Momen Ketika Prabowo Beri Hormat untuk Jokowi

Prabowo akhirnya mengucapkan selamat kepada Jokowi

Jakarta, IDN Times - Ada momen yang menarik yang ditunjukan oleh Prabowo Subianto ketika akhirnya bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus pada Sabtu (13/7). Ketua Umum Partai Gerindra itu memberi salam hormat kepada Presiden terpilih Joko "Jokowi" Widodo sebelum akhirnya berjabat tangan. 

Prabowo memberi hormat dua kali sebelum bersalaman dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Hormat pertama ditunjukkan oleh mantan Danjen Kopassus itu ketika bertemu di Jokowi di stasiun MRT Lebak Bulus. Sementara, hormat kedua, ditunjukkan Prabowo usai memberi keterangan pers di stasiun MRT Istora Senayan. 

Bahkan, gestur hormat itu juga ditunjukan Prabowo kepada Kepala BIN, Komjen (Pol) Budi Gunawan, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung sebelum meninggalkan pusat perbelanjaan FX Sudirman. 

Lalu, apa makna hormat yang ditunjukkan oleh Prabowo kepada Jokowi dan para pembantunya itu? Apa pula arti jabat tangan dan kemeja putih yang dikenakan keduanya ketika bertemu serta menumpang kereta MRT?

1. Sikap Prabowo yang langsung menjabat tangan Jokowi mencerminkan ketulusan

Momen Ketika Prabowo Beri Hormat untuk Jokowi(Presiden terpilih Joko Widodo ketika bertemu Prabowo Subianto di stasiun MRT Jakarta) ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

Menurut pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi, Monica Kumalasari gaya spontan yang ditampilkan oleh Prabowo tak lepas dari pengalamannya yang pernah menjadi tentara selama hampir 30 tahun. Selain itu, sikapnya yang datang lebih awal di stasiun MRT Jakarta dan bersedia menunggu kedatangan Jokowi mencerminkan sikapnya yang tulus. 

"Dari gesturnya, Pak Prabowo begitu spontan dan itu mencerminkan ketulusan," kata Monica ketika dikutip dari kantor berita Antara pada Minggu (14/7). 

Selain itu, Prabowo mendatangi stasiun MRT Jakarta tanpa didampingi calon wakil presiden, Sandiaga Uno. Ia datang hanya didampingi dua orang petinggi Partai Gerindra. 

"Ini mencerminkan pertemuan dua sahabat dan saudara," kata dia lagi. 

Baca Juga: Kumpulan Foto Bersejarah Pertemuan Jokowi-Prabowo

2. Kesediaan Prabowo untuk akhirnya bertemu dengan Jokowi mencerminkan sikap ksatria dan negarawan

Momen Ketika Prabowo Beri Hormat untuk JokowiANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Hal lain yang dijadikan catatan oleh Monica yakni penampilan Prabowo terlihat santai. Ia hanya mengenakan kemeja putih, celana cokelat dan sepatu kulit tanpa embel-embel Partai Gerindra. Ia juga tak mengenakan peci berwarna hitam yang menjadi simbol agama tertentu. 

"Biasanya Pak Prabowo terlihat lebih otoriter. Ucapannya kepada Pak Jokowi juga begitu santai, seperti 'selamat karena Anda akan menambah uban menjadi presiden. Ini pengabdian bukan kekuasaan," kata Monica. 

Sikap Prabowo yang bersedia menemui Jokowi usai menelan pil kekalahan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi pada akhir Juni lalu, dinilai Monica sebagai sikap yang ksatria dan negarawan. 

"Kalau selama ini, Pak Prabowo terlihat berbeda dari pertemuan tadi, itu karena ia bertanggung jawab kepada orang-orang di sekitarnya," kata dia lagi. 

3. Pemilihan lokasi pertemuan di atas kereta MRT menunjukkan semua orang punya posisi yang sama

Momen Ketika Prabowo Beri Hormat untuk JokowiIDN Times/Istimewa

Sementara, menurut South-East Asia Director Institute for Transportation & Development Policy (ITDP), Indonesia Yoga Adiwinarto, pertemuan Jokowi dan Prabowo di atas MRT kemarin membawa dampak positif, khususnya bagi moda transportasi di Indonesia.

"Saya pikir hal positif dari pertemuan di MRT itu. Pertemuan keduanya menunjukkan bahwa angkutan umum harus menjadi bagian dari kegiatan masyarakat sehari-hari," kata Yoga seperti dikutip dari kantor berita Antara pada Minggu (14/7).

Ia menuturkan pertemuan kedua pimpinan tersebut menjadi sinyal positif bagi pengembangan transportasi di Jakarta khususnya dan di seluruh wilayah Indonesia umumnya serta akan memotivasi masyarakat untuk mengakses angkutan umum.

"Saya meminjam kata-kata Gubernur DKI Jakarta Anies bahwa di angkutan umum, semua orang memiliki posisi yang sama, apapun kedudukan mereka," kata Yoga.

4. Prabowo akhirnya mengucapkan selamat bekerja kepada Jokowi

Momen Ketika Prabowo Beri Hormat untuk JokowiANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Pada pertemuan di akhir pekan itu pula, Prabowo menjawab tanda tanya publik lainnya. Ia menjawab mengapa tak bersedia memberikan ucapan selamat kepada Jokowi yang kembali terpilih sebagai Presiden untuk periode lima tahun mendatang. 

"Saya katakan ada bagaimana pun ada ewuh pakewuh (sungkan). Jadi, saya kalau mengucapkan selamat harus langsung dengan tatap muka. Selamat bekerja, Pak Jokowi! Inilah demokrasi, kita yang disuruh-suruh," kata Prabowo tanpa sungkan. 

Ia pun menepis anggapan publik yang menyebut lantaran menjadi seteru di pemilu, kemudian komunikasi keduanya menjadi tak lancar. Justru ia membenarkan apa yang disampaikan oleh Jokowi bahwa mereka berdua sesungguhnya tetap bersahabat. 

"Memang kenyataannya seperti itu. Jadi, kalau kadang-kadang kami bersaing, saling mengkritik, itu sebenarnya tuntutan politik, tuntutan demokrasi. Tetapi, sesudah berkompetisi dan bertarung dengan keras, kami tetap keluarga besar Republik Indonesia," katanya lagi. 

5. Jokowi dan Prabowo menegaskan usai pertemuan di stasiun MRT Lebak Bulus, tak ada lagi kubu 'cebong' dan 'kampret'

Momen Ketika Prabowo Beri Hormat untuk JokowiDok. IDN Times/Istimewa

Pesan penting lainnya yang disampaikan oleh kedua pemimpin yakni mereka ingin menurunkan ketegangan di akar rumput. Baik Jokowi dan Prabowo menegaskan tidak ada lagi istilah 'cebong' dan 'kampret' yang memecah belah persatuan rakyat Indonesia. 

"Yang ada, adalah Garuda Pancasila. Kita rajut, kita gerakan persatuan kita sebagai bangsa," kata Jokowi. 

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh Prabowo. Ia turut menyerukan untuk menghentikan perpecahan yang ada di masyarakat. 

"Saya sangat setuju. Gak ada cebong-cebong, gak ada kampret-kampret. Semuanya merah putih," kata Prabowo. 

Sayangnya pertemuan Jokowi-Prabowo itu tak diapresiasi oleh semua pendukung Prabowo. Bahkan, mereka melampiaskan kekecewaan itu di media sosial dengan tak lagi mengikuti akun media sosial Prabowo. Bahkan, ada pula yang memblokirnya. 

Juru bicara Prabowo-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak melalui akun resmi Youtubenya pada Sabtu kemarin mengaku menerima banyak pesan bernada kekecewaan dari para pendukung mereka. Ia mengaku dapat memahami kekecewaan tersebut dan memerlukan waktu untuk memulihkannya. 

"Saya berusaha memahami semua kemarahan, kekecewaan, yang datang dari para relawan, pendukung Pak Prabowo dan Bang Sandi. Saya yakin perasaan serupa juga dialami dan dipahami oleh Pak Prabowo," kata Dahnil di dalam video yang diunggah ke sana. 

Baca Juga: Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Berujung di Meja Restoran

Topik:

Berita Terkini Lainnya