Jokowi Terbang ke Ukraina Lewat Polandia, Naik Kereta 12 Jam

Jokowi akan diamankan 39 personel Paspampres

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akhirnya berangkat menuju ibu kota Kiev, Ukraina, Selasa (28/6/2022). Namun, ia tidak berangkat dari Jerman dan terbang langsung ke Ukraina.

Jokowi memilih terbang menuju ke Polandia. Dari sana, perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalur darat menggunakan kereta api. 

Konfirmasi keberangkatan dengan menumpang kereta api disampaikan Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, melalui akun media sosialnya pada hari ini.

"Bismillah, Presiden Jokowi dalam perjalanan ke Polandia dengan pesawat. Setelah itu, langsung menuju ke Ukraina dengan menggunakan kereta api selama 12 jam," ujar Pramono di unggahan media sosialnya. 

Politikus PDI Perjuangan itu menjelaskan selama di Kiev, Jokowi akan bertemu Presiden Volodymyr Zelenskyy. Usai sehari di Ukraina, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian bakal bertolak ke Moskow, Rusia. 

"Presiden Jokowi akan bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan Presiden Putin untuk menjalankan misi perdamaian. Presiden Jokowi selalu mengecek setiap kegiatan dengan detail, termasuk perjalanan ke Ukraina dan Rusia dalam rombongan yang jumlahnya sangat terbatas," kata Pramono. 

Lalu, bagaimana sistem pengamanan yang melekat kepada Presiden Jokowi? Apalagi hingga hari ini perang di Ukraina masih berlangsung. 

1. Sebanyak 39 paspampres dari pasukan khusus TNI melekat ke Jokowi

Jokowi Terbang ke Ukraina Lewat Polandia, Naik Kereta 12 JamANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayjen TNI Tri Budi Utomo, mengatakan pihaknya sudah menggelar latihan khusus selama beberapa pekan sebelum keberangkatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia.

Paspampres berlatih untuk mengantisipasi beragam peristiwa yang tidak diinginkan. Beberapa di antaranya penyelamatan dari stasiun kereta api, gerbong kereta api, hingga memboyong Jokowi ke lokasi yang aman.

"Kami sudah mulai berlatih dari beberapa minggu lalu hingga hari ini (23 Juni 2022)," ujar Tri kepada media pada 23 Juni 2022.

Paspampres, kata Tri, juga membawa tim khusus yang mengenakan pakaian dinas lengkap (PDL) TNI. Tim tersebut, kata dia, dibawa dan menjadi bagian dari tim penyelamatan.

"Untuk main group yang melekat ke presiden masih kami yang cover langsung. Selain itu, ada pula sejumlah tim terpisah dengan tugas masing-masing. Tim advanced yang berjumlah 10 orang juga sudah berada di sana lebih dulu," tutur dia. 

Tri memaparkan ada sekitar 39 personel paspampres yang bakal mendampingi Presiden Jokowi dalam misi kemanusiaan di Ukraina dan Rusia.

"Kalau kami sendiri yang melekat ke Beliau, jumlahnya ada 19 (personel paspampres). Ditambah tim lainnya ada 10 orang, maka 29 personel. Sedangkan, 10 orang sudah stand by di sana," ujarnya. 

Baca Juga: Jokowi Pakai Rompi Antipeluru ke Ukraina, 39 Pasukan akan Menempel

2. Paspampres siapkan senjata laras panjang dengan amunisi yang tak terbatas dan rompi anti-peluru

Jokowi Terbang ke Ukraina Lewat Polandia, Naik Kereta 12 JamIlustrasi Personel Pasukan Pengamanan Presiden. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)

Mayjen Tri menjelaskan tim paspampres sudah menyiapkan rompi antipeluru dan helm untuk Presiden Jokowi dan rombongan. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan senjata laras panjang. 

"Di sana, kami sudah siapkan semuanya. Untuk senjata, yang biasanya kami tidak menggunakan senjata laras panjang, maka dari pihak Ukraina juga sudah memberikan keleluasaan bagi kami membawanya. Jumlah senjata yang dibawa sesuai jumlah personel paspampres dengan amunisi yang tak terbatas," kata dia. 

Tri juga menyebut Presiden Jokowi menuju ke Kiev dengan menumpang kereta api. Mantan Wali Kota Solo itu tak akan menggunakan pesawat menuju ibu kota Kiev itu lantaran berisiko jadi sasaran tembak.

Paspampres pun telah memastikan komunikasi dan koordinasi telah dibagikan ke Ukraina. KBRI di Kiev pun juga sudah diajak berkomunikasi. 

"Nanti di dalam rangkaian kereta api, kemungkinan juga mereka (tim advanced) akan ikut di dalam situ, namun kami batasi untuk jumlah tempatnya," ujar Tri. 

Menurut analisis Tri, kondisi di ibu kota Kiev masih lebih kondusif dan aman dibandingkan kota Donetsk, yang jadi medan pertempuran aktif. Bahkan, suara ledakan masih kerap terdengar di sana. Jarak antara Kiev dan Donetsk diperkirakan sekitar 380 kilometer. 

"Kami sudah antisipasi. Sementara, mereka masih melakukan serangan di seputaran Donetsk. Jadi, alhamdulilah masih jauh lah dari Kiev," kata dia. 

Tri menjelaskan tim deteksi Paspampres akan berangkat tiga jam lebih awal menuju ke stasiun di Kiev. Bila kondisinya aman, maka tim inti paspampres dan presiden baru berangkat. 

Tri percaya misi pengamanan kali ini akan berjalan sukses. Apalagi di dalam tim paspampres kali ini turut diterjunkan prajurit Kopassus, Denjaka hingga Paskhas TNI Angkatan Udara (AU). 

"Alhamdulilah, kami percaya diri," ujarnya. 

3. Jokowi akan upayakan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina

Jokowi Terbang ke Ukraina Lewat Polandia, Naik Kereta 12 JamPresiden Joko "Jokowi" Widodo ketika memberikan sambutan usai dapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kamis, 23 Juni 2022. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Sebelum berangkat ke Kiev, Ukraina, Jokowi telah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-28 Juni 2022. Sebelum meninggalkan Jakarta, Jokowi menyebut ketika berada di Kiev, ia akan mengajak Presiden Zelenskyy  membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian.

Ia berkata, perang memang harus dihentikan dan pasokan pangan harus diaktifkan kembali. Perjalanan Jokowi lalu bakal dilanjutkan ke Rusia.

Di Moskow, Jokowi akan bertemu dengan Presiden Putin. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bakal membawa misi serupa. 

"Sekali lagi dengan misi yang sama saya akan mengajak Putin membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," ujar Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada 26 Juni 2022.

Sementara, perang di Ukraina telah berlangsung selama 125 hari. Mengutip data dari VOA News, ketika perang memasuki hari ke-100, jumlah warga sipil yang tewas di Kota Mariupol sudah mencapai lebih dari 21 ribu. Sebanyak 60 hingga 100 prajurit Ukraina tewas setiap harinya akibat peperangan dengan Rusia yang belum juga usai. 

Baca Juga: Jokowi Berangkat Kunjungan ke 4 Negara, Termasuk Ukraina-Rusia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya