Mengapa yang Laporkan Dewi Tanjung ke Polisi Tetangga dan bukan Novel?

Dewi dilaporkan karena diduga membuat laporan palsu

Jakarta, IDN Times - Novel Baswedan menepati omongannya dengan melaporkan kembali politikus Dewi Tanjung ke Polda Metro Jaya pada Minggu (17/11) sekitar pukul 13:00 WIB. Dewi dilaporkan lantaran dituding membuat laporan palsu atas pernyataannya ke publik. Ia menuduh teror air keras yang dialami Novel hanya rekayasa, maka hingga saat ini kasusnya belum dapat diungkap oleh pihak kepolisian. 

Namun, yang melaporkan ke polisi bukan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu melainkan oleh tetangga Novel yakni Yasri Yudha Yahya. Yasri merupakan tetangga Novel yang membawanya kali pertama ke Rumah Sakit Mitra Keluarga di Kelapa Gading usai ia diteror air keras. Ia pula orang pertama yang melaporkan mengenai kejadian tersebut ke polisi pada 11 April 2017 lalu. 

"Ia pun juga ikut mendampingi Novel pada saat ke rumah sakit Jakarta Eye Centre dan rumah sakit di Singapura ketika Novel menjalani perawatan," tutur salah satu kuasa hukum Novel, Al Ghifari Aqsa melalui keterangan tertulis pada Senin (18/11). 

Lalu, mengapa bukan Novel yang langsung melaporkan kembali politikus PDI Perjuangan itu? Apa tanggapan Dewi usai ia benar-benar dilaporkan ke polisi oleh pihak Novel?

1. Dewi Tanjung dituding telah membuat laporan palsu dan bisa terancam bui empat bulan

Mengapa yang Laporkan Dewi Tanjung ke Polisi Tetangga dan bukan Novel?(Dokumen pelaporan ke Polda Metro Jaya atas nama Dewi Tanjung) Istimewa

Di dalam surat pelaporan yang diperoleh IDN Times, Yasri melaporkan Dewi dengan menggunakan pasal 220 KUHP yang isinya "barang siapa yang memberitahukan atau mengadukan telah dilakukan suatu perbuatan pidana, padahal (ia) mengetahui bahwa itu tidak dilakukan, (maka) diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan." Dewi sebelumnya menuding Novel telah melakukan rekayasa teror air keras yang dialaminya pada 2017 lalu. Padahal, teror itu sudah dibenarkan oleh lima rumah sakit, Komnas HAM, polisi hingga presiden. 

"Pernyataan yang disampaikan oleh terlapor diduga untuk mengaburkan sejumlah fakta yang telah ditemukan oleh pihak kepolisian, Komnas HAM, dan tim lain yang pernah menyelidiki kasus Novel Baswedan," kata Al Ghifari. 

Mereka berharap dengan diterimanya laporan yang dibuat oleh Yasri, maka diharapkan proses pengungkapan kasus hukum terhadap Novel tetap dilakukan secara serius oleh aparat penegak hukum. 

Baca Juga: Novel Baswedan Tak Bisa Dijerat Pidana, Ini Penjelasan LPSK

2. Pihak kuasa hukum sengaja meminta agar bukan Novel yang melaporkan balik Dewi Tanjung ke Polri

Mengapa yang Laporkan Dewi Tanjung ke Polisi Tetangga dan bukan Novel?IDN Times/Margith Juita Damanik

Publik pun bertanya mengapa bukan Novel langsung yang melaporkan Dewi ke Polda Metro Jaya. Menurut Al Ghifari, pihak kuasa hukum sengaja tak meminta Novel yang membuat laporan ke polisi. 

"Kami ingin agar Novel fokus saja dalam penuntasan kasusnya dan mengerjakan tugas di KPK dibandingkan harus merespons laporan dan informasi palsu," tutur Al Ghifari melalui pesan pendek pada hari ini. 

Lagipula, Al Ghifari menambahkan, Yasri merupakan orang yang tepat untuk menjelaskan hal tersebut lantaran ia membantu Novel ke rumah sakit usai disiram air keras dan beberapa kali ke Singapura untuk menjenguk serta melihat kondisi mata penyidik senior itu. 

3. Tim advokasi membawa bukti medical record hasil pemeriksaan Novel Baswedan selama berada di Singapura

Mengapa yang Laporkan Dewi Tanjung ke Polisi Tetangga dan bukan Novel?(Penyidik senior KPK Novel Baswedan) ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Sementara, anggota tim advokasi Novel Baswedan lainnya, Andi Muhammad Rezaldy mengatakan dalam pelaporan mereka kemarin, pihaknya membawa banyak bukti, di antaranya pernyataan mantan Kapolri (Purn) Jenderal (Pol) Tito Karnavian yang mengutip kesimpulan dari tim labfor bahwa cairan yang disiramkan ke wajah Novel adalah asam sulfat, medical record Novel selama dirawat di Singapura, hasil pemeriksaan ketika dilarikan ke Jakarta Eye Centre pada 2017 lalu dan beberapa saksi yang melihat peristiwa teror air keras tersebut. 

"Secara normatif usai laporan diterima, maka pihak kepolisian akan memanggil pihak pelapor (tetangga Novel), para saksi dan terlapor untuk dilakukan klarifikasi. Kemudian, pihak kepolisian juga akan memeriksa bukti-bukti yang kami bawa," tutur Andi melalui telepon pada hari ini. 

4. Dewi Tanjung tak khawatir dilaporkan balik oleh dengan tuduhan telah membuat laporan palsu

Mengapa yang Laporkan Dewi Tanjung ke Polisi Tetangga dan bukan Novel?(Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung) tangkapan layar akun Youtube Dewi Tanjung

Sementara, ketika dikonfirmasi, Dewi Tanjung mengaku biasa-biasa saja saat tahu dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh pihak Novel Baswedan. 

"Komentar saya, biasa aja tuh. Gak buat jantung saya copot. Saya kan sudah tahu akan ada pelaporan balik dari pihak Novel," katanya melalui pesan pendek pada Minggu malam (17/11). 

Ia pun mengaku siap menghadapi pelaporan itu apabila ditindak lanjuti oleh Polri. Sejak kemunculannya melaporkan Novel ke Polda Metro Jaya, nama Dewi ikut dikenal luas oleh publik. Dalam Vlognya, Dewi tak menampik gara-gara laporan tersebut, namanya menjadi perbincangan publik. 

Namun, kepada IDN Times melalui telepon ia membantah hendak mencari panggung dan ingin mendapatkan popularitas dengan melaporkan Novel. Ia mengklaim sudah lebih dulu dikenal publik karena bermain sinetron. 

Ia melaporkan Novel semata-mata karena ada kejanggalan dalam peristiwa teror air keras yang dialaminya. Menurutnya, apabila betul Novel terkena cairan air keras, seharusnya ada bekas luka bakar di wajahnya. Namun, yang terjadi usai diperban, menurut klaimnya malah mata sebelah kirinya yang bermasalah dan diberikan perawatan stem cell. 

Baca Juga: Polisikan Novel Baswedan, Dewi Tanjung Sebut Dirinya Makin Ngetop

Topik:

Berita Terkini Lainnya