage Ancol, Jakarta Utara pada Senin (10/12). Tim itu sangat spesial karena terdiri dari purnawirawan TNI yang sebagian besar merupakan lulusan Akademi Militer angkatan 1970-an, atau se-leting dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. 

Tim tersebut sudah terbentuk sejak 2013 lalu, yang berfungsi untuk memenangkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2014. Jokowi terlihat sudah tiba di area Ballroom Hotel Putri Duyung, Ancol, Jakarta Utara sejak pukul 18:56 WIB. Ia terlihat memakai kemeja putih dan celana panjang hitam. 

Ketika ia menjejakan kaki di area ballroom, para relawan pun mengelu-elukan nama Jokowi. 

"Jokowi.. Jokowi.. Jokowi..," demikian teriakan para peserta rakernas Bravo-5 malam ini.  Lalu, apa yang disampaikan oleh Jokowi di hadapan tim khusus tersebut?

1. Ketua tim relawan Bravo-5 meminta Jokowi beri pengarahan ke seluruh relawan

Jokowi Bertemu Bravo-5, Tim Jenderal  PendukungnyaANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Acara pengarahan rakernas tim Bravo-5 dibuka oleh Ketua Tim Relawan Bravo-5, mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Purn) Fachrul Razi. Ia berterima kasih karena Jokowi telah bersedia hadir dan memberikan arahan kepada para relawan. 

"Kepada Bapak Jokowi, kami ucapkan selamat datang di Bravo-5. Sudah lama tidak datang di Bravo-5. Terima kasih atas kesediaannya dengan sangat hormat, semoga Bapak Jokowi dapat memberikan pengarahan kepada kami semua," ujar Fahcrul. 

Baca Juga: Fadli Zon Sindir Penegakan HAM, Kubu Jokowi: Berkaca Saja

2. Jokowi didampingi Ketua TKN hingga Sekretaris Kabinet

Jokowi Bertemu Bravo-5, Tim Jenderal  PendukungnyaANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Di acara tersebut, Jokowi didampingi oleh beberapa orang yakni Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir hingga Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ada pula Ketua Harian TKN Moeldoko. 

Begitu tiba di area ballroom, para peserta terlihat berebut untuk menyalami dan berfoto bersama Jokowi. 

3. Ada 20 jenderal di balik tim Bravo-5 pendukung Jokowi

Jokowi Bertemu Bravo-5, Tim Jenderal  PendukungnyaDokumentasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur

Tim Bravo-5 memang bukan tim baru bagi pemenangan Jokowi. Sebelumnya, tim yang sama sudah dibentuk ketika menghadapi Pilpres 2014 lalu. Menurut Ketua Tim Bravo-5 Fachrul Razi, tim tersebut diakui sempat tenggelam usai memenangkan Jokowi-Jusuf  Kalla pada 2014 lalu. Sebab, mereka menilai sudah berhasil menunaikan tugas untuk mengantar mantan Wali Kota Solo itu ke kursi kepresidenan. 

Kini tim yang sama kembali bangkit. Tetapi, proses pengambilan keputusan untuk mendukung Jokowi tidak langsung muncul dan disepakati. 

"Begitu kami muncul lagi tahun lalu, kami lakukan evaluasi. Apakah Pak Jokowi masih pantas atau tidak untuk didukung. Setelah kami lihat, inventarisasi apa-apa saja yang sudah Beliau lakukan, kami sepakat bahwa Beliau pantas untuk didukung lagi," ujar Fachrul pada (21/8) lalu di kantornya di area Menteng, Jakarta Pusat. 

Ia mengatakan, per Agustus lalu, sudah ada 20 jenderal purnawirawan yang mendukung Jokowi dan berada di balik tim Bravo-5. Selain Fachrul, saat ini ada pula Letjen (Purn) Sumardi, Mayjen (Purn) Zainal Abidin, hingga Mayjen (Purn) Haryono. 

4. Tim Bravo-5 targetkan memiliki koordinator wilayah di seluruh provinsi di Indonesia

Jokowi Bertemu Bravo-5, Tim Jenderal  PendukungnyaTwitter/@KSPgoid

Ia mengatakan, tim Bravo-5 fokus pada penggalangan suara dari berbagai segmen. Mereka menargetkan memiliki koordinator wilayah untuk seluruh provinsi di Indonesia. Sejauh ini, sudah ada 19 koordinator provinsi yang dibentuk. Ia mengaku tidak bermain menggunakan informasi teknologi. 

"Karena kami tahu relawan sekarang banyak sekali dan relawan IT itu butuh dana yang besar. Kami lebih banyak main di teritorial," kata Fachrul. 

Tim Bravo-5 akan fokus pada penguasaan teritorial dan pengembangan jaringan untuk menjaring lebih banyak pemilih. Mereka akan membangun jaringan baru dan memperkuat jaringan lama. Dalam pandangan Fachrul, itu strategi yang ampuh untuk menembus berbagai segmen, misalnya pengusaha, ulama, hingga perempuan.  

"Jadi tidak ada celah yang tidak tergarap. Semua kita petakan, celah-celah kosong bisa terisi," katanya. 

Baca Juga: Ini Dia, Jenderal-Jenderal yang Mendukung Jokowi di Pilpres 2019

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya