Kisah Relawan Wafat karena COVID-19 Saat Tracing Kontak Erat Pasien

Walkot Kediri mengaku berutang budi kepada Digma Marchya

Jakarta, IDN Times - Pekan lalu, Kota Kediri, Jawa Timur berduka karena kehilangan salah seorang relawan swab tes COVID-19. Relawan yang merupakan mahasiswa semester enam bernama Digma Marchya Agatha itu, wafat pada 4 Agustus 2021 lalu. 

Dikutip dari akun Instagram Wali Kota Kediri @abdullah_abe pada Senin (9/8/2021), Digma tengah menuntut ilmu di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Kediri, Jatim. Ia diketahui menjadi relawan swab antigen pada 12 Juli 2021. Tugas Digma mencari kontak erat pasien COVID-19 dan memasukannya ke aplikasi SILACAK.

Tetapi, sejak 30 Juli 2021, mahasiswa berusia 23 tahun itu menjalani isolasi mandiri di kampung halamannya di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, setelah merasa tidak enak badan. 

Menurut hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap Digma pada 31 Juli 2021, swab antigen menunjukkan hasil positif COVID-19. "Tanggal 2 Agustus 2021, saudara Digma dibawa ke RS Kilisuci untuk menjalani perawatan. Namun, karena saturasi oksigennya hanya 83 persen maka dirujuk ke RSUD Gambiran, Kota Kediri agar mendapatkan perawatan yang lebih maksimal," ujar Wali Kota Kediri,Abdullah Abu Bakar seperti dikutip dari kantor berita ANTARA

Abdullah menggarisbawahi, almarhum Digma telah memperoleh perawatan maksimal sama seperti pasien lainnya yang terkonfirmasi positif COVID-19. "Namun, takdir berkata lain. Setelah melalui upaya yang keras hingga masuk ke ICU, Digma mengembuskan napas terakhir," kata dia lagi. 

1. Wali Kota Kediri ucapkan terima kasih atas pengorbanan semua relawan COVID-19, termasuk Digma

Kisah Relawan Wafat karena COVID-19 Saat Tracing Kontak Erat PasienWali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar ketika berdialog dengan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko secara virtual (www.instagram.com/@abdullah_abe)

Melalui akun Instagramnya, Abdullah mengucapkan duka yang mendalam atas wafatnya Digma. Ia mengatakan, almarhum Digma sudah layaknya pahlawan karena telah banyak berjasa bagi Kota Kediri saat pandemik melanda. 

"Pemkot Kediri utang budi atas jasamu di garda depan penanganan COVID-19 di Kota Kediri," kata Abdullah. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengenang Digma sebagai relawan yang bekerja keras untuk melakukan tracing terhadap kontak erat pasien COVID-19. Digma juga membantu dalam melakukan tes swab. 

"Berkat kerja keras Beliau, testing kontak erat COVID-19 Kota Kediri ada peningkatan signifikan, sehingga penanganan pasien COVID-19 dan kontak eratnya bisa tertangani lebih baik," ungkap Fauzan. 

Selain itu, ia menambahkan, rasio tracing COVID-19 kini menempati peringkat pertama se-Jawa Timur dengan angka 1:6,09. Data itu dikutip dari aplikasi SILACAK per tanggal 1 Agustus 2021. 

"Artinya, di Kota Kediri, tiap satu kasus positif berhasil dilacak enam kontak erat," tutur Fauzan. 

Baca Juga: [BREAKING] Angka Kematian Akibat COVID-19 di RI Tembus 100 Ribu

2. Wali Kota Kediri targetkan bisa lacak hingga 30 kontak erat pasien COVID-19

Kisah Relawan Wafat karena COVID-19 Saat Tracing Kontak Erat PasienPosko PPKM Mikro yang dibentuk di Kediri, Jawa Timur (www.instagram.com/@pemkotkediri)

Meski sudah berhasil melacak enam kontak erat dari satu pasien COVID-19, tetapi Walkot Abdullah sesungguhnya menargetkan bisa melacak 15 hingga 30 kontak erat. Agar target tersebut tercapai, maka pihak Pemkot akan meminta setiap kecamatan menggelar rapat koordinasi khusus untuk membahas mengenai tes dan pelacakan kasus COVID-19. 

"Di tingkat kota kami ada rapat 'Kopi Paid'. Nah untuk meningkatkan tracing dan testing juga perlu koordinasi seperti itu," ujar Abdullah.

Ia mengatakan, pihak Babinsa dan Bhabinkamtibmas menemui sejumlah kendala di lapangan dalam proses pelacakan, salah satunya kesulitan memasukkan data kontak erat pasien COVID-19. "Nah, di rapat itu bisa dibahas dan dicarikan solusinya bersama tenaga kesehatan dan operator sekolah," tutur dia lagi. 

Selain meningkatkan angka tracing, Pemkot Kediri juga menargetkan jumlah testing sebanyak 624 tes per hari. Angka ini masih bisa dicapai Kota Kediri dengan melibatkan relawan swaber dari perguruan tinggi kesehatan.

"Tidak perlu khawatir kalau dites. Alhamdulillah, jika hasilnya negatif, sehingga tinggal perlu lebih mawas diri. Untuk yang hasilnya positif, nanti akan terus dipantau kesehatannya oleh puskesmas. Apakah perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak dan bila cukup di rumah saja, nanti pemkot akan memberikan bantuan," kata pria yang akrab disapa Mas Abu itu. 

3. Tercatat 295 warga dilaporkan meninggal di Kota Kediri akibat COVID-19

Kisah Relawan Wafat karena COVID-19 Saat Tracing Kontak Erat PasienIlustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Sementara, berdasarkan data resmi dari Pemkot Kediri yang bisa dibaca di akun media sosialnya, hingga Minggu, 8 Agustus 2021, jumlah warga yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 295 orang. Sementara, akumulasi kasus COVID-19 mencapai 3.193.

Sebanyak 2.242 warga dilaporkan sembuh. Lalu, 9.080 orang selesai dipantau. 

Pemkot Kediri juga membuka call centre bagi warga yang membutuhkan informasi atau ingin melapor yakni ke nomor (0354) 2894000 atau bisa mengirimkan pesan pendek ke nomor 0811 3787 119.

Baca Juga: Panglima TNI Akui Tracing Kontak Erat Rendah, Jauh dari Standar WHO

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya