Menhan Prabowo Hadiri Peluncuran Prototipe Jet Tempur Pionir Korsel

RI ikut tanggung 20 persen biaya pembuatan jet tempur KF-X

Jakarta, IDN Times - Setelah memakan waktu lebih dari satu dekade, Korea Selatan akhirnya bisa memamerkan prototipe jet tempur yang mereka buat sendiri dan dinamakan Korea Fighter Xperiment (KF-X). Seremoni peluncuran prototipe itu dibuka langsung oleh Presiden Moon Jae-In dan diikuti oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Jumat (9/4/2021). 

Prabowo mewakili Presiden Joko "Jokowi" Widodo datang di acara peluncuran tersebut di Negeri Ginseng. Seperti yang diketahui sejak 2010 lalu Indonesia ikut meneken kesepakatan untuk membantu 20 persen pendanaan pembuatan KF-X. 

Harian Korsel, Yonhap, Kamis, 8 April 2021 melaporkan pengembangan jet tempur pionir Negeri Ginseng itu menelan biaya mencapai US$7,9 miliar atau setara Rp115 triliun (1 US$ = Rp14.561). Artinya, Indonesia sepakat untuk menanggung nyaris Rp10 triliun dari proyek tersebut. 

Presiden Jokowi sempat menyampaikan ucapan selamat kepada warga Korsel melalui video. 

"Sejak tahun 2010, Indonesia telah menandatangani kesepakatan kerja sama pengembangan KF-X dan IF-X untuk memenuhi kebutuhan alutsista angkatan bersenjata dari kedua negara untuk jangka waktu 30-40 tahun ke depan. Karena itu saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Korea Selatan atas peluncuran prototipe pertama," ujar Jokowi dalam pesan videonya. 

Kapan jet tempur itu bisa tiba di Indonesia?

1. Korea Selatan jadi negara ke delapan di dunia yang mengembangkan jet tempur supersonic

Menhan Prabowo Hadiri Peluncuran Prototipe Jet Tempur Pionir KorselPrototipe pertama jet tempur pionir Korsel KF-X yang diluncurkan pada Jumat, 9 April 2021 (Tangkapan layar stasiun televisi Arirang)

Di dalam pidato yang disampaikan, Presiden Moon mengaku sangat bangga lantaran Korea Selatan sukses mengembangkan prototipe pertama jet tempur KF-X. Jet tempur itu dikembangkan di dalam negeri Korsel dan menggunakan teknologi Negeri Ginseng. 

"Ketika sudah melewati tes penerbangan, maka produksi dalam jumlah massal akan dimulai," kata Moon yang dikutip dari stasiun televisi Arirang

Ia menargetkan akan menjual 40 unit jet tempur KF-X pada 2028 mendatang. Kemudian, produksinya akan ditingkatkan hingga 120 pada 2032. 

"Kini kita menjadi negara ke delapan yang mampu memproduksi jet tempur supersonic di dalam negeri. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa di industri pertahanan kita," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Menhan Prabowo Sepakat Lanjutkan Proyek Jet Tempur KFX dengan Korsel

2. Presiden Moon ucapkan terima kasih atas dukungan dari RI yang ikut tanggung pembiayaan

Menhan Prabowo Hadiri Peluncuran Prototipe Jet Tempur Pionir KorselMenhan Prabowo Subianto (kanan) berdiri tepat di samping Presiden Korea Selatan, Moon Jae-In (Dokumentasi Kemenhan RI)

Di forum itu, Presiden Moon juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang ikut serta dalam pengembangan jet tempur KF-X. Bahkan, Moon meminta agar hadirin memberikan rasa hormat bagi Menhan Prabowo yang telah hadir. 

"Kami akan terus bermitra dengan Indonesia (dalam pengembangan jet KF-X) hingga semua proses produksi rampung dan dijual ke negara ketiga," kata Moon. 

Ia juga menjelaskan jet tempur pionir itu dinamai KF-X 21 karena merupakan realisasi dari komitmen untuk menjaga wilayah udara Korsel di abad ke-21. Selain itu disebut Borame karena itu merupakan lambang Angkatan Udara Korsel. 

"Jet tempur ini akan menjadi batu loncatan yang besar bagi AU kita sebab dapat terbang 1,8 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan dapat mengangkut beban maksimum hingga 7.700 kilogram serta dilengkapi kemampuan untuk manuver berperang. Selain itu, jet tempur ini juga bisa digunakan untuk menetralisasi musuh baik di darat dan laut," tutur dia. 

Sempat muncul kekhawatiran Indonesia tak lagi tertarik untuk melanjutkan pembuatan jet tempur KF-X, lantaran sempat menunggak pembayaran senilai 500 miliar Won atau setara Rp6,5 triliun pada Agustus 2020. Sebelumnya, RI sudah membayar dana senilai  272,2 miliar Won atau setara Rp2,9 triliun. 

Tetapi, kekhawatiran itu menghilang ketika melihat Prabowo hadir di upacara peluncuran prototipe KF-X hari ini. 

3. Eks Wamenhan RI sempat sebut proyek jet tempur KF-X minim transfer teknologi

Menhan Prabowo Hadiri Peluncuran Prototipe Jet Tempur Pionir KorselPrototipe jet tempur KF-X yang dirakit di Korea Selatan (www.en.yna.co.kr)

Soal proyek pembuatan jet tempur KF-X, eks Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono sempat blak-blakan kepada media. Meski tak secara eksplisit, tetapi ia menilai Indonesia tak memperoleh keuntungan yang signifikan dari kerja sama itu. 

"KF-X itu kan pesawat tempur, Indonesia lalu ngirim engineer ke Korea Selatan. Ini saya mempelajari. Kita mesti spending US$2 miliar, lalu ujungnya kita dapat satu prototipe," kata Trenggono pada 2 Maret 2021 lalu. 

Ternyata, kata dia, Indonesia tidak memiliki kepemilikan penuh dari prototipe tersebut. Indonesia hanya mendapat kepemilikan minoritas yakni sekitar 15 persen. 

Sementara, mayoritas kepemilikan berada di tangan Korea Selatan. Trenggono juga menyebut ada sembilan teknologi yang ia klaim tidak diberikan kepada Indonesia. Padahal, dengan pengiriman insinyur ke Negeri Ginseng, diharapkan Indonesia bisa memperoleh transfer teknologi.

Baca Juga: Perkuat Alutsista, RI akan Beli Jet Tempur Dassault Rafale dan F15-EX

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya