PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP, Gimana Nasib Golkar?

Golkar optimistis tiga parpol KIB bisa pilih satu capres

Jakarta, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) melakukan silaturahmi dan penjajakan kerja sama politik dengan PDI Perjuangan pada Jumat (2/6/2023). Kunjungan PAN ke DPP PDIP itu semakin menguatkan kabar nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk pada 2022 bakal segera bubar.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia justru bersikukuh menyebut KIB masih tetap solid. 

"Tentu masih (masing-masing parpol di KIB punya satu visi yang sama). Ketika kami menemui Partai Gerindra dan Ketua Umum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), pertanyaan serupa yakni PPP dan PAN sudah ditinggalkan. Persepsi yang muncul mungkin-mungkin saja ditafsirkan seperti itu," ungkap Doli kepada media pada Sabtu (3/6/2023) di Jakarta.

Ia menegaskan KIB masih solid. Buktinya, kata Doli, Ketum PAN, Zulkifli Hasan sudah memberitahu Airlangga Hartarto sebelum berkunjung ke DPP PDIP. 

"Sebetulnya, ini sesuatu yang dipahami dan beberapa kali dilakukan. Komunikasi-komunikasi antar partai politik sudah beberapa kali terjadi dan KIB ini tetap solid," katanya lagi. 

Di sisi lain, meski masing-masing parpol di KIB sudah memiliki pilihan capres masing-masing, tetapi menurut Doli, mereka belum membicarakan siapa capres pilihan koalisi. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI itu menyebut momentum yang belum tepat menjadi kendala sosok capres KIB belum dibicarakan. 

"Momentumnya saja yang belum tepat. Pendaftaran (capres) kan masih 19 Oktober. Sekarang situasi masih dinamis. Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Kan tidak ada orang kemudian memprediksi pertemuan-pertemuan intensif seperti sekarang ini," tutur dia. 

Lalu, apa kata Zulkifli soal nasib KIB usai PAN bertemu dengan PDIP?

1. Mimpi parpol di dalam KIB sudah mulai berbeda

PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP, Gimana Nasib Golkar?Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke DPP PDIP dan menemui Megawati Soekarnoputri pada Jumat, 2 Juni 2023. (www.instagram.com/@amanatnasional)

Lebih lanjut, Zulkifli mengatakan PAN belum menentukan keputusan akhir bakal mengekor jejak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mendukung Ganjar Pranowo di pemilu 2024. Ia pun menyebut bahwa pertemuan PAN dengan PDIP juga diketahui oleh parpol yang ada di KIB. 

"Saya kasih tahu KIB bahwa akan bertemu PDI Perjuangan. Bagaimana keadaan KIB sekarang? Masih (ada). Walaupun tersisa dua (yang mimpinya) masih sama. Sedangkan, yang satu lainnya mimpinya sudah (berada) PDIP," ungkap Zulkifli pada Jumat (2/6/2023) di Jakarta. 

Satu pihak yang sudah memiliki mimpi bersama di PDIP merujuk ke PPP. Meski begitu, Zulkifli menyebut bisa saja ketiga parpol di KIB justru memiliki mimpi yang sama. Seandainya, jalan yang ditempuh berbeda-beda, maka akan digelar pertemuan final untuk membahas hal tersebut.

"Ya nanti kalau (jalannya) bareng-bareng ya jadi (punya mimpi) sama. Kalau beda (jalan), tentunya nanti kami ada pembicaraan final seperti apa," kata dia.

Zulkifli mengatakan bahwa saat ini belum ada pembicaraan final. Kendati demikian, menurut Zulkifli, sudah ada parpol KIB yang memiliki mimpi berbeda.

"Ini belum final. Walaupun istilahnya Yoga itu KIB koalisi, tapi mimpinya mulai agak beda-beda. Tapi masih (bersama)," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Rommy PPP: KIB Saat Ini Mandek, Belum Tentukan Capres Jelang Pemilu

2. PPP sudah menduga posisi KIB mandek karena tidak juga menentukan capres dan cawapres

PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP, Gimana Nasib Golkar?Muhammad Romahurmuziy (Instagram/@romahurmuziy)

Sementara, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy sejak jauh hari sudah menyampaikan, KIB saat ini tengah mandek. Hal itu lantaran sejak terbentuk pada Mei 2022 lalu dan diumumkan ke publik, belum ada keputusan mengenai sosok bakal capres dan cawapres yang hendak diusung. 

"Dari tiga partai politik itu belum mengusulkan nama yang disepakati bersama, yang berdasarkan ilmu survei menduduki peringkat-peringkat atas. Memang ada nama, tetapi yang diusulkan berbeda-beda," ungkap pria yang akrab disapa Rommy itu dalam keterangan video pada 9 Maret 2023 lalu.

Partai Golkar mengusulkan nama Airlangga Hartarto sebagai bakal capres. Sementara, Partai Amanat Nasional (PAN) mengusulkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Bedanya, PAN sudah menggandengkan Ganjar dengan Erick Thohir. PPP pun sudah menentukan untuk mendukung Ganjar. 

Ia pernah menyebut bahwa dari syarat presidential treshold, maka KIB sudah melampaui itu dan dapat mengajukan sosok capres. Namun, yang terjadi hingga kini KIB malah belum kompak menentukan sosok capres-cawapresnya.

Di sisi lain, masing-masing parpol di dalam KIB justru memiliki aspirasi berbeda terkait sosok capres dan cawapres. Hal itu yang kemudian mendasari KIB pada akhirnya bisa saja berbeda pandangan soal capres dan cawapres. 

Lantaran ada perbedaan sikap di KIB, maka mereka terus membuka pintu komunikasi dengan parpol dari koalisi lain. "Makanya, saat ini partai-partai KIB juga membuka komunikasi dengan parpol-parpol lain. Partai Golkar sudah jumpa dengan Nasdem. Makanya, PPP juga jumpai PDI-P. Ke depan akan ada komunikasi-komunikasi lebih intens satu sama lain antar parpol," katanya lagi.

3. Adian Napitupulu meledek KIB sebagai koalisi lucu-lucuan

PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP, Gimana Nasib Golkar?IDN Times/Gregorius Aryodamar

Sementara, politisi PDIP Adian Napitupulu melihat situasi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) saat ini tidak lebih seperti koalisi lucu-lucuan. Meski sudah nyaris satu tahun dibentuk, namun tidak ada progres berarti soal penentuan capres. Bahkan, PPP kini pilih mendukung Ganjar, sedangkan Golkar tetap kukuh mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres. 

"Ini kan lucu-lucuan aja. Masak di dalam satu koalisi capresnya ada dua. Airlangga sudah diusung oleh Golkar tapi belum menjadi deklarasi dari koalisi, sedangkan PPP sudah deklarasi dukung Ganjar. Ini kan lucu, koalisinya satu, capresnya dua," kata Adian di Jakarta pada 28 April 2023.

Ia pun mengaku tak yakin bisa terjalin kerja sama antara PDIP dengan Partai Gerindra. Sebab, Prabowo Subianto tidak akan mau dipasangkan menjadi cawapres Ganjar. Wacana pasangan Ganjar-Prabowo sempat santer terdengar lantaran diduga kuat pasangan tersebut didukung Jokowi. 

"Terus siapa cawapresnya? Wong, pemenang pemilu kami (PDIP), suara terbanyak di DPR kami dan sudah perintah ketua umum bahwa capres harus berasal dari kader internal, dan itu sudah ditepati," tutur Adian. 

PDIP mengaku tidak terlalu mempermasalahkan seandainya Prabowo tak bersedia menjadi bakal cawapres untuk Ganjar. Sebab, Adian yakin Indonesia tidak kekurangan sosok kuat yang bersedia mendampingi Ganjar.

"Kami yakin dari 285 juta warga negara pasti adalah yang lebih baik dari Prabowo. Ngapain juga sih kita harus pusingin, harus si dia, harus si ini, enggak juga," ujarnya. 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: PPP: Usai Umumkan Ganjar Capres di Pemilu 2024, Belum Tentu KIB Bubar 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya