Begini Kronologi Kaburnya Ratusan Napi LP Lambaro Aceh Besar 

Baru 20 napi yang berhasil ditangkap kembali oleh polisi

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 113 narapidana yang ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Lambaro, Aceh Besar, melarikan diri pada Kamis malam (29/11). Kepolisian Resor Kota Banda Aceh langsung bergerak untuk menangkap puluhan napi dan baru bisa membekuk 20 orang. Sisa 93 napi lainnya masih buron. 

"Sudah 20 orang yang telah ditangkap dan mereka sekarang dikembalikan ke LP Klas IIA, Lambaro," ujar Kapolsek Ingin Jaya, Aceh, Iptu Tri Andi Darma semalam seperti dikutip Antara. 

Sementara, sisa 93 napi lain yang masih buron terus dikejar oleh polisi. Lalu, apa yang menyebabkan mereka melarikan diri? Bagaimana mereka bisa melarikan diri? Berikut kronologinya menurut pemaparan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.

1. Ratusan napi kabur melalui pintu utama lapas

Begini Kronologi Kaburnya Ratusan Napi LP Lambaro Aceh Besar (Ilustrasi narapidana) IDN Times/Sukma Shakti

Menurut Kapolsek Ingin Jaya, Iptu Tri Andi Darma, ratusan napi kabur dari lapas melalui pintu utama dan lari ke tepi kali dan menuju ke area persawahan. Dari sana mereka bersembunyi di rumah warga sekitar yang masih kosong. 

"Mereka akhirnya ada yang berhasil ditangkap di sekitar lapas, sungai, sawah, dan atas loteng rumah warga yang kosong," ujar Tri kemarin. 

Polisi hingga kini masih menyelidiki mengapa ratusan napi bisa kabur dari lapas. 

Baca Juga: Usai Gempa Bumi, Semua Napi di Lapas Donggala Kabur 

2. Ratusan napi yang kabur merupakan terpidana kasus narkoba

Begini Kronologi Kaburnya Ratusan Napi LP Lambaro Aceh Besar (Ilustrasi ditahan) IDN Times/Sukma Shakti

Data dari Ditjen PAS menyebut semua narapidana yang berhasil melarikan diri tengah menjalani masa penahanan karena terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. 

Menurut Kepala Bagian Humas Ditjen PAS, Ade Kusmanto di Jakarta, ratusan napi itu melarikan diri ketika waktu magrib tiba yakni sekitar pukul 18:30 WIB. Mereka kabur ketika napi lainnya tengah menunaikan salat magrib. 

"Namun, waktu beribadah itu, justru dimanfaatkan oleh napi lainnya untuk memprovokasi dan melarikan diri dengan cara menjebol pagar ornames pemisah kantor utama dengan blok atau taman kunjungan," ujar Ade. 

 

3. Kawat ornames di lapas dijebol napi dengan menggunakan barbel

Begini Kronologi Kaburnya Ratusan Napi LP Lambaro Aceh Besar pixabay.com/Ichigo121212

Menurut Ade, napi berhasil kabur dengan cara membawa barbel untuk menjebol kawat ornames di depan klinik lapas. Lalu mereka berlari ke arah pintu akses P2U. Namun, pintu P2U terkunci, sehingga mereka memutar otak dan mencari cara lainnya yakni dengan melewati aula dan ruang kerja lapas. 

Napi kemudian menggunakan barbel dan benda tumpul lain untuk menjebol besi teralis jendela ruang aula dan ruang kerja. Setelah ada celah, ratusan napi kemudian langsung melarikan diri. 

4. Lapas hanya dijaga 10 orang ketika para napi kabur

Begini Kronologi Kaburnya Ratusan Napi LP Lambaro Aceh Besar IDN Times/Musthofa Aldo

Ade menjelaskan ketika para napi kabur, lapas saat itu hanya dijaga oleh 10 orang. Tim itu terdiri dari tiga orang piket senior dan tujuh lainnya pegawai CPNS. 

Lalu, apa tanggapan Dirjen PAS Puguh Budi Sri Utami? Ia memerintahkan kepada seluruh petugas rutan dan lapas agar melakukan peningkatan dan intensitas kontrol titik sambang atau bantuan pengamanan. Ia juga meminta agar kekuatan pengamanan dari unsur staf ditambah. 

Baca Juga: Napi Lapas Kerobokan Terharu Bisa Ikut Lomba Azan Saat Maulid Nabi

Topik:

Berita Terkini Lainnya