Kabar Mutilasi Menyeruak di Tengah Hilangnya Khashoggi, Wartawan Saudi

Media AS sebut hilangnya Khashoggi terkait Putra Mahkota

Jakarta, IDN Times - Di mana keberadaan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi, hingga kini masih menjadi misteri. Ia tidak lagi terlihat setelah masuk ke gedung Konsulat Jenderal Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu. 

Media Amerika Serikat dan Turki yang pro terhadap pemerintah sudah menyimpulkan Khashoggi tewas dibunuh oleh otoritas Saudi. Hal itu, lantaran pria yang bekerja sebagai kolumnis di Washington Post kerap mengkritik Keluarga Kerajaan Saudi, terutama putra mahkota, Mohammed bin Salman. 

Harian Telegraph edisi (17/10) merilis laporan beberapa media Turki yang pro-pemerintah sudah menuding cara Khashoggi tewas sangat mengenaskan. Sebelum ia dibunuh, ia disiksa lebih dulu dan jasadnya dimutilasi. 

Sementara, harian New York Times edisi (17/10) sudah menulis dugaan ada lima warga Saudi yang tiba di Turki pada (1/10) dengan menumpang jet pribadi. Satu di antara warga Saudi itu diketahui bernama Maher Abdulaziz Mutreb. 

NYT sudah mengonfirmasi ke lingkungan diplomat, Mutreb pernah ditugaskan menjadi diplomat di Kedutaan Saudi di Inggris pada tahun 2007. Bahkan, mereka juga menemukan beberapa foto di mana Mutreb kerap ikut dan mendampingi dari dekat putra mahkota saat melakukan kunjungan. 

Ia sempat terlihat ikut mengawasi dari dekat Mohammed saat berkunjung ke Madrid dan Paris. Pada tahun ini, ia terlihat ikut mendampingi ke Houston, Boston dan kantor PBB di New York. 

Lalu, apa komentar Turki dan AS soal spekulasi Khashoggi yang diduga tewas dibunuh secara keji?

1. Amerika Serikat memilih berhati-hati dan tidak asal tuduh

Kabar Mutilasi Menyeruak di Tengah Hilangnya Khashoggi, Wartawan SaudiANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Michael Pompeo, mengakui baru saja kembali dari Saudi kemarin. Dalam kunjungan kerjanya ke Saudi, Pompeo bertemu dengan Raja Salman selama sekitar 20 menit. Sementara, durasi pembicaraan dengan Pangeran Mohammed, lebih lama lagi. 

Kendati sudah muncul berbagai spekulasi soal keberadaan Khasoggi, tetapi Donald Trump tidak mau terburu-buru langsung menuduh jurnalis Washington Post itu telah dibunuh oleh sekutu terdekatnya itu. 

"Kini kembali lagi (muncul isu ini). Kalian tahu, kalian tetap terbukti tidak bersalah, kecuali terbukti (oleh pengadilan) demikian," ujar Trump seperti dikutip dari harian The Telegraph. 

Trump menegaskan sejauh ini, Saudi masih tidak bersalah. Padahal, akibat rumor isu pembunuhan terhadap Khashoggi, ada beberapa delegasi bisnis termasuk Direktur IMF, Christian Lagarde yang membatalkan kunjungan ke Saudi pada pekan depan. Semula, mereka ingin ikut konferensi mengenai investasi. 

Begitu pula dengan respons Turki. Mereka juga bersikap sangat hati-hati, kendati Khashoggi hilang di gedung konsulat jenderal yang ada di negara mereka. Menurut Presiden Recep Tayyip Erdogan prioritas mereka saat ini mengungkapkan kebenaran kasus itu melalui proses investigasi.

Baca Juga: Demi Cari Jamal Khashoggi, Turki Geledah Rumah Konsulat Arab Saudi

2. Pejabat Turki meyakini Jamal Khashoggi telah dibunuh

Kabar Mutilasi Menyeruak di Tengah Hilangnya Khashoggi, Wartawan SaudiANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer

Polisi Turki telah menggeledah gedung Konsulat Jenderal Saudi di sana, selama delapan jam. Penyidik membawa sampel DNA dan tanah di area tersebut. Sebab, sempat beredar informasi, jasad Khashoggi tidak hanya dimutilasi tetapi juga dilarutkan menggunakan zat kimia tertentu. 

Otoritas di Turki juga menyebut ada sekitar 15 agen intelijen Saudi yang terbang ke Istanbul pada (2/10), di hari yang sama Khashoggi masuk ke dalam gedung konsulat jenderal. Usai dibunuh, kabarnya, jasad Khashoggi dimutiasi dengan menggunakan gergaji. Kemudian, mereka semua keluar dari Turki secara bersamaan di hari yang sama. 

Berdasarkan data yang dimiliki oleh otoritas Turki, dua jet pribadi yang ditumpangi diduga dimiliki oleh perusahaan Saudi yang dekat dengan putra mahkota dan kementerian dalam negeri. 

Selain Mutreb, otoritas berwenang Turki juga mengetahui tiga tersangka lainnya yang dikenali oleh para saksi mata. Mereka bertiga diduga merupakan bagian pasukan keamanan putra mahkota. Tersangka kelima adalah dokter forensik yang memegang posisi senior di Kemendagri Saudi. 

3. Sempat beredar rekaman suara yang diduga milik Khashoggi

Kabar Mutilasi Menyeruak di Tengah Hilangnya Khashoggi, Wartawan SaudiANTARA FOTO/REUTERS/Murad Sezer

Harian Turki yang diketahui pro terhadap pemerintah, Yeni Safak menyebut mereka sempat mendengarkan suara audio yang diduga milik Khashoggi. Benarkah? Suara itu diduga diambil saat jurnalis itu tengah disiksa ketika menjalani interogasi. Media itu juga menyebut cara Khashoggi disiksa yakni jarinya dipotong, kemudian jasadnya dimutilasi. 

Di dalam rekaman suara itu, juga terdengar suara yang diduga milik Konsulat Jenderal Mohammed al-Otaibi. Ia diduga terdengar berteriak: "lakukan ini di luar atau aku akan mendapatkan masalah besar". 

Harian itu juga menyebut teriakan al-Otaibi dibalas dengan teriakan lainnya; " Kalau Anda masih mau hidup saat Anda kembali ke Saudi, tutup mulutmu!" 

Sayangnya, hingga saat ini belum ada yang mengonfirmasi soal rekaman suara yang diduga milik Khashoggi tersebut. 

Duh, kasus ini semakin misterius. Semoga wartawan Khashoggi segera ditemukan ya

Baca Juga: 5 Hal Seputar Misteri Hilangnya Wartawan Jamal Khashoggi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya