Kemenlu Terima Banyak Permintaan Evakuasi WNA dari Lombok

Mereka dievakuasi dari Gili Meno, Gili Trawangan & Gili Air

Jakarta, IDN Times - Sudah dua hari berlalu pasca terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,0 SR di Pulau Lombok. Namun, masih ada sekitar 130 wisatawan mancanegara yang ada di daerah pariwisata di Pulau Lombok dan akan dievakuasi. Mereka terpencar berada di Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. 

Data dari Direktorat Jenderal Imigrasi menyebut ada sekitar 2.000 orang yang berada di tiga pulau itu. 

"Yang telah berhasil dievakuasi hingga Senin malam, 6 Agustus sekitar pukul 19:30 sekitar 1.870 orang," ujar Kabag Humas Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno melalui keterangan tertulis, Selasa (7/8). 

Sementara, sisanya masih terus dievakuasi dan dibawa ke jalur titik keluar dari Pulau Lombok. Proses evakuasi itu dilakukan secara terkoordinasi antara imigrasi, Kementerian Luar Negeri dan tim SAR. Imigrasi juga berharap negara asal WNA bisa ikut membantu proses pemulangan warganya. Lalu, bagaimana proses evakuasi WNA yang melibatkan Kemenlu ini? 

1. Kemenlu dapat lebih dari 70 permintaan negara agar mengevakuasi warganya

Kemenlu Terima Banyak Permintaan Evakuasi WNA dari LombokBNPB

Menurut keterangan dari juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir, institusinya mendapat lebih dari 70 permintaan dari berbagai negara agar mengevakuasi warga mereka dari Pulau Lombok. Mereka berada di tiga tujuan wisata favorit yakni Gili Meno, Gili Air dan Gili Trawangan.

"Tim penanganan WNA Kemenlu bekerja sama dengan Basarnas dan penduduk lokal Gili telah mengevakuasi lebih dari 350 orang, di mana 90 persennya merupakan WNA," ujar Arrmanatha melalui keterangan tertulis yang diterima pada Selasa (7/8).

Tim penanganan WNA, kata Arrmanatha, sudah membantu proses evakuasi sejak hari Senin siang. Ada sekitar 2.000 orang yang telah dievakuasi, di mana 1.800 orang di antaranya adalah warga asing.

"Lebih dari 70 permohonan bantuan WNA telah diterima dalam dua hari terakhir. Mereka datang dari Kedutaan Inggris, Prancis, Italia, Finlandia, Spanyol, Jepang, Ceko, Portugal dan negara lainnya," kata dia.

Bagi pemerintah negara asing yang ingin mengetahui perkembangan proses evakuasi warganya bisa menghubungi nomor berikut: +62 878-6412-4151. Sejauh ini jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Lombok sudah mencapai angka 105 orang. Angka ini diperkirakan terus bertambah, karena ketika terjadi gempa, banyak warga yang berada di dalam bangunan dan tertimpa.

Baca Juga: Bertambah 7 Orang, Korban Meninggal Akibat Gempa Lombok Jadi 105 Jiwa

2. Tujuh warga asing diketahui masing dirawat di rumah sakit

Kemenlu Terima Banyak Permintaan Evakuasi WNA dari LombokBNPB

Data dari Ditjen Imigrasi ada tujuh warga asing yang diketahui masing dirawat di rumah sakit provinsi. Mereka berasal dari Denmark, Ceko, Belgia, Prancis, Amerika Serikat, Inggris dan Korea Selatan. Data lengkapnya sebagai berikut:

  • Jacobsen, 24 tahun, laki-laki (Denmark)
  • Ken, 24 tahun, laki-laki (Amerika Serikat)
  • Kovankova, 59 tahun, perempuan (Ceko)
  • Sofie, 22 tahun, perempuan (Inggris)
  • Merchi, 51 tahun, laki-laki (Prancis)
  • Mira, 39 tahun, perempuan (Korsel)
  • Nafazi, 42 tahun, laki-laki (Belgia)

"Untuk sementara waktu, mereka masih belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan," kata Kabag Humas Ditjen Imigrasi, Agung Sampurno.

Selain itu, ada pula lima warga asing yang sudah dievakuasi keluar dari Lombok dalam keadaan terluka. Mereka terdiri dari dua warga Amerika Serikat (Marlow Jack Frederikdan Masterman Cynda Renne), dua warga Malaysia (Dr. Jigath Jewaratnan dan Yap Qing Yee) dan satu warga Thailand (Chutarat Rittihan).

"Kelimanya diterbangkan menggunakan pesawat charter Medivac flight sekitar pukul 00:30 dini hari tadi," kata Agung.

Sementara, warga Thailand meninggalkan Lombok didampingi satu orang dokter dan dua perawat.

3. Berbagai pemimpin negara mengucapkan duka cita atas gempa Lombok

Peristiwa gempa bumi di Lombok tersiar hingga ke seluruh dunia. Selain karena kekuatan gempanya yang besar dan menghancurkan, jumlah korban jiwanya sangat banyak. Maka, tak heran kalau Indonesia kebanjiran ucapan duka cita dari berbagai pemimpin negara.

Pertama, ucapan duka cita disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ucapan itu ditujukan kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan disampaikan melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

Ada pula ucapan duka cita dari Pemerintah Inggris melalui Duta Besar Moazzam Malik. Melalui akun media sosialnya, Malik mengucapkan rasa duka mendalam atas banyak korban jiwa yang jatuh akibat gempa bumi.

"Turut berduka cita atas jatuhnya korban di Lombok. Doa kami menyertai keluarga korban, semoga diberikan kekuatan," ujar Malik pada hari ini.

Ia juga menyampaikan pesan bagi warga Inggris agar tidak panik, karena tim dari Kedutaan diterjunkan ke dua lokasi lainnya yakni Lombok dan Bali.

"Saya ingin memastikan kepada Anda bahwa Pemerintah Indonesia melakukan yang terbaik untuk memberikan pertolongan," kata Malik lagi.

Selain itu, ucapan duka juga datang dari pemain sepak bola asal Jerman, Mesut Ozil. Melalui akun Twitternya, ia mengaku bersedih ketika mendengar ada bencana gempa di Indonesia.

"Padahal, saya selalu mendapatkan dukungan dari penduduk negara tersebut," kata pemain Arsenal itu.

Baca Juga: Wisatawan Gili Pasca Gempa Lombok

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya