Kemlu Jelaskan Soal Data WNI di Spanyol: Tak Ada yang Meninggal 

WNI yang disebut meninggal ternyata sembuh

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri meralat informasi yang sempat mereka sampaikan ke publik pada Senin pagi (30/3). Melalui akun Twitter @Kemlu_RI, pagi tadi Kemlu memuat jumlah WNI yang meninggal akibat virus corona bertambah dua orang lagi. Sore harinya diketahui informasi itu keliru. Dua WNI lainnya yang diketahui meninggal merupakan seorang perempuan di Inggris dan satu warga Indonesia di Spanyol. 

Belakangan muncul klarifikasi dari Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Hermono, yang menepis data itu. Ia menjelaskan tidak ada WNI yang meninggal di Negeri Matador tersebut. WNI yang sempat ditulis meninggal dunia ternyata sudah sembuh dari COVID-19 dan meninggalkan rumah sakit. 

"Tidak ada WNI yang meninggal (di Spanyol). Dari 3 orang, 1 sembuh. Jadi, bukan meninggal dan dua sudah membaik di rumah," ungkap Dubes Hermono melalui pesan pendek kepada IDN Times pada Senin (30/3). 

Diduga kekeliruan penyampaian informasi itu karena salah input di akun media sosial resmi Kemlu. Cuitan Kemlu mengenai adanya WNI yang meninggal di Spanyol pun dihapus. 

Menurut Hermono, satu WNI yang dinyatakan sembuh merupakan pelajar, sedangkan dua lainnya merupakan perempuan yang bekerja. Namun, dua WNI berjenis kelamin perempuan itu mengisolasi diri di rumah kendati dinyatakan positif COVID-19. Lalu, bagaimana dengan biaya perawatan WNI di Spanyol? Apakah itu ditanggung oleh pemerintah atau pribadi?

1. Biaya perawatan bagi pasien COVID-19 ditanggung pribadi melalui asuransi

Kemlu Jelaskan Soal Data WNI di Spanyol: Tak Ada yang Meninggal Warga memakai masker pelindung di jalan Preciados yang sepi, tidak seperti biasanya, di pusat kota Madrid, Spanyol, pada 13 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

Menurut Dubes Hermono, semua WNI yang dirawat akibat COVID-19 mengandalkan asuransi. Artinya, mereka menanggung biaya perawatan pribadi dan tidak dibiayai oleh pemerintah setempat. 

"Semua punya asuransi, jadi asuransi yang menanggung," tutur Hermono. 

Ia menjelaskan kondisi dua WNI yang masih mengisolasi diri saat ini stabil. Bahkan, kondisi kesehatannya terus membaik. 

"Mereka mengisolasi diri, tapi sudah hampir normal. Setiap hari kami pantau kondisi mereka," kata dia lagi. 

Baca Juga: [BREAKING] Dua WNI Positif Virus Corona Meninggal Dunia di Luar Negeri  

2. Jumlah WNI yang meninggal di luar RI akibat COVID-19 berjumlah dua orang bukan tiga

Kemlu Jelaskan Soal Data WNI di Spanyol: Tak Ada yang Meninggal Ilustrasi Corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan adanya ralat informasi itu, maka jumlah WNI yang meninggal per (30/3) dua orang. Satu WNI diketahui wafat pada (21/3) lalu di Singapura. Sisa satu WNI lainnya menghembuskan nafas terakhir di Inggris. 

Dengan angka ini maka total WNI di luar Indonesia yang terpapar COVID-19 mencapai 122 orang. Di mana 12 WNI berhasil sembuh. 

Sementara, 109 WNI lainnya masih dirawat di 19 negara berbeda. Dua WNI lainnya yang tengah dirawat di Singapura dalam kondisi kritis di ruang ICU. 

Berikut penyebaran WNI di luar Indonesia yang terpapar COVID-19: 

  1. Jepang: 9 WNI (semua sembuh)
  2. Taiwan: 3 WNI (stabil)
  3. Australia: 2 WNI (stabil)
  4. Malaysia: 24 WNI (stabil)
  5. Arab Saudi: 6 WNI (stabil)
  6. Makau (Tiongkok): 1 WNI (stabil)
  7. India: 14 WNI (stabil)
  8. Filipina: 1 WNI (stabil)
  9. Inggris: 1 WNI (meninggal)
  10. Kamboja: 2 WNI (stabil)
  11. Belanda: 3 WNI (1 sembuh, 2 stabil)
  12. Qatar: 2 WNI (stabil)
  13. Spanyol: 3 WNI (1 meninggal, 2 stabil)
  14. Brunei Darussalam: 3 WNI (stabil)
  15. Vatikan: 5 WNI (stabil)
  16. Jerman: 2 WNI (stabil)
  17. UEA: 2 WNI (stabil)
  18. Irlandia: 1 WNI (stabil)
  19. Singapura: 34 WNI (1 meninggal, 3 sembuh, 2 di ruang ICU, dan 28 stabil)
  20. Italia: 4 WNI (ABK Costa Luminosa, stabil)

Bila dilihat dari penyebarannya, WNI paling banyak terpapar COVID-19 dirawat di Singapura. Pemerintah Negeri Singa sebelumnya telah menyampaikan mereka tidak akan menanggung biaya perawatan pendatang asing, termasuk WNI akibat COVID-19. 

3. Angka kematian di Spanyol mengalahkan jumlah pasien yang meninggal di Tiongkok

Kemlu Jelaskan Soal Data WNI di Spanyol: Tak Ada yang Meninggal Seorang apoteker memperlihatkan masker perlindungan pernapasan FFP2 di Barcelona, Spanyol, pada 4 Februari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce

Sementara, angka kematian akibat COVID-19 menjadi kedua tertinggi di dunia setelah Italia. Dikutip dari data real time Universitas John Hopkins per (30/3), Spanyol mencatat 7.340 pasien yang meninggal. Sementara, 16.780 pasien berhasil sembuh akibat COVID-19. 

Tidak mengherankan bila Spanyol sudah menerapkan lockdown pada (14/3) lalu. Namun, sejak (25/3) aturan pembatasan gerak itu diperketat. Pemerintah memerintahkan agar sebagian besar pekerja untuk bekerja dari rumah mulai hari itu hingga (9/4) mendatang. 

Dubes Indonesia untuk Spanyol, Hermono memastikan tidak ada WNI yang terkena imbas penutupan wilayah di negara itu. Ia mencatat ada 1.468 WNI yang berada di Spanyol. 

"Kondisi WNI semua aman, so far tidak ada pendatang yang stranded," kata pria yang sempat menjadi petinggi di BNP2 TKI itu. 

https://www.youtube.com/embed/Bg4nZkBuZzQ

Baca Juga: Spanyol Lockdown Nasional, Austria Batasi Kerumunan Maksimal 5 Orang

Topik:

  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya