KSAD Dudung Perintahkan Kejar Pembunuh Bintara TNI dan Istri di Papua

Balita berusia 2,5 tahun ikut dilukai pelaku

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengutuk aksi pembunuhan yang menewaskan bintara TNI AD Sersan Satu Eka Andriyanto dan istrinya di Papua pada Kamis, 30 Maret 2022. Berdasarkan informasi yang diperoleh TNI AD, almarhum Eka ditembak oleh sekelompok orang yang tak dikenal ketika sedang berada di ruko mereka di Elelim, Papua.

Sedangkan, istri Eka, ikut dianiaya. Padahal, Istri Eka merupakan tenaga kesehatan. Pelaku diketahui juga melukai anak Eka yang masih berusia 2,5 tahun. Balita itu kehilangan dua jarinya karena ikut terkena tebasan senjata tajam saat masih digendong ibunya. 

"KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengutuk keras aksi biadab yang dilakukan oleh pelaku penembakan," ungkap Dudung melalui keterangan tertulis pada Jumat, (1/4/2022). 

Ia juga memerintahkan Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Muji Teguh Angkasa untuk ikut memburu kelompok tersebut. "Temukan pelaku penembakan dan lakukan proses secara hukum," kata mantan Pangkostrad tersebut.

Lalu, bagaimana proses penelusuran kasus itu?

1. Polres Yalimo belum bisa tentukan pelaku pembunuhan

KSAD Dudung Perintahkan Kejar Pembunuh Bintara TNI dan Istri di PapuaIlustrasi Tersangka Pembunuhan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, pembunuhan dan penganiayaan itu kini sedang ditelusuri oleh Polres Yalimo. Kapolda Papua, Inspektur Jenderal (Pol) Mathius D. Fakhiri di Jayapura mengatakan hingga saat ini pihaknya belum bisa menentukan pelaku pembunuhan.

"Memang benar, anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya hingga Kamis, 31 Maret 2022. Kami belum bisa pastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak dari kedua korban jarinya terluka," kata Mathius di Jayapura pada Kamis kemarin dan dikutip dari kantor berita ANTARA.

Mathius mengaku sudah mengirim penyidik ke Elelim untuk membantu Polres Yalimo mengungkap pelaku. Pihaknya, kata dia, masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh anggotanya.

Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan mengatakan pasangan Sertu Eka Ardiyanto dan Sri Lestari sudah cukup lama bertugas di Elelim. Mereka diketahui juga bergaul cukup baik dengan warga lokal. 

"Saat ini jenazah mereka masih disemayamkan di Markas Kodim 1702/Jayawijaya di Wamena, karena tak bisa dipindahkan dari Sentani dari Elelim. Saat ini cuaca masih tidak bersahabat," kata Izak kepada media pada Kamis kemarin. 

Baca Juga: 27 Juta Warga Belum Dapat Air Bersih, TNI AD Buat Program Khusus

2. KSP Moeldoko ikut berduka atas meninggalnya pasangan Sertu Eka Andriyanto

KSAD Dudung Perintahkan Kejar Pembunuh Bintara TNI dan Istri di PapuaUcapan duka cita dari Pangdam XII/Cendrawasih, Papua Mayjen TNI Muji Angkasa atas meninggalnya pasangan suami istri Sertu Eka Adriyanto Hasugian (www.instagram.com/@kodam_kasuari)

Sementara, informasi mengenai meninggalnya pasangan suami istri Sertu Eka Andriyanto dan Sri Lestari turut menjadi perhatian lingkungan Istana. Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko ikut mengucapkan duka atas meninggalnya pasangan suami istri itu. Meski hingga kini belum ditentukan identitas pelaku, namun dalam unggahan di media sosialnya, Moeldoko sudah sebut Sertu Eka dan istrinya dibunuh oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

"Saya mengecam dan mengutuk keras aksi penyerangan KKB terhadap bidan Sri Lestari dan suaminya," ungkap Moeldoko seperti dikutip dari akun media sosialnya pada hari ini. 

Mantan Panglima TNI itu mengaku memiliki kedekatan emosional dengan profesi bidan. Sebab, selama beberapa tahun terakhir pihaknya memperjuangkan nasib bidan di desa yang berstatus pegawai tidak tetap menjadi calon PNS.

"Bidan Sri Lestari adalah nakes dan PNS di Puskesmas Elelim Yalimo. Almarhumah sering membantu masyaralat khususnya dalam persalinan ibu-ibu. Ia juga total mengabdikan dirinya saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo," katanya. 

Begitu juga suami Sri, Sertu Eka yang telah mendedikasikan diri untuk menjaga keamanan di wilayah Papua. "Atas peristiwa ini, saya menyampaikan duka sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan, terutama bagi putranya diberikan kekuatan dan ketabahan," tutur dia lagi. 

3. KSAD Dudung memerintahkan prajurit TNI AD tak ragu bertindak tegas kepada pihak yang membahayakan keselamatan

KSAD Dudung Perintahkan Kejar Pembunuh Bintara TNI dan Istri di PapuaSeragam baru TNI Angkatan Darat (AD) yang didesain oleh Jenderal Andika Perkasa dan dikenakan oleh KSAD (www.instagram.com/@tni_angkatan_darat)

Kemudian, KSAD Dudung memerintahkan kepada semua prajurit TNI AD yang tengah melaksanakan tugas operasi di daerah agar tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar. Dudung juga minta agar tetap waspada dalam melaksanakan tugas. 

"Selaku pimpinan TNI AD, saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami akan mengurus hak-hak almarhum serta memperhatikan masa depan keluarganya," kata Dudung di dalam keterangan tertulis. 

Insiden pembunuhan ini terjadi setelah Polri menembak mati Toni Tabuni yang diklaim ikut dalam pembunuhan mantan Kepala BIN Daerah Papua, I Gusti Putu Danny Nugraha pada 2021 lalu. Toni ditembak mati pada 29 Maret 2022 lalu. 

Namun, menurut keterangan dari juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, Toni bukan anggota KKB. Ia merupakan warga sipil yang ditembak mati oleh personel gabungan polisi dan TNI.

Baca Juga: Dijuluki Jenderal Baliho, Ini Respons KSAD Dudung Abdurachman

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya