Jokowi-Ma'ruf Amin Unggul di TPS Tahanan KPK Mencoblos

Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan perolehan 127 suara

Jakarta, IDN Times - Masing-masing Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah melakukan penghitungan usai pada Rabu (17/4) digelar pencoblosan. Dari sekitar 192 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang ada, terdaftar pula sekitar 76 tahanan kasus korupsi yang diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, dari penghitungan real hanya 36 orang yang menggunakan hak suaranya. 

DPT tersebut tidak diperbarui, lantaran ada tahanan yang sudah dipindah ke lapas lain karena kasusnya telah berkekuatan hukum tetap. Sementara, sebanyak 27 orang tidak bersedia menggunakan hak pilihnya alias menjadi golput. Salah satunya termasuk mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy.

27 tahanan yang tidak menggunakan hak pilihnya terdiri dari 5 tahanan yang ditahan di rutan C1 dan 22 orang di tahanan K4. Pada Rabu kemarin, mereka dijadwalkan menggunakan hak pilihnya di TPS 012 yang berada di belakang gedung Merah Putih. 

Terkait dengan banyaknya tahanan yang golput, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Handoko Sumantri mengatakan mereka sudah menunggu hingga batas waktu yang ditentukan yakni pukul 13:00 WIB. 

"Tapi, kami kan tadi sudah menunggu. Setelah kami tunggu pun, ternyata mereka tidak mau. Yang penting, kami dan pihak KPK sudah memfasilitasi," kata Handoko kepada media pada Rabu siang kemarin. 

Usai pencoblosan, petugas KPPS kemudian membawa kotak suara tersebut ke TPS di luar gedung KPK untuk dilakukan penghitungan. Penasaran siapa yang unggul? 

1. Suara Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dibandingkan Prabowo-Sandiaga

Jokowi-Ma'ruf Amin Unggul di TPS Tahanan KPK Mencoblos(Kertas penghitungan suara di TPS 012) Istimewa

Berdasarkan penghitungan yang berlangsung pada Rabu malam kemarin, dari 212 surat suara yang sah, terdapat 127 suara untuk paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sementara, sisanya 85 suara mengalir untuk paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno. 

"Jadi, terdapat suara tidak sah sebanyak 3 buah, terdiri dari 2 robek besar dan 1 tidak tercoblos," kata Ketua KPPS 012 Guntur, Bangun Mulyo usai melakukan penghitungan suara di Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Rabu malam (17/4). 

Ia pun sempat menanyakan dulu kepada para saksi dan panwaslu apakah hasil penghitungan itu dinyatakan sah. 

"Hasil suara pemungutan capres 01 mendapatkan 127 (suara). Capres 02 mendapatkan 85, suara tidak sah 3, jumlah total 215. Deal?," tanya Bangun. 

"Deal," ujar para saksi. 

Baca Juga: 27 Tahanan KPK Termasuk Rommy Jadi Golput di Pemilu 2019

2. Sempat terdengar teriakan dari sebagian tahanan yang akan memilih capres Prabowo Subianto

Jokowi-Ma'ruf Amin Unggul di TPS Tahanan KPK Mencoblos(Tersangka kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama, Muhammad Muafaq Wirahadi) IDN Times/Santi Dewi

Para tahanan yang ditahan di rutan C1 dan Pomdam Guntur, kemudian dibawa ke rutan K4. Tahanan laki-laki terlihat mengenakan rompi oranye dan tangannya diborgol. 

Saat memasuki rutan KPK, beberapa tahanan sempat berkomentar soal siapa capres yang akan dipilihnya. Anggota DPRD Sumatera Utara, Richard Eddy Marsaut meneriakan ia akan memilih capres nomor urut 02.

"Yang pasti pilih Prabowo dong!," teriak Richard.

3. Mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menggunakan hak suaranya di TPS Rutan KPK

Jokowi-Ma'ruf Amin Unggul di TPS Tahanan KPK Mencoblos(Mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham) IDN Times/Santi Dewi

Kendati ada rekan-rekannya yang memilih untuk golput, namun tidak bagi mantan Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham. Kepada media, menggunakan hak pilih merupakan hal yang penting kendati kini ia berada di balik jeruji. Idrus terjerat kasus korupsi pembangunan mulut tambang PLTU Riau-1. 

"Pemilu itu adalah momentum untuk menentukan masa depan bangsa Indonesia. Itulah sebabnya kami (para tahanan) datang (mencoblos). Apa pun, walau kita diborgol atau apa, ndak masalah, karena kita ingin menggunakan hak pilih kita," tutur Idrus. 

Ia mengatakan satu suara sangat berarti untuk menentukan masa depan Bangsa Indonesia. Namun, ketika ditanya siapa capres yang dipilih, Idrus enggan menjawabnya. 

"Ah, kamu. Jangan, enggak boleh (diungkap)," kata Idrus sambil berlalu menuju ke mobil tahanan. 

4. Suara Jokowi-Ma'ruf juga unggul di Lapas Sukamiskin

Jokowi-Ma'ruf Amin Unggul di TPS Tahanan KPK MencoblosIDN Times/Yogi Pasha

Tidak hanya di TPS 012, suara Jokowi-Ma'ruf Amin turut unggul di lapas yang menampung banyak napi kasus korupsi yakni Sukamiskin, Bandung. Di lapas tersebut ada dua TPS yakni 65 dan 75. 

Di TPS 65, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 172 suara. Sementara, Prabowo-Sandiaga terpaut 61 suara dengan 111 suara.

Sementara itu, di TPS 75, Jokowi-Ma'ruf memperoleh 153 suara. Pasangan tersebut mengungguli Prabowo-Sandi dengan selisih 48 suara, yakni 105 suara.

“Selebihnya, di TPS 65, terdapat tiga suara yang tidak sah,” kata ketua KPPS TPS 65, Rangga Wulung, di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung pada Rabu kemarin. 

Menurut Tejo Harwanto, Kepala Lapas Sukamiskin, gelaran Pemilu di Lapas Sukamiskin terbilang lancar. Tak ada masalah berarti yang mengganggu selama proses pencoblosan berlangsung.

“Mereka yang tidak bisa menyoblos, itu karena proses administrasi yang tak beres,” kata Tejo, kepada wartawan di lokasi yang sama.

Apakah ini berarti, para koruptor lebih memilih capres nomor urut 01? 

Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Amin Menang di Lapas Koruptor

Topik:

Berita Terkini Lainnya