KPK Periksa Siesa Rubinta Soal Bowo Sidik Pangarso yang Sempat Kabur

Siapa itu Siesa Rubinta yang ada di apartemen Bowo?

Jakarta, IDN Times - Dalam kisah koruptor yang diproses oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kerap ada sosok perempuan dalam cerita itu. Kisah serupa turut terjadi ketika penyidik lembaga antirasuah menangkap anggota Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso. Di sana terdapat sosok Siesa Darubinta. 

Pada Senin (15/4), Siesa memenuhi panggilan penyidik KPK untuk diperiksa sebagai saksi. Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan keterangan Siesa dibutuhkan untuk tersangka Asty Winasti, Manajer Pemasaran PT Humpuss Kimia Transportasi. 

"Dipanggil sebagai saksi untuk ASW (Asty Winasti)," ujar Febri melalui keterangan tertulis kemarin. 

Menurut informasi, Siesa ditemukan oleh penyidik KPK berada di apartemen Bowo di daerah Permata Hijau ketika dilakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Namun, saat hendak menangkap Bowo, ia malah tidak ditemukan di apartemen tersebut. Lalu, apa hubungan Bowo dengan Siesa?

1. Penyidik KPK mencecar Siesa soal hilangnya Bowo dari Apartemen Permata Hijau

KPK Periksa Siesa Rubinta Soal Bowo Sidik Pangarso yang Sempat KaburAnggota DPR Komisi VI Bowo Sidik Pangarso mengenakan rompi oranye. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Menurut juru bicara KPK, Febri Diansyah, Siesa diperiksa oleh penyidik selama enam jam. Ada poin utama yang ingin diketahui oleh penyidik yakni soal Bowo yang sempat menghilang dari apartemennya saat hendak ditangkap KPK. Kedua, soal pengetahuan Siesa aliran dana suap yang digunakan oleh Bowo untuk serangan fajar di masa tenang pemilu. 

"(Pemeriksaan Siesa Darubinta) terkait pengetahuannya tentang keberadaan BSP (Bowo Sidik Pangarso) di apartemen ketika OTT terjadi," kata Febri. 

Dalam pemberian keterangan pers, Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan mengatakan Bowo sempat kabur ketika didatangi oleh penyidik lembaga antirasuah di apartemennya pada Maret lalu. Sistem keamanan di apartemen yang ketat membuat penyidik tidak leluasa bergerak.

Namun, mereka berhasil menangkap Bowo di kediamannya di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Bowo sempat berpamitan kepada putranya sebelum dijemput oleh penyidik KPK. 

Baca Juga: [BREAKING] Bowo Sidik Pangarso Gunakan Uang Suap untuk Serangan Fajar

2. Siesa sempat ikut diamankan oleh penyidik KPK ketika OTT dilakukan

KPK Periksa Siesa Rubinta Soal Bowo Sidik Pangarso yang Sempat Kabur(Barang bukti uang suap milik Bowo Sidik Pangarso yang ditunjukan oleh penyidik KPK) IDN Times/Santi Dewi

Siesa yang disebut berprofesi sebagai wiraswasta itu ikut diamankan oleh penyidik KPK ketika OTT digelar pada (27/3) lalu. Ia berada di apartemen tempat Bowo tinggal. Sementara, si empunya unit apartemen justru kabur.

Alhasil, Siesa ikut diboyong ke gedung KPK sekitar pukul 20:00 WIB. Usai dimintai keterangan, Siesa akhirnya dilepas karena tidak terkait kasus tersebut. 

3. Penyidik KPK menemukan ratusan ribu amplop untuk 'serangan fajar' di masa tenang pemilu

KPK Periksa Siesa Rubinta Soal Bowo Sidik Pangarso yang Sempat Kabur(Tim penyidik tengah menunjukan barang bukti uang yang akan disita dari OTT Bowo Sidik Pangarso) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Ketika OTT digelar pada akhir Maret lalu, penyidik tidak hanya menemukan uang senilai Rp89,4 juta. Mereka juga menemukan puluhan kardus di enam lemari besi di PT Inersia yang berlokasi di area Salihara, Jakarta Selatan. Total ada 82 kardus dan dua kontainer. Uang yang ditemukan di dalamnya mencapai sekitar Rp8 miliar. 

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan di dalam amplop itu telah diisi uang pecahan Rp20 ribu dan Rp50 ribu. 

"Total ada sekitar 400 ribuan amplop berisikan uang yang KPK duga akan digunakan untuk pendanaan politik atau serangan fajar pada 17 April mendatang," ujar Febri pada (28/3) lalu. 

4. Bowo Sidik menyebut Nusron Wahid yang meminta agar disiapkan amplop 'serangan fajar'

KPK Periksa Siesa Rubinta Soal Bowo Sidik Pangarso yang Sempat Kabur(Politisi Partai Golkar Nusron Wahid) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Anggota DPR dari Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso yang semula tidak bersedia memberikan komentar usai menjalani pemeriksaan, tiba-tiba pada Selasa (9/4) membuat keterangan yang mengejutkan. Ia mengaku menyiapkan 400 ribu amplop 'serangan fajar' atas instruksi dari Partai Golkar. 

"Saya diminta oleh Partai (Golkar) untuk menyiapkan itu (amplop) karena Nusron Wahid meminta saya agar menyiapkan 400 ribu (amplop serangan fajar)," ujar Bowo usai diperiksa oleh penyidik di gedung KPK pada (9/4). 

Sementara, ketika dikonfirmasi, Nusron membantah pernah memberikan instruksi tersebut. 

"Tidak benar (pernah memberikan instruksi untuk menyediakan amplop serangan fajar)," kata Nusron seperti dikutip dari kantor berita Antara

Baca Juga: Pengacara Sebut Duit 'Serangan Fajar' Bowo Sidik Berasal dari Menteri

Topik:

Berita Terkini Lainnya