Menko Luhut Perintahkan TNI Jadi Penanggung Jawab Keamanan KTT G20

Puncak KTT G20 bakal digelar di Bali

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan TNI untuk menjadi penanggung jawab Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Puncak KTT G20 rencananya bakal dihelat di Bali dan bakal dihadiri oleh 287 perwakilan negara asing. Itu sebabnya Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ke Bali pada Jumat kemarin untuk meninjau Bandara I Gusti Ngurah Rai. 

"Sesuai dengan instruksi Menko Marves, tugas kami (TNI) menjadi penanggung jawab sektor keamanan untuk KTT G20. Jadi, kami mulai mengenali tugas-tugas dan venues yang direncanakan bakal dijadikan tempat oleh para peserta, khususnya kepala negara," ujar Andika ketika berbicara di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat kemarin. 

Selama berada di bandara itu, kata Andika, pihaknya sempat mendapat panduan dari Angkasa Pura dan semua tenant yang akan beroperasi di Bandara Ngurah Rai. Ia mengatakan, akan merencanakan penempatan personel sesuai dengan kebutuhan. 

"Ya, kami intinya akan menyiapkan mereka (para personel), kemudian mem-briefing persis seperti apa yang diinginkan oleh penyelenggara maupun pemerintah," tuturnya lagi. 

Apakah telah diketahui kapan puncak penyelenggaraan KTT G20? Apakah pemerintah siap menyelenggarakan KTT G20 di bawah ancaman lonjakan COVID-19?

1. Luhut ingin memanfaatkan KTT G20 untuk memulihkan ekonomi pasca-pandemik COVID-19

Menko Luhut Perintahkan TNI Jadi Penanggung Jawab Keamanan KTT G20Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan pertemuan puncak KTT G20 bakal digelar di Bali. Pulau Dewata dipilih sebagai tempat untuk pertemuan puncak karena telah memenuhi Standar Layanan Acara dari Panitia Nasional G20, serta memenuhi hampir semua kriteria dan indikator sebagai destinasi penyelenggaraan kegiatan MICE sesuai Permenpar Nomor 5 Tahun 2017.

Sementara, Menko Luhut mengatakan, tak ingin KTT G20 hanya ingin menjadi ajang pengenalan budaya Nusantara. Tetapi juga bisa menjadi ajang memamerkan kemajuan perekonomian dan sosial Indonesia. 

Ia menambahkan, dengan menjadi tuan rumah ada peran penting yang bisa dimainkan oleh Indonesia. Khususnya dalam hal pemulihan ekonomi pasca-pandemik. 

"Kita harus memanfaatkan momentum untuk membuka potensi Indonesia dan mempromosikan kemajuan pembangunan kita ke dunia," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/11/2021). 

Ia mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi fokus Pemerintah Indonesia saat ini, seperti sektor pariwisata dan usaha mikro-kecil-menengah (UMKM). Kedua sektor ini adalah yang paling terdampak pandemik COVID-19.

Selain itu, Indonesia juga akan menunjukkan inisiatifnya menuju pembangunan berkelanjutan sebagaimana telah disepakati bersama dalam Perjanjian Paris, seperti transisi energi dan penggunaan kendaraan listrik. 

Baca Juga: Menkes: Bila Terjadi Lonjakan COVID, Kepala Negara G20 Takut ke Bali

2. Menkes Budi ingin COVID-19 di Indonesia terkendali agar kepala negara mau datang ke Bali

Menko Luhut Perintahkan TNI Jadi Penanggung Jawab Keamanan KTT G20Deretan aturan PPKM level 3 saat libur Natal 2021 dan pergantian tahun baru 2022 (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah mewanti-wanti agar tidak ada lonjakan kasus COVID-19 yang muncul pada akhir tahun 2021 hingga awal 2022. Itu sebabnya pemerintah memilih memberlakukan PPKM level 3 pada periode 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. 

Budi mengaku tak ingin terjadi lagi lonjakan kasus COVID-19, khususnya di wilayah Bali. Hal itu lantaran mulai 2022 pertemuan menyangkut KTT G20 sudah mulai digelar di Pulau Dewata. 

"Jadi, Bapak Presiden sudah meminta ke Bapak Menko PMK, kenaikan mobilitas itu kalau bisa jangan lebih dari 5 persen karena bila itu (mobilitas) naik, menilik sejarah yang lalu, maka akan memunculkan gelombang berikutnya. Karena kita sudah memiliki pengalaman dua kali (lonjakan), sebagian masyarakat masih mau menyadari. Tapi, kalau ke Bandung dan Bali ya masih ramai juga," ujar Budi sambil tersenyum ketika mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX di kompleks parlemen, Senayan yang disiarkan secara virtual, Senin 8 November 2021. 

Ia mengaku khawatir bila terjadi lagi lonjakan kasus bisa mengancam jalannya KTT G20 di Bali pada 2022. "Jadwal meeting KTT G20 itu sudah penuh. Ini yang datang levelnya kepala negara, 20 (negara dengan perekonomian) terbesar di dunia. Jadi Bali dan Indonesia pada umumnya gak boleh ada ledakan (kasus COVID-19)," katanya mewanti-wanti. 

Sebab, bila kembali terjadi lonjakan kasus COVID-19, maka para kepala negara dari G20 itu ogah datang ke Indonesia. "Kalau mereka gak mau datang, kan kita jadi malu," tutur pria yang pernah jadi Wakil Menteri BUMN itu. 

3. Indonesia bakal bawa kepentingan negara berkembang ketika jadi Ketua G20

Menko Luhut Perintahkan TNI Jadi Penanggung Jawab Keamanan KTT G20Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika memberikan briefing mengenai hasil pertemuan di sidang umum PBB (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjanjikan bahwa selama Indonesia menjadi ketua KTT G20, bakal turut membawa kepentingan negara berkembang. Pernyataan itu disampaikan Retno ke Menteri Luar Negeri Meksiko pada 29 Oktober 2021 di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia.

“Indonesia akan memberi perhatian besar kepada negara berkembang. Inclusiveness akan menjadi kata kunci dalam keketuaan Indonesia di G20,” ujar Retno ketika memberikan keterangan pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Baca Juga: Jokowi Undang Pangeran MBZ ke Bali untuk Hadiri KTT G20

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya