KSAL Yudo: TNI AL Tetap Loyal dan Dukung Andika Perkasa Jadi Panglima

Andika Perkasa hingga kini belum dilantik jadi Panglima TNI

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan jajaran di matra laut akan loyal dan mendukung kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa yang bakal dilantik menjadi Panglima. Sebelumnya, santer terdengar nama Yudo yang bakal dipilih menjadi Panglima menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Namun, dalam surat presiden yang diserahkan kepada pada 3 November 2021, justru nama KSAD Andika yang diajukan sebagai calon tunggal Panglima TNI.

"Saya sudah sampaikan kepada jajaran di TNI AL bahwa kita harus loyal dan mendukung kepemimpinan Pak Andika Perkasa. Beliau adalah senior saya dan beliau tentunya yang terbaik karena telah terpilih menjadi Panglima TNI," ujar Yudo kepada media dan dikutip dari kantor berita ANTARA pada Rabu (10/11/2021).

Ia kembali menegaskan jajarannya di TNI AL selalu loyal dengan keputusan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, termasuk dalam pemilihan Panglima TNI. Yudo mengingatkan Jokowi adalah pimpinan tertinggi matra Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). 

"Maka, apa pun yang telah diputuskan (oleh presiden) pasti keputusan terbaik dan untuk TNI dan terbaik untuk bangsa serta negara," kata dia lagi. 

Lalu, apa harapan Yudo ketika TNI dipimpin oleh Andika Perkasa?

1. KSAL Yudo sambut baik Jenderal Andika jadi Panglima TNI

KSAL Yudo: TNI AL Tetap Loyal dan Dukung Andika Perkasa Jadi PanglimaKepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Andika Perkasa (kanan) ketika menghadiri puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yuda tahun 2020 di Sumatera Selatan (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Andika Perkasa sudah direstui DPR menjadi Panglima TNI melalui rapat paripurna pada Senin, 8 November 2021. Tetapi, hingga kini Andika belum dilantik menjadi Panglima TNI. 

Yudo pun mengaku menyambut baik keputusan Jokowi memilih Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI. Meski, jika berdasarkan yang terjadi sebelumnya, tahun ini seharusnya menjadi "jatah" matra Angkatan Laut duduk di pucuk pimpinan TNI. 

"Kita harus loyal kepada keputusan presiden, loyal kepada Panglima TNI yang baru. Kita harus bisa menyesuaikan program-programnya. Tentunya penegakan hukum dan kedaulatan di laut tetap menjadi tugas pokok bagi TNI AL, dan akan kami lakukan semaksimal mungkin," kata Yudo lagi. 

Menurut informasi, muncul kekecewaan di tubuh TNI AL ketika Jokowi menunjuk Andika sebagai Panglima TNI. Yudo pun diketahui mengirimkan pesan pendek kepada jajarannya di TNI AL untuk meredam kekecewaan tersebut. 

Baca Juga: Dikunjungi Komisi I, Andika: Ini Keluarga Saya Apa Adanya

2. KSAL Yudo berharap TNI menjadi lebih profesional di bawah kepemimpinan Andika

KSAL Yudo: TNI AL Tetap Loyal dan Dukung Andika Perkasa Jadi PanglimaRekam jejak Jenderal Andika Perkasa, calon tunggal Panglima TNI pilihan Presiden Joko "Jokowi" Widodo hingga Desember 2022 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, Yudo berharap di bawah kepemimpinan Andika, TNI akan lebih profesional dan menjalankan tugas serta fungsinya. Sebagai KSAL, Yudo mengaku akan sebisa mungkin mendukung kinerja Andika. 

"Kami akan laksanakan dengan anggaran dan modernisasi alutsista yang ada, dilaksanakan semaksimal mungkin dan tentu hasilnya akan digunakan dalam operasionalisasi oleh Panglima TNI," ujar Yudo. 

Sementara, dalam diskusi virtual, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksda (Purn) Soleman B Pontoh mengusulkan agar Andika tidak lagi mengajukan pembelian alutsista yang bekas. "Kita sudah cukup belajar dari peristiwa tenggelamnya (KRI) Nanggala-402," tutur dia. 

Kapal Selam Nanggala-402 yang tenggelam pada April 2021 berusia 40 tahun. Namun, tetap dioperasikan sebagai salah satu alutsista andalan milik TNI AL. 

3. Delapan fokus Andika selama menjabat Panglima TNI

KSAL Yudo: TNI AL Tetap Loyal dan Dukung Andika Perkasa Jadi PanglimaKepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) sekaligus calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (kedua kiri) menjabat tangan Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Haris (kanan) usai verifikasi faktual di kediaman Andika, di Senayan, Jakarta, Minggu (7/11/2021). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Di dalam uji kepatutan dan kelayakan pada Sabtu, 6 November 2021, Andika memaparkan delapan fokus implementasi di TNI. Kedelapan fokus tersebut yakni: 

  1. Penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan
  2. Penguatan operasi pengamanan perbatasan darat, laut dan wilayah udara
  3. Peningkatan kesiapsiagaan satuan TNI untuk tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)
  4. Peningkatan operasional siber
  5. Peningkatan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik
  6. Pemantapan interoperabilitas tri matra terpadu dalam pola operasi TNI
  7. Penguatan integrasi penataan organisasi untuk mewujudkan TNI yang adaptif
  8. Reaktualisasi peran diplomasi militer dalam kerangka kebijakan politik luar negeri 

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyahari, Andika juga bertekad meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI. Hal ini lantaran masih banyak prajurit TNI yang tidak memiliki rumah tinggal.

"Kami berharap Pak Andika bisa mewujudkan perumahan bagi prajurit TNI dan ketika pensiun nanti para prajurit bisa punya rumah. Kedua, uang lauk pauk yang semula Rp60 ribu, bisa ditingkatkan menjadi sekitar Rp150 ribu. Bayangin, hidup di Jakarta sehari Rp60 ribu, bisa gak bertahan hidup dengan dana segitu?" tanya Kharis ketika dihubungi IDN Times melalui telepon pada Minggu (7/11/2011). 

Ia berharap, dengan meningkatkan kesejahteraan para prajurit TNI, maka mereka tidak perlu lagi mencari pekerjaan sampingan lainnya. 

Baca Juga: Ini Alasan Komisi I Pakai Dresscode saat Fit and Proper Test Andika

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya