Kuasa Hukum: Review Rius di YouTube Bukan untuk Menjatuhkan Garuda

Rius dilaporkan karena diduga mencemarkan nama baik Garuda

Jakarta, IDN Times - Isu perseteruan antara Youtuber Rius Vernandes dengan Serikat Pekerja Garuda Indonesia (Sekarga) sepertinya masih akan terus berlanjut. Melalui keterangan tertulis yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Abraham Sridjaja, Rius membantah video review yang diunggah di akun Youtubenya sengaja dibuat untuk mencemarkan nama baik maskapai Garuda Indonesia. 

Justru video itu dibuat sebagai bentuk masukan kepada maskapai pelat merah itu, lantaran peduli terhadap Garuda. Bahkan, pria yang sejatinya berprofesi sebagai chef itu sering bepergian dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. 

"Dalam unggahan video jelas klien kami sama sekali tidak menghina atau mencemarkan nama baik Garuda. Tetapi, justru klien kami telah memuji keramahan dan rasa kekeluargaan pelayanan dalam pesawat Garuda," kata Abraham melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/7) kemarin. 

Lalu, apa komentar Rius soal tuduhan bahwa ia sengaja merekam daftar menu yang ditulis tangan, karena terkait dugaan persaingan bisnis? Mengingat tunangan Rius, Elwiana Monica, adalah pramugari maskapai Singapore Airlines. Mengapa Rius dan Elwiana absen saat dipanggil perdana ke kantor polisi, Rabu kemarin? 

Baca Juga: Wah, Garuda Indonesia Kembali Perbolehkan Penumpang Foto di Pesawat

1. Rius menyampaikan testimoni di video sesuai fakta di lapangan

Kuasa Hukum: Review Rius di YouTube Bukan untuk Menjatuhkan Garudawww.instagram.com/@rius.vernandes

Rius merekam video review tersebut pada Sabtu (14/7), ketika menumpang pesawat Garuda rute Sydney-Denpasar-Jakarta. Ia dan tunangannya, Elwiana, duduk di kelas bisnis. 

Ketika itulah mereka tiba-tiba disodorkan oleh pramugari Garuda secarik kertas berisi daftar menu makanan yang bisa dipilih oleh penumpang kelas bisnis. Rius dan Elwiana pun merasa bingung, mengapa menu makanan penumpang justru ditawarkan dengan kertas yang ditulis tangan. Di dalam video terdengar jawaban dari pramugari, bahwa menu untuk penumpang kelas bisnis belum selesai dicetak. 

Kendati begitu, di dalam video, kata Abraham, kliennya dan Elwiana, sudah menjelaskan bahwa itu bukan sesuatu yang dibesar-besarkan. Bahkan, keduanya tak menyalahkan pramugari tersebut, lantaran ia sudah berinisiatif menyodorkan menu sebagai informasi bagi penumpang, walau dengan menggunakan tulisan tangan. 

"Bahwa apa yang diunggah oleh klien kami yakni Rius Vernandes adalah kenyataan atau fakta yang ada, yaitu menu makanan yang disampaikan dalam pesawat adalah tulisan tangan saja," kata Abraham. 

Selain itu, dua penumpang yang berasal dari Australia juga terekam di video Rius turut mengeluhkan stok wine yang cepat habis selama penerbangan. 

"Ini justru merupakan masukan bagi manajemen Garuda untuk memperbaiki atau meningkatkan keadaan tersebut, sebagai 5 star team sebagaimana yang dikumandangkan," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Polisi Benarkan Ada Laporan dari Garuda Terhadap Dua Youtuber

2. Rius menilai laporan Sekarga ke polisi menunjukkan Garuda tertutup terhadap kritik

Kuasa Hukum: Review Rius di YouTube Bukan untuk Menjatuhkan Garuda(Chef dan Youtuber Rius Vernandes) www.youtube.com/@riusvernandes

Karena itu, kata Abraham, Rius terkejut ketika dilaporkan oleh Sekarga ke polisi. Kliennya tak membantah begitu mendarat di Denpasar, pihak Garuda Indonesia sudah menyampaikan permintaan maaf gara-gara menu yang ditulis tangan tersebut. 

"Justru sikap terpuji manajemen yang secara positif menyikapi kekurangan inilah yang menjadi kekuatan dan keluhuran, untuk menjadikan Garuda Indonesia memiliki daya saing di tengah persaingan global di industri penerbangan yang ketat ini," kata dia. 

Laporan Sekarga tersebut, menurut Abraham, malah menunjukkan citra perusahaan Garuda Indonesia yang seolah-olah menutup diri terhadap kritik. 

"Tentu kami menyadari laporan polisi yang dibuat oleh Sekarga merupakan reaksi atas masukan fakta oleh klien kami. Itu adalah reaksi yang salah dan keliru, serta merugikan citra perusahaan Garuda sebagai BUMN," tutur Abraham. 

3. Laporan Sekarga dinilai tanpa proses tabayun dan mencerminkan sikap arogan

Kuasa Hukum: Review Rius di YouTube Bukan untuk Menjatuhkan Garudagaruda-indonesia.com

Poin lain yang dicatat oleh Rius yaitu mereka menyayangkan Sekarga justru langsung melaporkan ke polisi tanpa melakukan proses tabayun atau melakukan klarifikasi lebih dulu. Sehingga, malah mengesankan adanya sikap arogansi yang tidak tepat. 

"Apa lagi perlu dipertanyakan legal standing dari pelapor, mengingat pasal yang dilaporkan adalah UU ITE yang merupakan pengembangan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP sebagai delik aduan bagi yang merasa dirugikan," kata Abraham. 

Sedangkan dari pihak Sekarga justru merasa perbuatan Rius, yang langsung mengunggah foto berisi menu yang ditulis tangan, tidak sesuai aturan yang berlaku. Ketua Sekarga, Tomy Tampatty mengatakan, seharusnya kritik dan keluhan konstruktif langsung disampaikan ke awak kabin. Bukan malah diumbar ke luar melalui media sosial. 

"Kami menangani keluhan itu dengan berbagai pendekatan untuk menjelaskan penyebab dari keluhan itu secara baik-baik. Kami pasti akan sampaikan mohon maaf atas ketidaknyamanan, atas nama manajemen Garuda kami minta maaf. Kapan Anda kembali lagi ke kota tertentu, maka kami bisa memberikan tiket gratis," kata Tomy mencontohkan salah satu penanganan terhadap keluhan konsumen melalui telepon kepada IDN Times

4. Rius dan Elwiana akan memenuhi panggilan polisi pada 23 Juli 2019

Kuasa Hukum: Review Rius di YouTube Bukan untuk Menjatuhkan GarudaInstagram.com/@rius.vernandes

Sementara, Abraham menjelaskan, kliennya absen dalam pemanggilan pada Rabu kemarin, karena keduanya masih disibukkan beberapa pekerjaan. Namun, ia berjanji Rius dan Elwiana akan datang memenuhi panggilan polisi pada 23 Juli mendatang. 

"Di sana, klien kami akan memberikan keterangan atau klarifikasi apa adanya atas semua kejadian yang dimaksud," kata Abraham. 

Selaku kuasa hukum, ia berharap permasalahan tersebut bisa selesai dengan bijaksana dan dilandasi semangat kekeluargaan. Rius seolah memberikan sinyalemen siap duduk bersama untuk membicarakan masalah ini dengan pihak Garuda Indonesia. 

"Klien kami adalah perwakilan kaum muda yang membutuhkan pembinaan untuk meningkatkan jati dirinya. Begitu pula Garuda Indonesia sebagai BUMN di dunia penerbangan, tentu juga membutuhkan kritik dan masukan untuk menjadi perusahaan kebanggaan nasional yang tangguh di kancah internasional," tutur dia. 

Baca Juga: Serikat Pekerja Garuda Indonesia Keberatan Keluhan Diekspos ke Medsos

Topik:

  • Sunariyah
  • Wendy Novianto
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya