Kominfo Cuit Benda Unik Dijual Daring, Warganet Sentil Kebocoran Data

Warganet desak Kominfo segera usut kebocoran data

Jakarta, IDN Times - Cuitan di akun media sosial Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada Sabtu, 22 Mei 2021 disentil warganet, lantaran Kominfo sempat melempar pertanyaan kepada publik soal barang unik yang dijual di e-commerce

"#SobatKom pernah gak sih menemukan barang unik atau aneh yang dijual secara daring di e-commerce?" 

Lalu, Kominfo merespons dengan foto yang menggambarkan benda aneh yang mereka temukan. 

Melihat hal itu, warganet kemudian menyerbu dan merespons pertanyaan Kominfo tersebut. Namun, mayoritas mereka menyindir dengan mengatakan benda aneh yang mereka temukan di dunia maya yakni data pribadi mereka yang bocor. Data-data itu bahkan diperjualbelikan menggunakan alat tukar bitcoin. 

Lalu, apa perkembangan dari penelusuran kebocoran data-data tersebut?

1. Bareskrim Mabes Polri panggil Dirut BPJS Kesehatan untuk diklarifikasi

Kominfo Cuit Benda Unik Dijual Daring, Warganet Sentil Kebocoran DataMantan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto (Dok. Divisi Humas Polri)

Sebagai tindak lanjut, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri memanggil Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. Ia akan diklarifikasi soal dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia pada hari ini. 

"Klarifikasi (kebocoran data dipanggil hari ini)," ungkap Kepala Bareskrim Komjen (Pol) Agus Andrianto melalui pesan pendek ke IDN Times, Senin (24/5/2021). 

Sebelumnya, Kominfo mengaku telah memblokir situs forum hacker yaitu Raid Forums. Situs itu, kata juru bicara Kominfo Dedy Permadi, teridentifikasi sebagai situs yang juga banyak melakukan pelanggaran perundang-undangan di Indonesia. 

"Sehingga website tersebut, termasuk akun bernama Kotz sedang dilakukan proses pemblokiran," kata Dedy pada Minggu, 23 Mei 2021. 

Selain memblokir situs Raid Forums, Kominfo juga menutup sejumlah akses ketiga link (tautan) untuk mengunduh file data pribadi yang bocor seperti bayfiles.com, mega.nz dan anonfiles.com.

Kominfo memilih memblokir situs-situs itu sebagai langkah untuk mencegah lebih banyak lagi data pribadi WNI yang bocor di dunia maya. 

Baca Juga: Kebocoran Data Pribadi, Kemenkominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan

2. Meski sudah diblokir, situs Raid Forums masih bisa diakses menggunakan VPN

Kominfo Cuit Benda Unik Dijual Daring, Warganet Sentil Kebocoran DataNotifikasi berisi situs Raid Forums telah diblokir oleh Kemenkominfo (www.twitter.com/@secgron)

Sementara, dalam pandangan praktisi keamanan siber, Teguh Aprianto, tidak ada manfaatnya Kominfo sekadar memblokir situs Raid Forums. Sebab, situs itu tetap masih bisa diakses menggunakan Virtual Private Network (VPN)

"Gunanya apa blokir Raid Forums? Emangnya loe pikir selama ini orang akses raidforums gak pake VPN gitu?" tanya Teguh di akun media sosialnya pada 22 Mei 2021. 

Ia juga mendorong Kominfo segera melakukan investigasi bersama untuk menelusuri penyebab kebocoran 279 juta data pribadi WNI itu. Selama ini, kata dia, investigasi itu dilakukan bersama-sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara). 

"Selama ini kebocoran data besar investigasinya selalu melibatkan Kominfo & BSSN, tapi hasil investigasinya gak pernah kita dengar. Padahal, publik punya hak untuk dapat laporan tersebut, karena itu data mereka," kata dia di media sosialnya. 

3. Warganet meminta Kominfo segera usut kebocoran 279 juta data WNI di dunia maya

Kominfo Cuit Benda Unik Dijual Daring, Warganet Sentil Kebocoran DataIlustrasi peretasan data (IDN Times/Sukma Shakti)

Membaca cuitan Kominfo itu, publik ramai-ramai meninggalkan komentar di akun Twitter instansi tersebut @kemkominfo. Sebagian besar meminta agar Kominfo segera menindaklanjuti kebocoran 279 juta data WNI dan diperjual belikan di dunia maya. 

Begini sebagian reaksi mereka: 

Baca Juga: Hati-hati Data Pribadi Bocor, 8 Tips Menjaga Privasi di Media Sosial

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya