Kronologi Kecelakaan 2 Remaja di Nagreg yang Libatkan 3 Anggota TNI AD

Pelaku buang tubuh dua korban ke Sungai Serayu

Jakarta, IDN Times - Peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang menewaskan dua remaja membuat publik geram. Mereka tak menyangka peristiwa itu turut melibatkan tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD), di mana seorang di antaranya berpangkat kolonel. Bahkan, sedikit lagi dia bisa menduduki posisi sebagai brigadir jenderal alias bintang satu di militer. 

Dua korban remaja yang diduga merupakan pasangan kekasih itu diketahui bernama Salsabila (14 tahun) dan Handi Saputra (17 tahun). Keduanya sedang berboncengan sepeda motor bebek. 

Sementara, tiga anggota TNI AD menumpang mobil Isuzu Panther berwarna hitam dengan nomor polisi B 300 Q. Ketika terjadi kecelakaan lalu lintas, baik Salsabila dan Handi tak sadarkan diri. Dua dari tiga anggota TNI AD terlihat mengangkat tubuh dua korban ke dalam mobil mereka. 

Mereka mengatakan kepada warga setempat yang menjadi saksi kecelakaan itu, kedua korban akan dibawa ke rumah sakit terdekat. Bahkan, anggota TNI AD itu meminta kepada warga agar mereka tak membuntuti.

Belakangan, tubuh Salsabila dan Hani tak ditemukan di rumah sakit manapun di sekitar Nagreg. Keluarga malah memperoleh kabar jenazah keduanya ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah. 

Bagaimana kronologi peristiwa keji itu terjadi? BerikutIDN Times merangkum dari berbagai keterangan yang telah disampaikan kepada publik. 

1. Kolonel Infantri Priyanto ditugaskan ke Jakarta hingga terlibat aksi tabrak lari

Kronologi Kecelakaan 2 Remaja di Nagreg yang Libatkan 3 Anggota TNI ADPotongan foto yang menggambarkan pelaku membawa tubuh korban tabrak lari di Nagreg ke dalam mobilnya pada 8 Desember 2021 (www.instagram.com/@infojawabarat)

Kepingan fakta mengenai kecelakaan lalu lintas pelan-pelan mulai berhasil dirangkai. Mabes TNI menyebut ada tiga anggota TNI AD yang terlibat kecelakaan di Kecamatan Nagreg. Pertama, Kolonel Infantri Priyanto (Korem Gorontalo, Kodam Merdeka), kedua, Kopral dua DA (Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro) dan ketiga, Kopral dua A (Kodim Demak, Kodam Diponegoro). 

Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka, Manado, Sulawesi Utara, Letnan Kolonel Jhonson M. Sitorus juga mengatakan Priyanto sedang ditugaskan ke Jakarta sebelum berangkat ke Bandung.

6 Desember 2021 - 7 Desember 2021: Kolonel Infantri Priyanto berada di Jakarta untuk mengikuti kegiatan evaluasi intel dan pengamanan di TNI AD. Ia juga diizinkan atasannya mengunjungi keluarga di Jawa Tengah. 

8 Desember 2021: Handi dan Salsabila dilaporkan menghilang secara misterius. Ayah Handi, Entes Hidayatullah mengaku ia mendapatkan informasi putranya dan Salsabila tertabrak mobil di perbatasan Garut. Keduanya diketahui berboncengan sepeda motor. 

"Kejadian (kecelakaannya) saya tidak tahu pasti. Tapi, setelah tahu kecelakaan, saya langsung pulang dari pekerjaan," ungkap Entas kepada media.

Ia kemudian mendatangi lokasi kecelakaan tetapi baik Handi dan Salsabila sudah tidak ada di tempat. Menurut keterangan sejumlah saksi, tubuh kedua korban dievakuasi ke dalam mobil Panther berwarna hitam yang diduga menabrak mereka.

11 Desember 2021: Jenazah tanpa identitas ditemukan di Sungai Serayu, Dusun Bleberan, Kecamatan Cilacap, Jawa Tengah. Ada dua jenazah yang ditemukan di sungai. 

Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes M. Iqbal Alqudusy menjelaskan ciri-ciri jenazah di sungai tersebut. "Ciri-cirinya usia sekitar 18 tahun, badan gemuk, tinggi badan kurang dari 145 sentimeter, rambut panjang sudah terkelupas, (bagian) kepala hingga badan sudah mengelupas atau melepuh," kata Iqbal. 

Ia menambahkan jenazah perempuan memiliki ciri-ciri memakai gelang warna hitam double berbandul dua jari dari perak di bagian tangan kirinya. "Jari tangan mengelupas, sehingga dengan penggunaan alat mambis tidak mendapatkan hasil identifikasi sidik jari laten," tutur dia.

12 Desember 2021: Kolonel Infantri Priyanto kembali ke Gorontalo. Ia tak melaporkan ke atasannya Danrem 133/NWB bahwa ia terlibat aksi tabrak lari di Nagreg. 

Baca Juga: Rekam Jejak Kolonel Priyanto yang Ditahan Gegara Tabrak Lari di Nagreg

2. Keluarga mengakui dua jenazah di Sungai Serayu adalah anak mereka

Kronologi Kecelakaan 2 Remaja di Nagreg yang Libatkan 3 Anggota TNI ADKeluarga korban menunjukkan foto Salsabila dan Handi Saputra yang ditabrak oleh tiga anggota TNI Angkatan Darat (IDN Times/Aris Darussalam)

18 Desember 2021: Polda Jawa Tengah memastikan jenazah perempuan dan laki-laki yang ditemukan di Sungai Serayu, Cilacap dan Banyumas, Jateng adalah sejoli yang mengalami kecelakaan di Nagreg. Orang tua kedua remaja itu pun mengakui, jenazah tersebut anak mereka.

19 Desember 2021: Jenazah Handi dan Salsabila tiba di rumah duka di Jawa Barat. Kedua jenazah langsung dimakamkan.

24 Desember 2021: Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Infantri Ari Tri Hedhianto membenarkan kasus tabrak lari Handi dan Salsabila diduga melibatkan anggota TNI AD. Tetapi, proses penyelidikan terus dilakukan Pomdam III/Siliwangi. 

"Kalau dilihat dari bukti permulaan dan petunjuk di TKP, diduga dari oknum TNI AD," ungkap Ari ketika melakukan jumpa pers di Bandung.

3. Panglima TNI beri instruksi agar pecat tiga anggota TNI AD

Kronologi Kecelakaan 2 Remaja di Nagreg yang Libatkan 3 Anggota TNI ADPanglima TNI Jenderal Andika Perkasa ketika berkunjung ke Markas Komando Armada I di Gunung Sahari pada Selasa, 21 Desember 2021 (www.instagram.com/@koarmada_1)

24 Desember 2021: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan agar identitas pelaku tabrak lari diungkap ke publik. Ia juga memerintahkan agar ketiga anggota TNI AD itu dipecat bila terbukti bersalah membunuh dua remaja itu. 

Mabes TNI juga menyampaikan ketiga anggota TNI AD dijerat pasal berlapis, termasuk ancaman hukuman maksimal dibui seumur hidup. Ketiga anggota TNI AD juga sudah ditahan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. 

26 Desember 2021: Kolonel Infantri Priyanto diterbangkan dari Manado ke Jakarta. Pusat Polisi Militer TNI AD mengambil alih penanganan kasus tewasnya Handi dan Salsabila dari Kodam XIII/Merdeka. Sebab, perkara tersebut melibatkan perwira menengah aktif berpangkat kolonel.

Baca Juga: TNI: Kolonel Priyanto Tak Lapor Atasan Usai Tabrak Lari di Nagreg

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya