Model Steffy Burase Akan Ditanyai Soal Aliran Dana ke Gubernur Aceh

Gubernur Irwandi dijanjikan uang Rp 1,5 miliar

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan meminta keterangan kepada empat saksi yang sudah dicegah ke luar negeri dalam kasus korupsi Gubernur Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Irwandi Yusuf. Empat saksi yang dicegah itu termasuk model Fenny Steffy Burase yang disebut dalam pemberitaan media lokal memiliki hubungan khusus dengan Irwandi.

"Aliran dana juga menjadi perhatian KPK, termasuk salah satu informasi aliran dana pada pihak tertentu yang akan kami klarifikasi pada saksi yang dicegah ke luar negeri. Pemeriksaan akan dilakukan sesuai jadwal dari penyidik nanti," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada Senin (9/7).

Tiga saksi lainnya yang dicegah ke luar negeri yakni Nizarli (Kepala Unit Layanan Pengadaan/ULP Aceh), Rizal Aswandi (mantan Kadis PU Aceh) dan Teuku Fadhilatul Amri. Keempatnya dicegah selama enam bulan, terhitung mulai 6 Juli kemarin. Kalau mengacu ke kalender, maka pencegahan tersebut berakhir pada 6 Januari 2019.

Penangkapan terhadap Irwandi turut diiringi pemberitaan ada motif politis dalam prosesnya. Oleh sebab itu, Febri bolak-balik membantah dan menggaris bawahi apa yang dilakukan lembaga anti rasuah semata-mata hanya proses hukum.

Lalu, apa lagi perkembangan dalam kasus korupsi ini?

1. KPK kantongi bukti kuat Irwandi Yusuf berbuat korupsi

Model Steffy Burase Akan Ditanyai Soal Aliran Dana ke Gubernur AcehJANGAN DIPAKAI PUNYA TIRTO

Menurut keterangan Febri, lembaga anti rasuah sudah memiliki bukti yang kuat untuk menahan Irwandi karena telah meminta jatah proyek senilai 2 persen ke masing-masing kabupaten yang menerima Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA). Pada tahun ini, Aceh menerima DOKA senilai Rp 8 triliun.

Jatah proyek itu diserahkan oleh Bupati Bener Meriah, Ahmadi senilai Rp 1,5 miliar. Namun, yang terealisasi baru Rp 500 juta.

"Sejak awal kami telah menemukan bukti tentang pertemuan-pertemuan pihak-pihak terkait untuk membahas anggaran DOK tersebut. Termasuk, pengajuan dari kabupaten kepada provinsi," ujar Febri melalui keterangan tertulis pada Senin (9/7).

2. Beberapa sandi komunikasi terungkap untuk menyembunyikan transaksi mencurigakan

Model Steffy Burase Akan Ditanyai Soal Aliran Dana ke Gubernur AcehIDN Times/Linda Juliawanti

Selain itu, penyidik KPK berhasil mengungkap beberapa sandi komunikasi yang diperoleh dari hasil penyadapan terhadap telekomunikasi beberapa tersangka. Beberapa kalimat mencurigakan yang diduga digunakan sebagai sandi yakni "1 meter", "kewajiban", dan "kalian hati-hati, beli HP nomor lain".

Kepada IDN Times, Febri mengatakan belum bisa menjelaskan secara detail makna dari kalimat tersebut.

"Belum bisa kami sampaikan secara lebih rinci, itu merupakan komunikasi pihak-pihak yang terkait dalam perkara ini," kata Febri.

Namun kalimat seperti "kalian hati-hati, beli HP nomor lain" muncul diduga karena ada kepentingan yang sedang dibicarakan sehingga khawatir diketahui oleh penegak hukum. Sementara, istilah "1 meter" mengaku kepada nominal tertentu dalam bentuk nominal rupiah.

"Sedang kami dalami kaitannya dengan nominal tertentu seperti Rp 1 miliar," kata dia.

3. Steffy mengaku terkejut tahu namanya dicegah KPK ke luar negeri

Model Steffy Burase Akan Ditanyai Soal Aliran Dana ke Gubernur AcehIDN Times/Linda Juliawanti

Hingga saat ini, model sekaligus atlet lari Steffy Burase sulit dihubungi oleh media. Ia menjadi buruan media, karena mereka ingin mengklarifikasi hubungannya dengan Gubernur Irwandi. Selain itu, banyak pula yang mempertanyakan mengapa ia ikut dicegah ke luar negeri oleh lembaga anti rasuah.

Namun, yang bingung pun gak hanya masyarakat Aceh, tetapi juga model asal Manado itu. Seperti dikutip media lokal, Modus Aceh, Steffy mengaku selama ini hanya bertugas membantu Aceh dalam branding dan promotion. Ia gak menampik memang terlibat dalam Aceh International Marathon 2018. Tapi bukan sebagai Event Organizer (EO), melainkan sebagai tenaga ahli dan mengurus event.

"Saya tidak pernah terlibat tender proyek dan gak mengerti caranya. Belum pernah juga ikut tender seumur hidup saya," kata Steffy melalui pesan pendek WhatsApp pada Sabtu kemarin.

Ia mengaku gak tahu dan gak mengurusi tender, kapan tender dilakukan serta siapa aja perusahaan yang terlibat.

"Yang saya tahu, siapa pun pemenangnya, maka nanti akan membayar ke pihak vendor. Saya gak pernah bermain lelang proyek, apalagi perusahaan saya terhitung perusahaan baru. Sama sekali gak memenuhi syarat dan tidak ada keinginan juga ke arah sana," ujarnya lagi.

Ia mengaku hanya terlibat sebagai tenaga ahli dalam kegiatan Aceh International Marathon 2018. Perkara ada uang dari DOKA yang mengalir ke kegiatan internasional tersebut, ia mengaku gak tahu.

"Semua hal-hal yang berkaitan dengan keuangan, maka diurus langsung oleh pihak-pihak terkait semacam Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh dan BPKS," kata dia.

Baca Juga: PKS Beberkan Alasan Anies Baswedan Lebih Layak Jadi Capres

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Dwi Agustiar
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya