Panglima TNI: Kontainer Berisi Senjata di Lampung adalah Barang Legal

Senjata itu akan digunakan dalam latihan Garuda Shield

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa buka suara soal informasi yang menyebut satu tricon container senjata sempat ditahan oleh Bea Cukai di Bandar Lampung, Lampung. Menurut Andika, tricon container senjata itu bukan barang ilegal. Senjata-senjata dari Amerika Serikat itu sengaja didatangkan untuk latihan bersama Garuda Shield yang digelar 1-14 Agustus 2022. 

"Jadi, yang kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah miss. Tetapi, bukan itu menyebabkan (senjata) menjadi ilegal," ungkap Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Minggu, 24 Juli 2022 lalu. 

Ia menambahkan selaku Panglima TNI, dirinya memiliki kewenangan soal security clearance terhadap personel maupun material termasuk senjata militer dari negara asing. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu menjelaskan tricon container tersebut bisa disegel oleh bea cukai karena permasalahan teknis belaka. 

Apa permasalahan teknis yang dimaksud oleh Panglima TNI sehingga tricon container itu sempat dicurigai barang ilegal yang masuk ke Indonesia?

1. Tricon container disegel oleh Bea Cukai Lampung karena tercantum tak memiliki izin

Panglima TNI: Kontainer Berisi Senjata di Lampung adalah Barang LegalPanglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kedua dari kanan) yang didampingi istri Hetty Andika Perkasa (ketiga dari kanan) ketika meninjau KRI Bima Suci-945 pada Jumat, 22 Juli 2022. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sementara, Bea Cukai Pelabuhan Panjang Bandar Lampung menyegel satu tricon container senjata milik militer AS karena benda-benda itu tercantum tak memiliki izin pada daftar izin impor sementara yang diajukan oleh vendor, PT JT Square. Sempat beredar pesan berantai yang mempertanyakan milik siapa dan untuk apa keperluan senjata tersebut. 

Klarifikasi lalu muncul dari Korem TNI 043/Garuda Hitam (Gatam) Lampung. Mereka mengatakan bahwa senjata-senjata itu akan dipakai untuk latihan bersama Garuda Shield di Pusat Pelatihan Tempur. 

"Senjata-senjata itu akan digunakan untuk latihan dalam kegiatan Garuda Shield sehingga dilakukan pendataan dan pencocokan sebelum dibawa ke Puslatpur," ungkap Kepala Penerangan Korem 043/Gatam Mayor Cpm Eva Y. Kamal kepada media pada akhir pekan lalu. 

Di sisi lain, Andika mengatakan isu perizinan yang sempat menjadi kendala sudah diselesaikan. Ia menyebut penyegelan itu bisa terjadi karena kekurangan petugas pelaksana di lapangan. 

"Mekanisme biasanya dari perwakilan militer negara asing di sini itu mengirim surat nota diplomatik ke saya. Mereka melaporkan sekaligus mengisi formulir yang namanya Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT). Itu memang sudah lama berlangsung," ujar Andika.

"Jadi, proses kemarin itu miss di bawah. Sekarang sudah klir," tutur dia lagi. 

Baca Juga: Viral! Pasukan AS yang Ikut Latihan Garuda Shield, Ucapkan HUT RI

2. Latihan Garuda Shield bakal melibatkan 1.125 personel

Panglima TNI: Kontainer Berisi Senjata di Lampung adalah Barang LegalKepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Andika Perkasa (kanan) berbincang dengan Komandan Tentara Angkatan Darat Amerika (US Army) Asia Pasifik Jenderal Charles A Flynn (kiri) saat menghadiri pembukaan Latihan Bersama Garuda Shield ke 15/2021 pada Rabu, 4 Agustus 2021 (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sementara, sebelum latihan bersama Garuda Shield digelar, Jenderal Andika menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Rencananya Garuda Shield akan digelar pada Agustus 2022 di Baturaja, Sumatera Selatan.

TNI Angkatan Darat (AD) tak hanya mengundang militer AS untuk berlatih. Mereka juga bakal mengundang militer dari 13 negara lainnya seperti Inggris, Kanada, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura hingga Jepang. 

Andika menjelaskan dalam latihan Garuda Shield akan melibatkan 1.125 personel. Dalam latihan itu rencananya bakal menggunakan 611 senjata dari Negeri Paman Sam. 

AS juga bakal mengerahkan 11 helikopter yang terdiri dari empat jenis Apache dan tujuh jenis Black Hawk. Puluhan kendaraan berat hingga alat berat juga bakal dilibatkan. 

3. Latihan bersama Garuda Shield diprediksi akan provokasi China

Panglima TNI: Kontainer Berisi Senjata di Lampung adalah Barang LegalPanglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyambut kunjungan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley (kiri) ke lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakara Timur, Minggu, 24 Juli 2022. (ANTARA FOTO/Asprulla Dwi Adha)

Menurut peneliti dari S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, Collin Koh, latihan perang yang lebih besar dan diberi nama sandi 'Garuda Shield' akan menjadi menarik saat digelar Agustus mendatang.

Sebab, Indonesia kerap berhati-hati mengirimkan sinyal, apalagi bila menyangkut isu yang sensitif terkait sengketa di Laut China Selatan. Indonesia juga berhati-hati membentuk persepsi mengenai hubungannya dengan AS dan Negeri Tirai Bambu. 

 "Sudah jelas bahwa Indonesia berharap bisa menyeimbangkan situasi di Laut China Selatan, di samping menggunakan platform latihan bersama ini untuk menunjukkan posisi dan pengaruhnya dalam hal diplomasi multilateral dan pertahanan," ungkap Koh. 

Sementara, menurut seorang sumber dari Indonesia yang dikutip stasiun berita CNN International, Indonesia dan China dulu juga punya latihan militer bersama. Nama sandi untuk latihan militer itu yakni 'Sharp Knife'. Tetapi, latihan terakhir dilakukan pada 2014. 

Sumber yang sama mengatakan Indonesia sudah sejak lama membina hubungan dekat di bidang militer dengan Jepang dan Australia. Maka, keterlibatan militer dari dua negara itu dalam 'Garuda Shield' 2022 bukan lagi hal yang mengejutkan. 

Namun, Jepang dan Australia sama seperti AS, merupakan negara yang lantang mengkritik China, khususnya dalam sengketa di Laut China Selatan. Maka, menurut sumber tersebut, berita mengenai latihan bersama multilateral itu akan diterima dalam kondisi yang tidak nyaman oleh China.

Baca Juga: 7 Potret Pembukaan Garuda Shield, Latihan Perang TNI AD dan Pasukan AS

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya