Rizieq Shihab Sebut Menlu Ajak Pilih Paslon 01, Kemlu: Itu Tidak Benar

Menlu memang ke Saudi tapi tak berbicara isu pilpres

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri membantah isi video pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab yang diunggah ke media sosial pada Sabtu (30/3). Dalam video berjudul 'Pemilu Jujur dan Adil' - Habib Rizieq Syihab Riyadh KSA, Rizieq menuding Menlu Retno mengajak agar staf di KBRI dan KJRI bekerja untuk mengumpulkan suara dari WNI di Saudi dan diarahkan memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

"Ini sangat kita sesalkan, karena apa yang disampaikan oleh Menlu tersebut bernada ancaman dan merisaukan seluruh staf dan pegawai dan pekerja yang ada di KBRI dan KJRI," kata Rizieq dalam video dengan latar berwarna hitam tersebut. 

Ia mengklaim bisa mengetahui instruksi Retno agar memenangkan paslon Jokowi-Ma'ruf itu langsung dari pegawai yang bekerja di KBRI dan KJRI di Arab Saudi. 

"Mereka (para pegawai KBRI) merasa resah, galau karena mereka merasa kebebasan untuk memilih telah dirampas," tutur dia lagi. 

Lalu, apa isi bantahan Kemenlu? Bantahan disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal dalam pertemuan dengan media di sebuah restoran di kawasan Tjikini, Jakarta Pusat pada Senin (1/4). Iqbal menegaskan selaku aparatur sipil negara, Retno justru memerintahkan semua bawahannya agar bersikap netral selama pemilu berlangsung. 

"Tidak benar Menlu dengan satu atau dua cara mengarahkan untuk memenangkan capres tertentu," kata Iqbal hari ini. 

Ia tidak membantah Retno memang pada awal Maret berkunjung ke Saudi. Tapi, bukan untuk membahas mengenai isu pilpres melainkan terkait isu perlindungan WNI. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi ketika Retno berada di Saudi? Berikut pemaparan versi Kemenlu.

1. Menlu Retno datang ke Saudi untuk meresmikan gedung pelayanan satu atap

Rizieq Shihab Sebut Menlu Ajak Pilih Paslon 01, Kemlu: Itu Tidak Benar(Menlu Retno Marsudi meresmikan gedung pelayanan terpadu di Jeddah, Arab Saudi pada 4 Maret) Kemenlu

Iqbal menegaskan apa yang dilakukan oleh Menlu Retno ketika berkunjung ke Arab Saudi pada awal Maret tidak ada kaitannya dengan kegiatan politik. Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda itu berkunjung ke Saudi untuk meresmikan gedung pelayanan terpadu KJRI di Jeddah. 

Menurut Iqbal, setelah Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan portal peduli WNI pada tahun 2018, pola pelayanan warga Indonesia di luar negeri akan berubah. Ke depannya, semua pelayanan menyangkut WNI akan berada di satu atap. 

"Yang jadi pertanyaan kenapa Jeddah? Karena dari segi perlindungan, Saudi dan Malaysia paling challenging," kata pria yang akan bertugas sebagai Dubes Indonesia di Turki itu. 

Usai meresmikan gedung pelayanan satu atap terpadu, Retno juga mengunjungi ke Sekolah Indonesia di Jeddah. Pemerintah Indonesia memang sudah berencana untuk membeli gedung baru bagi Sekolah Indonesia Jeddah. 

Terakhir, Retno memang bertemu dengan staf di KJRI. Tetapi, menurut Iqbal yang ikut dalam pertemuan tersebut, silaturahmi Menlu dengan staf kedutaan bukan suatu hal yang mengherankan. 

"Karena tema kedatangannya perlindungan WNI, maka yang dibicarakan oleh Beliau tidak ada yang secara spesifik menyebut Pilpres. Poin yang dibicarakan menyangkut kondisi WNI dan mengenai perkembangan ekonomi dengan negara setempat," kata Iqbal sambil mengingat kembali peristiwa itu. 

Baca Juga: Menlu Retno Resmikan Gedung Pelayanan WNI di Dua Negara 

2. Menlu Retno berpesan kepada staf KJRI untuk memastikan agar pemilu di luar negeri berjalan aman

Rizieq Shihab Sebut Menlu Ajak Pilih Paslon 01, Kemlu: Itu Tidak BenarANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Dalam kesempatan itu, Iqbal mengakui memang Retno sempat menyampaikan pesan terkait penyelenggaraan pemilu ke staf di KJRI Jeddah, namun bukan berisi ajakan agar memilih paslon nomor urut 01. 

"Bu Menlu berpesan kepada kepala perwakilan Indonesia di luar negeri untuk memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan aman dan lancar, meskipun pelaksananya adalah PPLN (panitia pemilu luar negeri) yang koordinasinya berada di bawah KPU. Tetapi, kepala perwakilan memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan pemilu di luar negeri berjalan aman serta lancar," kata Iqbal. 

Ia juga mengingat Menlu Retno berpesan kepada para staf agar bersikap netral dan menjaga integritas selama pemilu berlangsung. Iqbal mengatakan pesan semacam itu bukan kali pertama disampaikan ke setiap perwakilan di luar negeri. 

"Sudah dua kali Menlu membuat edaran dan dikirimkan ke semua perwakilan Indonesia di luar negeri," tutur dia. 

Sehingga, menurut Iqbal apa yang disampaikan Rizieq di video berdurasi 16:58 itu sama sekali tidak benar. Sebab, Retno justru mendorong agar semua perwakilan Indonesia di luar negeri untuk bersikap netral dan tetap menjaga integritasnya. 

3. Status Rizieq Shihab dipastikan masih WNI

Rizieq Shihab Sebut Menlu Ajak Pilih Paslon 01, Kemlu: Itu Tidak Benar(Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab) Screen shot Youtube

Pada kesempatan itu, Iqbal sekaligus memastikan status kewarganegaraan Rizieq Shihab masih WNI. Selama ini sempat beredar informasi Rizieq sudah beralih menjadi warga negara Saudi karena ia lama tinggal di sana dan tak pernah kembali ke Tanah Air. 

"Paspornya (Rizieq) kan masih valid WNI," kata Iqbal. 

Lalu, bagaimana ketika izin tinggalnya melebihi batas waktu yang sudah ditentukan? Iqbal menilai itu menjadi tanggung jawab WNI yang bersangkutan dengan negara setempat di mana ia kini bermukim. 

Iqbal menjelaskan Pemerintah Indonesia masih memberikan bantuan konsuler saat Rizieq sempat diperiksa oleh badan intelijen Saudi ketika tembok rumahnya ditempeli bendera yang diduga merujuk ke kelompok militan tertentu. 

"Karena kan Beliau masih menjadi subjek perlindungan WNI oleh pemerintah," kata Iqbal lagi. 

4. Rizieq mengajak semua WNI yang ada di Arab Saudi untuk melawan semua kecurangan

Rizieq Shihab Sebut Menlu Ajak Pilih Paslon 01, Kemlu: Itu Tidak BenarANTARA FOTO/Reno Esnir

Di dalam videonya itu, Rizieq turut mengajak semua WNI yang berada di Arab Saudi untuk melawan segala bentuk kecurangan selama pemilu berlangsung. Salah satu indikasi kecurangan yang didengar oleh Rizieq yakni adanya informasi ketua TPS di kota-kota kecil di Saudi diklaim telah dihubungi oleh parpol pengusung capres nomor urut 01. 

"Mereka ditawari sejumlah fasilitas asal mau memenuhi keinginan mereka," kata Rizieq tanpa menjelaskan lebih lanjut fasilitas apa yang dimaksud. 

Menurut Rizieq, parpol itu meminta kepada ketua tempat pemungutan suara (TPS) di kota-kota kecil itu agar kertas suara dengan gambar Jokowi-Ma'ruf dicoblos. 

"Tentu ini satu bentuk pengkhianatan," tutur dia.

Jumlah daftar pemilih di Saudi memang cukup menggiurkan yakni mencapai sekitar 800 ribu. 

Wah, menurut kalian benarkah Menlu Retno tega melakukan hal itu, guys

Baca Juga: KBRI Riyadh: Izin Tinggal Rizieq Shihab Sudah Habis Sejak 20 Juli 2018

Topik:

Berita Terkini Lainnya