PAN: Dana Mobil Dinas Gubernur Sumbar Lebih Baik untuk Bantu RS Unand 

Laboratorium tes swab di Unand sedang krisis anggaran

Jakarta, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) turut mengkritisi keputusan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat yang kompak membeli mobil dinas baru di tengah lonjakan kasus COVID-19. Jubir muda PAN, Febri Wahyuni mengatakan seharusnya Pemprov Sumbar melakukan realokasi anggaran.

Dana yang tidak bersifat mendesak, menurut dia, seharusnya dialokasikan untuk mengatasi pandemik COVID-19. Alih-alih dana tersebut digunakan untuk penanganan pandemik Mahyeldi Ansharullah justru berdalih pembelian mobil dinas mewah tersebut sudah dianggarkan di dalam APBD 2021. Selain itu, kondisi mobil dinasnya yang lama sudah rusak lantaran remnya blong. 

"(Pembelian) mobil dinas saat ini bukan hal pokok dan mendesak. Jangan mengalokasikan APBD yang berasal dari rakyat untuk hal yang sifatnya hanya dinikmati sendiri," ujar Febri melalui keterangan tertulis pada Rabu (18/8/2021). 

Febri berpendapat, bila mencermati alasan Mahyeldi yang tetap membeli mobil dinas jelas mencerminkan pemimpin yang kurang bijak dan tak memiliki empati. Apalagi saat ini masyarakat sedang kesulitan karena terdampak pandemik COVID-19. 

"Daripada beli mobil dinas pribadi, mending Pak Mahyeldi membeli mobil ambulans atau membantu rumah sakit Universitas Andalas yang sedang krisis anggaran karena tak lagi mendapat bantuan dari Pemprov Sumbar," tutur dia lagi. 

1. Gubernur Mahyeldi dapat Mitsubishi Pajero Sport, Wagub dapat Hyundai Palisade

PAN: Dana Mobil Dinas Gubernur Sumbar Lebih Baik untuk Bantu RS Unand Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. (IDN Times/Herka Yanis)

Mobil dinas baru untuk Gubernur Mahyeldi adalah Mitsubishi Pajero Sport. Sementara, mobil dinas yang digunakan oleh Wakil Gubernur Audy lebih mahal yakni Hyundai Palisade. 

Berdasarkan data dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), harga Pajero Sport on the road di area Jadebotabek berkisar Rp502,8 juta hingga Rp733,7 juta. Sementara, All-new Palisade dijual mulai dari harga Rp777 juta hingga Rp1,078 miliar. 

Kepada media, Mahyeldi mengaku tak tahu jenis mobil dinasnya yang baru. "(Saya dapat) Pajero ya? Apa mobilnya itu? Coba cek saja. Yang penting, saya (harga mobilnya) di bawah saja. Yang dianggarkan (untuk mobil dinas) Rp1,4 miliar, tapi saya lebih murah lagi," ujar Mahyeldi pada Selasa, 17 Agustus 2021 lalu, dikutip dari ANTARA

Ia mengatakan pembelian mobil dinas baru juga terkait faktor keamanan. Sebab, saat melakukan servis, sempat ditemukan juga ada gangguan transmisi. 

"Jadi, tidak lagi safety. Kepala dinas juga ada yang menggunakan (mobil baru)," tutur dia.

Baca Juga: Rekam Jejak Gubernur Mahyeldi: Sempat Disebut Kepala Daerah Termiskin

2. Gubernur Mahyeldi heran mengapa mobil dinas baru diributkan dua bulan usai dibeli

PAN: Dana Mobil Dinas Gubernur Sumbar Lebih Baik untuk Bantu RS Unand Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. (IDN Times/Herka Yanis)

Mahyeldi mengaku heran mengapa pembelian mobil dinas baru diributkan dua bulan setelah dibeli. Bahkan, ia menduga ada pihak tertentu yang sengaja ingin melempar isu. 

"Itu saya heran juga, jangan-jangan ada pesan ini," kata Mahyeldi di Istana Gubernur pada Selasa kemarin. 

Ia menjelaskan mobil dinasnya yang lama merupakan produksi 2016 lalu. Sehingga wajar bila diganti. Ia juga mengatakan butuh mobil dinas yang baru karena butuh kendaraan dengan kecepatan tinggi khususnya terkait penanganan pandemik COVID-19. 

"Justru mobil ini gunanya untuk mengurus pandemik di Sumatra Barat. Mengurus kita ke sana-kemari. Apakah ini akan mengganggu anggaran penanganan COVID? Tentu saja nggak," tutur dia lagi. 

3. PAN nilai bila mobil rusak ada anggaran servis kendaraan, tak perlu beli baru

PAN: Dana Mobil Dinas Gubernur Sumbar Lebih Baik untuk Bantu RS Unand Ilustrasi. Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno [tengah]. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jubir muda PAN, Febri Wahyuni menilai alasan permasalahan pada rem dan transmisi tidak serta merta bisa dibenarkan membeli mobil dinas baru. Sebab, sebagai kepala daerah, mereka juga diberikan anggaran servis kendaraan. 

"Apakah beli mobil baru lebih penting daripada servis mobil yang lama," tanya Febri. 

Menurut dia, justru di momen prihatin seperti saat ini, rakyat perlu diperhatikan dan dipenuhi kebutuhan dasarnya. Hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah menurut aturan di dalam UU. 

"Rakyat hanya perlu diperhatikan dan diberikan sikap teladan dari pemimpin yang menerima amanahnya," kata dia lagi. 

Baca Juga: Gubernur Sumbar Mahyeldi Tantang Millennial Jadi Petani, Ada Insentif!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya