Jokowi Wanti-wanti Jangan Ada  Politisasi Agama dan Polarisasi di 2024

Jokowi minta tak ada lagi politik identitas

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mendukung sepenuhnya Pemilu 2024 yang bakal digelar pada Februari dan November. Bentuk dukungan itu, kata dia, sudah mulai diwujudkan ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai merealisasikan tahapan pemilu. Jokowi pun mewanti-wanti semua pihak yang terlibat agar tidak lagi menggunakan politik identitas dalam pesta demokrasi mendatang.

"Jangan lagi ada politisasi agama. Jangan lagi ada polarisasi sosial. Demokrasi kita harus semakin dewasa," ungkap Jokowi ketika menyampaikan pidato tahunan MPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin lagi terulang polarisasi pendukung yang dijuluki cebong dan kampret. Maka, ia berharap konsolidasi nasional harus semakin diperkuat.

"Maka, terima kasih kepada ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh kebudayaan yang berkontribusi besar untuk memperkokoh pondasi kebangsaan, serta merawat persatuan dan kesatuan nasional," tutur dia.

Ia pun berharap dukungan dari semua lembaga negara untuk menjaga dan membangun demokrasi di Indonesia untuk memperkokoh ideologi bangsa. Sejauh ini, tahapan pemilu yang sudah berlangsung adalah pendaftaran partai politik pada periode 1-14 Agustus 2022 lalu ke kantor KPU.

Pada periode itu, tercatat ada 40 partai politik yang daftar ke kantor KPU. Sementara, sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017, maka penetapan parpol peserta Pemilu 2024 harus dilakukan 14 bulan sebelum pemungutan suara. Artinya, bila dihitung mundur dari 14 Februari 2024, maka KPU bakal mengumumkan parpol peserta pemilu pada Desember 2022.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Jokowi Klaim Penanganan Korupsi di Indonesia Membaik

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya