KPK Cegah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Luar Negeri

Taufik belum bisa dimintai konfirmasi

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan dikabarkan dicegah ke luar negeri oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketika dikonfirmasi ke Direktorat Jenderal Imigrasi, mereka mengaku memang menerima permintaan dari lembaga antirasuah. 

"Ditjen imigrasi menerima surat permohonan pada Jumat, 26 Oktober 2018. Mengenai statusnya dapat dikonfirmasi ke penyidiknya," ujar Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi, Theodorus Simarmata ketika dikonfirmasi oleh IDN Times pada Minggu pagi (28/10).

IDN Times juga mencoba mengonfirmasi kepada Taufik. Namun, ponselnya tidak aktif. Sementara, saat dikonfirmasi kepada pimpinan KPK, Saut Situmorang, ia tidak membantah Taufik memang dicegah ke luar negeri. Namun, kapasitasnya saat ini masih sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang tengah diusut KPK. Sayangnya Saut tidak bersedia menjelaskan kasus yang mana yang diduga melibatkan nama Taufik. 

"Statusnya saat ini belum tersangka, kalau sudah segera diumumkan," kata Saut melalui pesan pendek pada hari ini. 

Lalu, apa saja kasus yang diduga menyeret nama Taufik?

1. Taufik pernah dipanggil ke KPK untuk dimintai keterangan terkait suap dana perimbangan

KPK Cegah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Luar NegeriIDN Times/Margith Juita Damanik

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pernah memenuhi panggilan tim KPK untuk diperiksa sebagai saksi pada (5/9) lalu dalam kasus dugaan pemberian suap dana perimbangan di DPR. Kasus itu bermula dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap anggota DPR Komisi XI Amin Santono dan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Pemukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Yaya Purnomo. 

Kedua orang tersebut menerima suap dari pengusaha bernama Ahmad Ghiast yang berjumlah Rp500 juta. Uang itu merupakan bagian dari komitmen fee senilai Rp1,7 miliar yang dijanjikan. 

Tujuan pemberian suap, agar kedua orang itu bisa memasukan dua proyek Ghiast di Kabupaten Sumedang ke dalam RAPBN-Perubahan tahun anggaran 2018. OTT itu sendiri digelar pada Mei lalu. 

Namun, diduga Yaya tidak hanya menerima suap dari Ghiast saja. Sebab, saat dilakukan penggeledahan di apartemennya, penyidik menemukan bukti lain seperti emas seberat 1,8 kilogram dan uang tunai senilai Rp1,8 miliar.

Persidangan terhadap dua orang itu kini tengah berjalan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat. Saat itu, Taufik mengatakan ia diperiksa karena di DPR posisinya menjabat Wakil Ketua bidang ekonomi keuangan. 

"Saya kan Wakil Ketua DPR di bidang ekonomi keuangan," ujar Taufik usai diperiksa pada (5/9) lalu.

Saat dikonfirmasi materi apa saja yang ditanya oleh penyelidik, Taufik menjawab terkait mekanisme penganggaran di DPR. 

"Artinya, mekanisme yang terkait pembahasan proses APBN. Dan itu sudah saya sampaikan secara keseluruhan ke penyelidik," tutur dia. 

Baca Juga: Anggota DPR Amin Santono Terancam Hukuman Penjara 20 Tahun

2. Nama Taufik juga disebut di dalam persidangan Bupati Kebumen

KPK Cegah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Luar NegeriIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain diperiksa terkait dana perimbangan, nama Taufik Kurniawan juga disebut oleh Bupati nonaktif Kebumen, Muhammad Yahya Fuad. Di dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor pada (12/9) lalu, Yahya mengungkap ia telah memberikan uang untuk melancarkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN tahun 2016. Salah satu proyek yang berharap digolkan yakni proyek pembuatan jalan. 

Yahya menyebut Taufik menjanjikan akan memberi bantuan dana sekitar Rp100 miliar. 

"Saat itu, Pak Taufik Kurniawan (Wakil Ketua DPR), menawarkan bila bersedia ada dana proyek jalan DAK Perubahan senilai Rp100 miliar. Namun, dana itu tidak gratis, karena ada bagian untuk kawan-kawannya," kata Yahya ketika itu di ruang sidang. 

Taufik mengatakan Yahya harus menyetor uang ke dirinya. Sebab, kalau tidak, masih ada kabupaten lain yang berminat terhadap dana proyek jalan tersebut.

"Dan kenyataannya kalau tidak nyenggek (menyuap) tidak bisa dapat (dana proyek jalan). Akhirnya saya bersedia dan memberikan uang ke Taufik," kata dia lagi. 

3. Taufik Kurniawan belum bisa dikonfirmasi

KPK Cegah Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan ke Luar NegeriANTARA FOTO/Wahyu Putro A

IDN Times mencoba untuk mengonfirmasi kepada Taufik Kurniawan. Namun, nomornya tidak aktif. Di dalam persidangan Bupati Kebumen tersebut, ia disebut menerima dana sebesar Rp3,7 miliar. 

Kita ikuti terus pemberitaannya ya, guys

Baca Juga: KPK Tetapkan Petinggi Anak Perusahaan Sinar Mas Jadi Tersangka Suap

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya