Mega Bantah Tak Empati ke Wong Cilik karena Dorong Tidak Pakai Migor

Mega usul agar anak-anak tidak diberi banyak produk chiki

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah persepsi yang menyebutnya tak berempati kepada rakyat kecil karena mendorong agar mengurangi penggunaan minyak goreng. Ia hanya ingin agar kualitas gizi yang diperoleh anak-anak Indonesia lebih baik dengan mengonsumsi makanan yang tanpa minyak. Mega mengaku heran pernyataannya soal anjuran beralih dari minyak goreng malah dipersepsikan macam-macam. 

"Ketika saya dibilang seorang pemimpin yang katanya mengatakan untuk wong cilik, tapi seperti tidak berempati dalam persoalan minyak. Bukannya demikian, karena saya ingin menerangkan kembali bahwa makanan itu harus bermanfaat bagi siapa, bagi kita dan keturunan kita," ungkap Megawati di dalam acara "Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng" yang digelar di Sekolah PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022). 

Ia pun menilai para politikus seharusnya tidak menjadikan pernyataannya soal minyak goreng menjadi pro dan kontra. "Semua orang makan. Yang ingin saya tambahkan adalah asupan makanan yang sehat. Kalau kalian nanti seperti di Amerika Serikat, gemuk dan obesitas," kata dia. 

Dalam pernyataan virtual itu, Mega mengaku semakin prihatin dengan respons tersebut. Ia mengaku sudah sempat berbicara dengan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, pangkal permasalahan masih tingginya angka stunting di Indonesia karena asupan gizi yang diberikan ke anak buruk. 

"Asupan (yang diberikan) harusnya tidak sembarangan, tetapi wajib diketahui oleh rakyat bahwa itu makanan sehat," tutur dia lagi. 

Lalu, apa tips dari Mega agar asupan gizi bagi anak Indonesia semakin membaik?

1. Mega usul agar anak-anak tidak diberi banyak produk chiki

Mega Bantah Tak Empati ke Wong Cilik karena Dorong Tidak Pakai MigorKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). Megawati Soekarnoputri terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2019-2024 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Di dalam pidato secara virtual itu, Mega mendorong kaum ibu agar tidak memberikan produk chiki bagi anak-anaknya. Ia tak menampik bisa saja anak-anak merasa kenyang meski diberi chiki. 

"Tapi, pernyataannya menjadi sehat atau tidak. Hal-hal seperti ini lah yang ingin saya bagi. Tapi, dunia politik Indonesia saat ini sangat mudah, bukan berpikir dengan baik, apa yang saya katakan kan justru ada manfaatnya," kata Mega. 

Ia menambahkan, alasan membuat program demo masak tanpa minyak goreng lantaran ingin mengajak kaum ibu untuk membesarkan anak yang bakal menjadi generasi mendatang, dengan sehat. 

Baca Juga: Megawati Heran Ibu-ibu Berebut Minyak: Tiap Hari Apa Hanya Menggoreng?

2. Mega tidak ingin anak Indonesia lebih banyak konsumsi junk food

Mega Bantah Tak Empati ke Wong Cilik karena Dorong Tidak Pakai MigorANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Mega pun mengaku melihat perkembangan makanan yang sering dikonsumsi oleh anak-anak saat ini. Ia prihatin lantaran mayoritas yang dikonsumsi adalah makanan cepat saji atau junk food. Ia buru-buru mengklarifikasi bukan tak boleh mengonsumsi junk food sama sekali, tapi tidak setiap hari. 

"Pasti ada yang bilang Ibu Mega kuno, masak gak boleh makan hamburger. Bukan ndak boleh. Jangan saya dibuat jadi pro dan kontra. Tapi, tolong dipikirkan nasib anak-anak Indonesia," kata dia. 

3. Jokowi targetkan angka stunting pada anak turun 2,7 persen per tahun

Mega Bantah Tak Empati ke Wong Cilik karena Dorong Tidak Pakai MigorDua orang anak menggunakan masker saat mengikuti kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Sementara, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan jajarannya terus menurunkan angka stunting di Indonesia. Bahkan, ia menargetkan angka stunting harus turun 2,7 persen per tahunnya. Sehingga, pada 2024 angka stunting ditargetkan harus mencapai 14 persen. 

"Hitung-hitungan kami 2,7 persen per tahun (harus turun). Pak Hasto sebagai koordinator mesti mengumpulkan menteri-menteri supaya mencapai target ini. Pak Presiden juga menargetkan kalau bisa tahun depan turun tiga persen. Tapi, rata-rata harus turun 2,7 persen kalau mencapai target 14 persen," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, 11 Januari 2022. 

Baca Juga: Parpol Jual Minyak Goreng Murah, Warganet: Dapat Stok dari Mana?

Topik:

  • Sunariyah
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya