Cek Kondisi Kali Item, JK Makan Pisang dengan Anies Baswedan

"Masih bau gak," tanya JK

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang akan digunakan untuk penyelenggaraan Asian Games pada Jumat (3/8). Salah saut tempat yang ia kunjungi adalah Kali Sentiong atau yang kini lebih sering disebut sebagai "Kali Item". Dinamakan demikian, karena warna sungai tersebut berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau yang tidak sedap. 

Masalah muncul ketika lokasi sungai itu berada di depan Wisma Atlet Kemayoran yang akan dijadikan tempat bagi para atlet menginap selama bertanding di Jakarta. Publik pun khawatir bau yang tidak sedap dan muncul dari sungai itu tercium hingga ke wisma atlet. Alhasil, Pemprov DKI menggunakan beberapa cara unik untuk mengusir baunya yang tidak sedap. Dimulai dari menuangkan serbuk pewangi "DeoGone" hingga menutup sungai dengan waring berwarna hitam. 

Pertanyaannya kini cuma satu, kira-kira cara out of the box itu efektif kah? 

1. JK sempat bertanya ke rombongan yang ikut apakah Kali Item masih berbau

Cek Kondisi Kali Item, JK Makan Pisang dengan Anies BaswedanIDN Times/Vanny El Rahman

Ketika tiba di Wisma Atlet Kemayoran, JK yang didampingi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat melihat kondisi Kali Sentiong yang sudah dipasang waring. Keduanya sempat terlihat berbincang dan membahas kondisi kali.

Beberapa saat kemudian, JK mengambil buah pisang dan menyantapnya bersama Anies. Ia kemudian sempat bertanya apakah kali yang kini menjadi sorotan publik itu masih berbau.

"Bau gak?," tanya JK ke rombongan pada Jumat pagi tadi.

Sontak rombongan menjawab kali sudah tidak lagi berbau.

"Gak, Pak," kata mereka.

JK pun menjelaskan kalau di kali itu sudah tidak lagi berbau. Kalau pun ada bau, maka itu hanya dari pisang yang tengah ia makan.

Baca Juga: Sumsel Ingin Bantu Atasi Kali Item, Anies:"Malah Tambah Keruh Nanti"

2. Warga berpendapat Kali Item tetap berbau

Cek Kondisi Kali Item, JK Makan Pisang dengan Anies BaswedanIDN Times/Vanny El Rahman

Sementara, menurut penuturan warga setempat, walaupun di kali tersebut sudah ditaburkan zat pewangi DeoGone, tetapi tidak secara signifikan menghilangkan baunya.

"Gak ada perubahan, baunya gini-gini aja. Kalau kata mereka sih tunggu beberapa hari lagi ya, tapi gak tau juga," ujar Mulyana, seorang ibu rumah tangga ketika ditemui IDN Times pada 31 Juli lalu.

3. Pengusaha Tempe tidak diterima disebut sebagai penyebab Kali Item berbau

Cek Kondisi Kali Item, JK Makan Pisang dengan Anies BaswedanIDN Times/Vanny El Rahman

Hal lain yang muncul jelang penyelenggaraan Asian Games 2018 yakni Pemprov DKI meminta kepada para pengusaha tempe agar tidak membuang limbahnya ke Kali Item. Kalau melanggar dan ketahuan, maka mereka akan dilarang beroperasi.

Salah satu penjual tempe yang ditemui oleh IDN Times, Mukromin tidak setuju dengan pendapat yang dilontarkan oleh Pemprov DKI itu.

"Gak bisa disalahkan tukang tempe juga, orang sejak pabrik ini ada tahun 1970an udah kotor itu kalinya. Karena di Kali Item itu limbahnya dari mana-mana," kata Mukromin yang ditemui IDN Times pada 30 Juli lalu.

Ia pun membantah kalau proses pembuatan tempe menggunakan bahan kimia. Menurutnya, kalau tempe menggunakan bahan kimia, justru tempe tidak akan jadi.

"Kalau yang masih menyalahkan pembuat tempe, bisa dipastikan dia ikut-ikutan saja. Tempe itu kalau diolah pakai bahan kimia gak akan jadi dia. Pakai pewarna aja, gak jadi tuh tempe. Jadi limbahnya itu limbah air dan itu alami," kata Mukromin lagi.

Baca Juga: 5 Fakta Kali Item Versi Warga Sekitar, Kamu Gak Akan Duga

Topik:

Berita Terkini Lainnya