Kunjungi WNI dari Wuhan, Menhan Cuma Bisa Lambaikan Tangan dari Bus

Menhan minta maaf karena tak bisa kontak langsung

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi ratusan WNI yang kini masih diobservasi di Pulau Natuna pada Rabu (5/2). Begitu tiba di Lanud Raden Sadjad, Prabowo meninjau ke hanggar tempat ratusan WNI itu tengah diobservasi, menggunakan bus TNI AL. 

"Hari ini saya diajak Menkes untuk meninjau tempat observasi dari para warganegara kita yang dievakuasi dari Wuhan," kata Prabowo seperti dikutip dari kantor berita Antara pada hari ini. 

Namun, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyayangkan karena ia tidak bisa berbincang langsung dengan ratusan WNI. Padahal, mereka menyambut Prabowo dengan suka cita dan sorakan. Mengapa Prabowo tidak bisa kontak langsung dengan WNI?

1. Menhan Prabowo tidak bisa kontak langsung karena aturan dari Kemenkes

Kunjungi WNI dari Wuhan, Menhan Cuma Bisa Lambaikan Tangan dari Bus(IDN Times/Aldza Fatimah)

Menurut keterangan dari juru bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Prabowo tidak bisa melakukan kontak langsung lantaran dilarang ketat oleh Menkes Terawan Agus Putranto. Dahnil menyebut selain wajib mengenakan masker, semua yang mengunjungi WNI dari Kota Wuhan dilarang berbincang dari jarak dekat. 

"Beliau menyesalkan dan mohon maaf kepada 238 WNI di sana karena aturan yang ketat selama masa observasi, maka tidak diizinkan langsung (untuk kontak). Beliau hanya bisa menyapa dari dalam bus (TNI AL)," ujar Dahnil melalui keterangan tertulis hari ini. 

Menurut observasi dan laporan yang ia terima, ratusan WNI yang kini diobservasi dalam kondisi sehat. Prabowo juga mengucap syukur karena Menkes Terawan, katanya, adalah perwira tinggi dan dokter militer yang pernah memimpin badan dunia yang menangani situasi keamanan kesehatan global. 

Baca Juga: Merinding! Video Penghuni Apartemen di Wuhan Teriak ‘Wuhan, Jiayou!’

2. Menhan Prabowo datang untuk meyakinkan publik agar tidak panik

Kunjungi WNI dari Wuhan, Menhan Cuma Bisa Lambaikan Tangan dari BusMenteri Pertahanan Prabowo Subianto (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Kepada media, Prabowo mengatakan salah satu tujuan ia ke Natuna untuk meyakinkan publik agar tidak panik dalam menghadapi wabah virus corona. Apalagi hingga saat ini, virus corona diklaim oleh Pemerintah Indonesia belum masuk ke Tanah Air. 

"Alhamdulilah, Indonesia termasuk yang tidak panik. Saya ke sini dalam rangka memberikan keyakinan kita tidak boleh panik," ujar Prabowo. 

Namun, pekan lalu, ratusan warga lokal sempat memprotes kebijakan pemerintah yang memboyong WNI dari Wuhan untuk diobservasi di sana. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Natuna lalu lanjut ke pangkalan TNI AU Raden Sadjad. 

Menurut Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, informasi mengenai kedatangan WNI dari Wuhan tidak melibatkan koordinasi dengan pemerintah daerah. Sehingga, wajar apabila warga setempat khawatir mereka akan terjangkit virus mematikan tersebut. 

"Kami tahunya dari televisi, dari medsos, sama sekali kami tak dilibatkan sehingga terjadi miskomunikasi. Masyarakat kurang tahu permasalahan virus, penanganan dan sebagainya. Informasi soal virus luar biasa, sehingga ketakutan itu ada," ujar Ngesti dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan tvOne pada Selasa (4/2) malam.

3. Menhan Prabowo meminta agar publik mempercayakan penanganan virus corona ke pemerintah

Kunjungi WNI dari Wuhan, Menhan Cuma Bisa Lambaikan Tangan dari BusMenteri Pertahanan Prabowo Subianto (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Pada kesempatan itu, Menhan Prabowo juga meminta agar publik percaya kepada pemerintah yang tengah mencegah agar virus corona tak masuk ke Indonesia. Termasuk salah satunya dengan melakukan observasi terhadap 238 WNI yang diboyong dari Wuhan, Tiongkok. 

"Masyarakat harus yakin bahwa pemerintah selalu mengutamakan keselamatan masyarakat tanpa terkecuali," ujar Prabowo. 

Ia pun sepakat dengan keputusan pemerintah yang memilih Natuna sebagai lokasi untuk observasi. Selain, lokasinya strategis, di sana juga terdapat infrastruktur medis yang memadai dan personel militer yang disiplin. Sehingga, bila terjadi sesuatu yang darurat, bisa langsung ditangani. 

Baca Juga: Wabup Natuna: Kami Tahu Ada Karantina Virus Corona dari Media Sosial

Topik:

Berita Terkini Lainnya