Mendagri: Penunjukan Paulus Waterpauw Jadi Penjabat Gubernur Sesuai UU

Paulus Waterpauw Bakal Gunakan Pendekatan Humanis di Papua B

Jakarta, IDN Times - Meski menuai sejumlah protes, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian telah melantik Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw di kantor Kemendagri pada Kamis, 12 Mei 2022. Paulus adalah satu-satunya pejabat tinggi madya yang berlatar belakang dari kepolisian. 

Namun, menurut Tito, penunjukkan Paulus tak melanggar ketentuan undang-undang. Sebab, Paulus telah pensiun dari kepolisian. 

"Pak Waterpauw sudah pensiun, cuma alih status (dari ASN BNPP)," ungkap Tito, kemarin. 

Bahkan, menurut mantan Kapolri itu, bila ada pejabat dari kepolisian dan TNI yang dicalonkan, maka bukan berarti mereka harus dipensiunkan.

"Yang penting tidak menjabat aktif di institusinya. Ini kan menggunakan mekanisme seperti sebelum-sebelumnya, yaitu alih status atau ditugaskan di luar instansinya," kata Tito. 

Sementara, Paulus mengatakan akan menggunakan pendekatan humanis kepada masyarakat Papua Barat dalam menjalankan tugasnya. Ia mengaku tak akan menggunakan cara-cara kekerasan meski Papua Barat juga rawan konflik senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). 

"Tidak (menggunakan pendekatan keamanan). Kita akan dialog. Pendekatan humanis itu penting," ujar Paulus, kemarin. 

Lalu, apa pesan khusus yang disampaikan Tito kepada Paulus ketika dilakukan pertemuan tertutup?

1. Paulus diminta komunikasikan soal DOB ke semua pihak

Mendagri: Penunjukan Paulus Waterpauw Jadi Penjabat Gubernur Sesuai UUPenjabat Gubernur Papua Barat, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw resmi dilantik pada Kamis, 12 Mei 2022 (ANTARA FOTO)

Lebih lanjut, Paulus mengatakan akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjalankan agenda di daerah. Kerja sama juga dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. 

"Kan ada agenda besar strategis yang dilaksanakan oleh seorang penjabat. Kami akan bekerja sama dengan bupati, wali kota, para penyelenggara umum di Papua dan Papua Barat," tutur Paulus. 

Ia pun mengaku dititipi sejumlah pesan oleh Tito ketika pertemuan tertutup. Pesan itu antara lain membantu untuk menyukseskan Pemilu 2024, pelaksanaan aksi untuk Daerah Otonom Baru (DOB), otonomi khusus di Papua dan berkomunikasi dengan seluruh stakeholder di daerah. 

"Ada juga hal lain seperti kemiskinan ekstrem di Papua dan Papua Barat menjadi wilayah yang di depan, itu kita tangani bersama," katanya. 

Baca Juga: Lantik 5 Pj Gubernur, Tito Tegas: Tolong Dukung Program Pemerintah

2. Paulus bakal merangkul pihak yang menolaknya jadi penjabat gubernur

Mendagri: Penunjukan Paulus Waterpauw Jadi Penjabat Gubernur Sesuai UUKapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw (ANTARA FOTO/Evarianus Supar)

Paulus menyadari penunjukkan dirinya sebagai penjabat gubernur Papua Barat mendapat penolakan dari sejumlah pihak. Kendati, kata dia, penolakan semacam itu adalah hal biasa. 

"Itu hanya bagian dari upaya untuk memberikan dorongan sebenarnya. Berarti kan ada catatan dari mereka yang saya belum tahu. Sejauh mana pikiran mereka, saya akan komunikasi, merangkul mereka, mengajak bicara. Ayo sama-sama kita kerja," ujar dia. 

3. Mendagri Tito sebut penunjukkan Paulus jadi penjabat gubernur adalah usulan dari MRP

Mendagri: Penunjukan Paulus Waterpauw Jadi Penjabat Gubernur Sesuai UUMenteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik lima penjabat gubernur di lima provinsi pada Kamis, 12 Mei 2022 di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat. (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara, menurut Tito, penunjukkan Paulus sebagai penjabat gubernur di Papua Barat sudah melalui proses panjang. Ia mengklaim nama-nama yang dipilih telah melalui proses penjaringan yang selektif dan mempertimbangkan usulan dari masyarakat termasuk Majelis Rakyat Papua (MRP).

"Saya sampaikan bahwa yang terpilih ini sudah melalui mekanisme penjaringan dari kementerian/lembaga dan tokoh-tokoh masyarakat. Pak Waterpauw itu misalnya usulan dari MRP (Majelis Rakyat Papua)," ujar Tito di kantor Kemendagri, kemarin.

Tito menyebut, Paulus dipilih menjadi penjabat karena dinilai memiliki rekam jejak memimpin di Papua. Purnawirawan polisi itu pernah menjadi Kapolda Papua Barat.

 "Dan yang penting beliau putra Papua, orang asli Papua. Dengan segala pengalamannya, kemampuan akademik, jam terbang, kita harap bisa jaga stabilitas politik dan pertahanan di Papua," kata dia. 

Baca Juga: 3 Calon Penjabat Pengganti Anies Diserahkan ke Jokowi September 2022

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya