Kemenkes: 6 Juta Vaksin akan Kedaluwarsa Akhir Februari 2022

Sebagian besar vaksin yang akan kedaluwarsa AstraZeneca

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan memastikan ada sekitar 6 juta dosis vaksin COVID-19 yang akan kedaluwarsa, Senin (28/2/2022) ini. Mayoritas vaksin yang akan memasuki kedaluwarsa merupakan hibah atau pemberian dari negara lain. 

"Sebagian kecil ada Sinovac, Pfizer, dan sebagian besar AstraZeneca. Masyarakat kita rupanya masih banyak yang tidak mau atau ragu-ragu untuk mengonsumsi vaksin AstraZeneca. Padahal, kita punya stok yang cukup banyak untuk vaksin AstraZeneca ini," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, kepada media pada Minggu, 27 Februari 2022. 

Nadia mengatakan, vaksin yang diterima melalui skema hibah memiliki waktu kedaluwarsa yang lebih pendek dibandingkan dengan membeli lewat jalur bilateral. Angka ini lebih sedikit dibandingkan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menyebut, ada 18 juta dosis vaksin yang bakal kedaluwarsa pada hari ini. 

Lalu, apa catatan anggota Komisi IX terkait masih ada vaksin COVID-19 yang memasuki masa kedaluwarsa sebelum disuntikkan?

1. Baru 9 provinsi di Indonesia yang cakupan vaksinasi lengkap di atas 70 persen

Kemenkes: 6 Juta Vaksin akan Kedaluwarsa Akhir Februari 2022Kurniasih Mufidayati (facebook.com/pg/kurniasihmufidayati.id)

Sementara, anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kurniasih Mufidayati, mengaku prihatin dengan capaian vaksinasi lengkap di seluruh Indonesia. Berdasarkan data yang ia miliki, dari 34 provinsi, baru 9 provinsi yang cakupan vaksinasi lengkap di atas 70 persen. 

"Ini sangat memprihatinkan sekali. Sementara, dengan vaksinasi ini diharapkan ada proteksi diri dan imunitas yang bisa terbentuk di tubuh masyarakat. Supaya mereka bisa terhindar dari COVID-19. Kalaupun terpapar, gejala yang timbul tergolong ringan," ungkap Kurniasih kepada media pada Minggu kemarin. 

Ia menjelaskan, kesulitan untuk mengajak warga di daerah-daerah untuk vaksinasi. Sebab, mereka masih tidak menganggap vaksin COVID-19 penting. 

"Kendala lainnya yakni adanya gap distribusi vaksin. Waktu itu kan sempat ada penundaan distribusi vaksin dosis kedua ke sejumlah daerah," kata dia. 

Ia menambahkan, saat ini pemerintah harus mengantisipasi cara agar 6 juta dosis vaksin itu bisa dioptimalkan. Kurniasih juga menyarankan untuk vaksin booster sebaiknya digunakan vaksin yang masa kedaluwarsanya segera habis. 

Baca Juga: Menkes Budi Buka Peluang Warga Boleh Mudik di Lebaran 2022

2. Ada 7 provinsi yang cakupan vaksinasi lengkapnya di bawah 50 persen

Kemenkes: 6 Juta Vaksin akan Kedaluwarsa Akhir Februari 2022Juru bicara vaksin dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi (Tangkapan layar YouTube Kemenkes)

Sementara, menurut Nadia, angka 6 juta dosis vaksin COVID-19 yang akan kedaluwarsa masih masuk dalam toleransi Kemenkes. Jauh hari Kemenkes sudah memperkirakan bakal akan ada vaksin yang kedaluwarsa dalam kisaran 10-15 persen. 

"Apalagi kalau kita lihat medan distribusi vaksin yang dihadapi makin sulit. Selain daerah pedesaan, transportasi yang terbatas hingga pegunungan. Sehingga, petugas kesehatan sampai harus berjalan hingga ke desa yang berlokasi paling ujung dari kecamatan. Jadi, polanya agak berbeda ketika (mendistribusikan) di daerah perkotaan," kata Nadia. 

Berdasarkan data cakupan vaksinasi di Kemenkes, masih ada tujuh provinsi yang cakupan vaksinasi lengkapnya berada di bawah 50 persen. Ketujuh provinsi itu yakni Sulawesi Tengah (48,63 persen), Aceh (48 persen), Sulawesi Barat (45,79 persen), Maluku Utara (43,54 persen), Papua Barat (39,22 persen), Maluku (39,09 persen), dan Papua (22,87 persen). 

3. Menkes Budi berharap 70 persen penduduk telah divaksinasi lengkap sebelum Lebaran 2022

Kemenkes: 6 Juta Vaksin akan Kedaluwarsa Akhir Februari 2022Budi Gunadi Sadikin (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka peluang warga bisa merayakan Idulfitri 2022 dengan mudik ke kampung halaman. Hal itu dengan catatan pada akhir April 2022, sebanyak 208.265.720 warga di Tanah Air sudah menerima vaksin lengkap dua dosis. Hal itu disampaikan oleh Budi ketika menyampaikan jumpa pers secara virtual pada Minggu, 27 Februari 2022. 

"Kalau bisa, bapak-ibu, sebelum Lebaran, yaitu akhir April 2022, kita selesaikan suntik dua dosis, 70 persen dari populasi. Sehingga, kali ini, kalau hasilnya baik, Pak Menko mengizinkan, ya Lebaran kali ini kita bisa rayakan berbeda dibandingkan Lebaran-Lebaran sebelumnya," ungkap Budi.

"Namun, dengan kondisi harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua," tutur dia lagi. 

Berdasarkan data yang dirilis oleh Satgas Penanganan COVID-19, hingga 27 Februari 2022, jumlah warga yang telah divaksinasi dua dosis mencapai 143.778.623. Artinya, masih ada 61,4 juta warga lagi yang harus divaksinasi. 

Ia menambahkan, sejauh ini sudah ada 344 juta dosis vaksin yang telah diberikan kepada warga. Budi mengimbau agar warga segera melakukan vaksinasi lengkap karena bisa mencegah mereka terkena dampak buruk dan gejala berat dari COVID-19. 

Baca Juga: Pemerintah Buka Peluang Hapus Kewajiban Karantina bagi PPLN

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya