Orang Utan Sumatera Tertua di Dunia Mati di Kebun Binatang Australia

Puan sempat masuk catatan rekor dunia lho!

Dengan laporan Lucia Vania

Jakarta, IDN Times - Orang utan Sumatera tertua di dunia yang bernama Puan mati di Kebun Binatang Perth, Australia Barat pada Senin (18/6). Puan merupakan hadiah dari Pemerintah Malaysia untuk Kebun Binatang Perth pada tahun 1968. 

Pejabat berwenang di Kebun Binatang Australia pada Selasa kemarin mengatakan Puan mati di usia 62 tahun. Wah, sudah lanjut juga ya usianya. Selama hidup, Puan memiliki 11 anak dan 54 keturunan yang tersebar di seluruh dunia, bahkan hingga Benua Eropa dan Amerika. 

Penasaran apa aja warisan yang telah ditinggalkan oleh Puan?

1. Pernah masuk dalam catatan rekor dunia

Orang Utan Sumatera Tertua di Dunia Mati di Kebun Binatang Australiawww.twitter.com/@PerthZoo

Menurut pihak kebun binatang Australia, sangat jarang seekor orang utan betina yang bisa hidup hingga melebihi usia 50 tahun. Maka gak heran kalau keberadaan Puan masuk ke dalam catatan rekor dunia (Guiness Book of Records).

Selama 62 tahun hidup, Puan memiliki 11 anak dan 54 keturunan. Mereka tersebar di Amerika Serikat, Eropa, Australiasia dan hutan-hutan di Pulau Sumatera.

"Selama dia hidup, dia sudah melakukan banyak hal bagi koloninya di Kebun Binatang Perth dan keberlangsungan hidup spesies lainnya," ujar penanggung jawab spesies primata, Holly Thompson seperti dikutip harian The Bangkok Post pada Selasa (19/6).

Kepergian Puan membuat para penjaga di kebun binatang begitu sedih dan emosional.

2. Puan meninggalkan warisan penting bagi keberlangsungan spesiesnya

Orang Utan Sumatera Tertua di Dunia Mati di Kebun Binatang Australiawww.abc.net.au

Hidup selama 62 tahun bagi Puan ternyata meninggalkan warisan yang sangat positif bagi keberlangsungan spesiesnya.

"Terlepas dari menjadi anggota tertua di koloni kami, dia juga salah satu pendiri pengembang biakan kami yang terkenal di seluruh dunia. Apalagi secara genetika, populasinya di dunia di bawah 10 persen. Jadi, dia betul-betul meninggalkan sejarah," ujar pengawas spesies primata di Kebun Binatang Perth, Holly Thompson seperti dikutip harian The Guardian pada hari ini.

Puan akhirnya disuntik mati pada Senin kemarin karena menderita beragam penyakit seiring dengan usianya yang sudah menua. Akibatnya, penyakit itu mengurangi kualitas hidupnya.

Salah satu penjaga kebun binatang, Martina Hart, mengatakan walau fisik Puan sudah menunjukkan usianya yang gak lagi muda, tetapi ia tetap menjadi orang utan yang berkarisma.

"Dia tetap menjadi seorang ibu, pemimpinan, orang utan betina yang tenang dan bermartabat," kata Hart ketika menulis obituari mengenai Puan.

3. Puan dikagumi oleh penjaganya karena mandiri

Orang Utan Sumatera Tertua di Dunia Mati di Kebun Binatang Australiawww.abc.net.au

Hart mengaku telah bersama Puan selama 18 tahun terakhir. Selama itu pula Puan telah memberinya suatu pelajaran berharga.

“Puan telah mengajari saya kesabaran. Dia mengajari saya bahwa naluri alamiah dan luar tidak pernah hilang sekalipun dalam sebuah penangkaran. Dia tumbuh di lingkungan kebun binatang, tetapi hingga akhir hidupnya dia selalu mempertahankan kemandiriannya,” kata Hart lagi.

Cicit terakhir Puan, Nyaru, adalah orang utan terakhir yang telah dilepas ke alam liar. Selamat jalan Puan!

Topik:

Berita Terkini Lainnya