Pagi Ini, Kasus Bowo Sidik 'Serangan Fajar' Disidangkan Perdana

Ia menyiapkan Rp8,45 miliar untuk Pileg 2019

Jakarta, IDN Times - Status hukum mantan anggota DPR dari Komisi VI, Bowo Sidik Pangarso segera jelas, lantaran pada Rabu (14/8), kasusnya disidangkan kali perdana di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Dalam sidang perdana, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membacakan dakwaan. 

"JPU KPK telah menyerahkan berkas perkara dengan terdakwa Bowo Sidik Pangarso ke Pengadilan Tipikor di PN Jakarta Pusat. Jaksa KPK akan membacakan dakwaan dugaan suap dan gratifikasi terhadap yang bersangkutan," ujar juru bicara KPK, Febri Diansyah melalui keterangan tertulis pada Selasa (13/8). 

Persidangan terhadap Bowo akan menarik lantaran dalam pengakuannya ke penyidik institusi antirasuah, duit 'serangan fajar' yang hendak ia bagikan jelang pileg 2019 turut berasal dari Menteri. Untuk membuat dirinya kembali terpilih, Bowo telah menyiapkan 400 ribu amplop dan siap disebar pada pagi-pagi buta sebelum publik mencoblos di TPS. 

Ia maju dari dapil Jawa Tengah II yang meliputi Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara dan Kabupaten Demak. Lalu, sudah diketahui kah berapa nominal duit yang disiapkan oleh Bowo untuk memenangkan pileg kemarin?

1. Bowo menyiapkan duit dengan total Rp8,45 miliar agar bisa memenangkan pileg 2019

Pagi Ini, Kasus Bowo Sidik 'Serangan Fajar' Disidangkan Perdana(Tim penyidik tengah membuka kain yang menutupi kardus berisi uang untuk serangan fajar) ANTARA FOTO/Reno Esnir

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan berdasarkan hasil penghitungan pada (29/3) hingga (10/5), tim penyidik menyimpulkan duit yang disiapkan oleh Bowo mencapai Rp8,45 miliar. Sebagian besar duit di dalam amplop terdiri dari duit Rp20 ribu dan Rp50 ribu. 

Duit itu ditemukan di dalam 84 kardus dan 2 kontainer plastik. "Saat ini, uang tersebut disita sebagai bagian dari berkas perkara," ujar Febri pada Mei lalu. 

Penyidik menemukan uang di dalam puluhan kardus itu berdasarkan pengakuan Bowo yang ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Bowo 'bernyanyi' masih memiliki uang lainnya untuk kepentingan 'serangan fajar' yang disimpan di dalam lemari besi di PT Inersia yang berlokasi di daerah Pejaten, Jakarta Selatan. 

Febri menegaskan duit tersebut hanya digunakan untuk kepentingan pileg saja. Belum ada keterangan dari politikus Partai Golkar itu, uang di dalam amplop 'serangan fajar' tersebut turut digunakan agar publik di dapil Jateng II memilih Jokowi-Ma'ruf sebagai presiden dalam pemilu 17 April lalu. 

Baca Juga: KPK Selesai Hitung Duit 'Serangan Fajar' Bowo Sidik, Totalnya Rp8,45 M

2. Bowo sempat mengakui sumber uang di dalam amplop 'serangan fajar' itu berasal dari Menteri

Pagi Ini, Kasus Bowo Sidik 'Serangan Fajar' Disidangkan PerdanaAntara Foto

Kuasa hukum Bowo sebelumnya, Saut Edward Rajagukguk menyebut kliennya sempat menyampaikan ada seorang Menteri yang terkait dengan uang di dalam 400 ribu amplop 'serangan fajar'. Sayangnya, anggota DPR dari Komisi VI itu belum bersedia berbicara siapa Menteri yang dimaksud. 

"Sumber uang yang memenuhi Rp8 miliar di amplop itu sudah (diceritakan). Dari salah satu Menteri yang sekarang ada di kabinet ini," kata Saut yang ditemui di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (10/4) lalu.  

Ia mengatakan baru mendengar pernyataan itu usai mendampingi kliennya diperiksa oleh penyidik KPK. Ia pun mengaku tidak tahu siapa Menteri yang dimaksud oleh kliennya, lantaran informasi tersebut belum disampaikan ke penyidik KPK. 

"Belum (tahu siapa Menteri itu). Kita kasih penyidik untuk mendalami. Kita sabar saja menunggu," kata dia lagi. 

3. Nama Mendag Enggartiasto Lukita disebut sebagai salah satu Menteri yang menyuap Bowo

Pagi Ini, Kasus Bowo Sidik 'Serangan Fajar' Disidangkan Perdana(Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita) ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Menurut laporan pemberitaan di Majalah Tempo, nama Menteri aktif yang disampaikan oleh Bowo ke penyidik adalah Enggartiasto Lukita yang kini menjabat sebagai Mendag.

Di dalam laporan majalah yang terbit pada akhir April lalu, Bowo mengaku mendapat uang senilai Rp2 miliar dan dalam bentuk pecahan dollar Singapura. Bowo bercerita uang itu kemudian dijadikan bagian dari Rp8 miliar yang dimasukan ke dalam 400 ribu amplop. 

Tujuan Enggar memberikan uang ke Bowo agar mengamankan peraturan Menteri Perdagangan nomor 16/M-DAG/PER/3/2017 yang berisi perdagangan gula kristal rafinasi melalui pasar lelang komoditas yang berakhir pada Juni 2017. Hal itu sesuai dengan kewenangan Bowo yang duduk di Komisi VI dan menangani isu industri, investasi dan persaingan usaha. 

Namun, Enggar membantah pernah menyuap Bowo dengan duit Rp2 miliar.

"Apa urusannya saya ngasih duit (ke Bowo Sidik)?," kata Enggar usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi pada Senin (29/4). 

Ia menjelaskan tidak ada kaitan antara dirinya dengan Bowo secara politis, lantaran parpol yang menaungi mereka berbeda. Bowo adalah kader Partai Golkar. Sedangkan, Enggar merupakan kader Partai Nasdem. 

Ikuti pemberitaan mengenai sidang perdananya di IDN Times ya. 

Baca Juga: [BREAKING] Bowo Sidik Pangarso Gunakan Uang Suap untuk Serangan Fajar

Topik:

Berita Terkini Lainnya