Keren! Novel Baswedan Dapat Penghargaan Antikorupsi dari Malaysia

Penyerahan penghargaan akan disaksikan oleh PM Mahathir

Jakarta, IDN Times - Upaya penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dalam membabat rasuah berbuah penghargaan internasional. Malaysia melalui sebuah yayasan bernama Perdana International Anti-Corruption Champion Foundation (PIACCF)mengganjarnya dengan penghargaan anti korupsi 2020. Penghargaan itu rencananya akan diserahkan pada Selasa, 11 Februari 2020 di Putrajaya. 

"Kami dengan bahagia menginformasikan bahwa Dewan Kepercayaan PIACCF telah memutuskan memberikan penghargaan international anti korupsi tahun 2020. Kami ingin mengucapkan selamat karena Anda terpilih sebagai salah satu penerima penghargaan tersebut untuk tahun 2020," demikian isi surat undangan yang dibaca oleh IDN Times pada Jumat (31/1). 

Acara penghargaan itu dilakukan sambil menikmati makan malam. Perdana Menteri Mahathir Mohammad rencananya akan menjadi tuan rumah jamuan tersebut. 

Lalu, apa komentar Novel usai ia dinyatakan sebagai salah satu penerima penghargaan perdana itu? Apalagi penghargaan itu justru diberikan oleh negara tetangga, Malaysia. Sementara, di negara sendiri, Novel tak mendapat apresiasi. 

1. Novel Baswedan menilai penghargaan yang akan ia terima merupakan bentuk terhadap para pejuang antikorupsi

Keren! Novel Baswedan Dapat Penghargaan Antikorupsi dari Malaysia(Penyidik senior KPK Novel Baswedan) ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Melalui pesan pendek kepada IDN Times, Novel menjelaskan baru akan menerima penghargaan itu pada (11/2) mendatang. 

"Itu bentuk penghormatan kepada kawan-kawan yang berjuang melawan korupsi," katanya pada Jumat sore (31/1). 

Ia mengatakan telah meminta izin kepada pimpinannya untuk bisa menerima penghargaan tersebut. Novel menjelaskan sesungguhnya ia dan pihak PIACCF sudah pernah bertemu di sesi pertemuan PBB yang membahas isu antikorupsi di Uni Emirat Arab pada 2019 lalu. 

"Momen penghargaan itu kan bersamaan dengan peluncuran sebuah lembaga yang bertujuan melindungi aparatur negara yang memberantas korupsi," tutur dia lagi. 

Surat yang diterima Novel ditanda tangani langsung oleh pendiri Yayasan PIACC, Muhammad Salim Sundar. Salim juga adalah pejabat di organisasi bernama National Centre for Governance Integrity and Anti-Corruption (GIACC). Organisasi itu didirikan oleh Perdana Menteri Mahathir pada 2018 lalu, tak lama usai ia memenangkan pemilu. 

Baca Juga: Berkas Perkara Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Sudah di Kejaksaan

2. Novel mengaku kagum terhadap kebijakan Malaysia yang memberikan perlindungan terhadap aparatur yang bekerja berantas rasuah

Keren! Novel Baswedan Dapat Penghargaan Antikorupsi dari MalaysiaIDN Times/Margith Juita Damanik

Di sisi lain, Novel mengaku kagum dengan kebijakan yang diluncurkan oleh Pemerintah Malaysia tersebut. Lembaga yang akan diluncurkan pada (11/2) mendatang merupakan organisasi yang bertujuan melindungi para aparatur yang tugasnya memberantas korupsi. 

Risiko tinggi yang dihadapi oleh mereka yang berada di garda terdepan memberantas rasuah menjadi pertimbangan Negeri Jiran membuat yayasan itu. 

"Jadi, kebijakan organisasi itu apabila ada aparatur yang diserang, maka akan diberi perlindungan. Apabila ia dipecat dari pekerjaannya karena tengah menyidik suatu kasus, akan diberi pekerjaan baru. Bahkan, ikut diberikan pensiun," kata penyidik yang sudah 13 tahun bekerja di KPK itu. 

Ia juga mengaku kagum dengan lompatan jauh yang dicetak oleh Negeri Jiran dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Malaysia berhasil mengerek skornya 6 poin dari semula 47 menjadi 53. Di tahun 2019, Malaysia duduk di peringkat 51. Data dari Transparency International Indonesia (TII) itu menempatkan Malaysia ada di peringkat ketiga tertinggi IPK nya di kawasan Asia Tenggara. 

"Itu kan termasuk lompatan tertinggi yang berhasil dibuat oleh sebuah negara dan menunjukkan penegakan hukumnya tinggi," katanya lagi. 

3. Novel Baswedan menyadari penghargaan dari Malaysia juga jadi indikasi rendahnya perhatian dari Pemerintah Indonesia

Keren! Novel Baswedan Dapat Penghargaan Antikorupsi dari Malaysia(Rina Emilda ketika mendampingi suaminya, Novel Baswedan menjalani pengobatan di Singapura) ANTARA FOTO/Monalisa

Di sisi lain, Novel menyadari penghargaan yang akan ia terima menjadi satu bentuk ironi tersendiri. Sebab, ia justru dihargai di negara lain. Sementara, pengusutan kasus teror air keras yang dialaminya kemungkinan besar hanya berakhir hingga di pelaku lapangan. 

Aktor intelektualnya sulit untuk diproses. Apalagi sejak awal, Novel telah menyebut ada keterlibatan jenderal dalam teror yang nyaris merenggut indera penglihatannya. 

"Itu kan sesungguhnya menjadi indikator apakah memang pemerintah memiliki perhatian yang serius terkait dengan upaya memberantas korupsi. Kalau perhatian terhadap aparatur yang memberantas korupsi itu memang ada, maka teror tersebut tidak akan terjadi," kata Novel. 

https://www.youtube.com/embed/k64IqcB8R7g

Baca Juga: Polisi: Tidak Ada Unsur Balas Dendam dalam Kasus Novel Baswedan 

Topik:

Berita Terkini Lainnya