Panglima TNI: Pengamanan KTT ASEAN Jangan Ganggu Aktivitas Warga

TNI-Polri kerahkan 12 ribu personel untuk jaga KTT ASEAN

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono meminta agar pengamanan yang dilakukan di lokasi KTT ke-42 ASEAN, Labuan Bajo harus serius dan ketat. Meski begitu, Yudo berpesan jangan sampai kegiatan pengamanan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat Labuan Bajo. 

"Sehingga, kegiatan masyarakat tetap berjalan normal dan situasi tetap kondusif. Apabila harus menyetop masyarakat, maka lakukan dengan baik dan jelaskan mengapa aktivitas mereka disetop, sehingga masyarakat dapat mengerti," ungkap Yudo ketika memimpin rapat koordinasi pengamanan KTT ke-42 ASEAN dan dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (10/5/2023). 

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) itu menambahkan hal tersebut yang dimaksud dengan pengamanan humanis. Selain itu, konvoi kendaraan pun juga diatur secara ketat. 

"Kecepatan konvoi maksimal 40 kilometer per jam dan tidak terkesan saling kebut-kebutan," tutur dia lagi. 

Menurutnya, prosedur pengamanan humanis ini merupakan permintaan langsung dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo. "Beliau meminta agar masyarakat bisa ikut menikmati (KTT ASEAN). Jangan sampai karena kegiatan ini masyarakat jadi terganggu. Nah, Bapak Presiden tak mau semua terganggu," tutur dia. 

Berapa banyak personel pengamanan yang dikerahkan untuk menjaga kondisi KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo?

Baca Juga: TNI-Polri Antisipasi Demo hingga Bom di KTT ASEAN Labuan Bajo

1. TNI dan Polri kerahkan 12 ribu personel untuk amankan KTT ke-42 ASEAN

Panglima TNI: Pengamanan KTT ASEAN Jangan Ganggu Aktivitas WargaPrajurit TNI Angkatan Laut (AL) ketika mengamankan KTT ke-42 ASEAN. (www.instagram.com/@puspentni)

Lebih lanjut, Yudo mengatakan untuk pengamanan KTT ke-42 ASEAN, TNI dan Polri mengerahkan 12 ribu personel di Labuan Bajo. Belasan ribu personel itu termasuk pasukan elite dari masing-masing kesatuan. 

Polri mengerahkan Densus 88 Anti Teror. Sedangkan, TNI mengerahkan Kopassus TNI Angkatan Darat, Denjaka TNI Angkatan Laut dan Kopasgat TNI Angkatan Udara. 

"Ada 12 ribu pesonel (yang dikerahkan) baik dari TNI dan Polri," ungkap Yudo seperti dikutip dari keterangan tertulis pada Selasa, (9/5/2023). 

Baik TNI dan Polri pada Selasa kemarin melakukan apel. Tujuannya untuk memeriksa personel dan alutsista yang digunakan di dalam KTT tersebut. 

Yudo menjelaskan belasan ribu pasukan itu telah dibagi ke dalam tugas dan tempat tugas masing-masing. TNI dan Polri turut berkolaborasi dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), BIN (Badan Intelijen Negara) dan pemangku kepentingan daerah. 

"Dengan adanya kesiapan semua ini, semua kemungkinan dan ancaman dari luar dan dalam negeri bakal diantisipasi," tutur dia. 

Baca Juga: Mahfud Dorong Perundingan Ekstradisi ASEAN Segera Tuntas, Soroti TPPO

2. TNI turut kerahkan tiga jet tempur F-16 untuk pengamanan KTT ke-42 ASEAN

Panglima TNI: Pengamanan KTT ASEAN Jangan Ganggu Aktivitas WargaTNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan tiga jet tempur untuk mengamankan KTT ke-42 ASEAN. (www.instagram.com/@militer.udara)

Sementara, TNI Angkatan Udara menyiapkan satu flight jet tempur F-16 di Lanud El Tari, Kupang. Jet tempur F-16 itu dikerahkan untuk mengamankan KTT ke-42 ASEAN. Total ada tiga jet tempur yang digunakan untuk pengamanan KTT ASEAN. 

Satu jet tempur disiagakan di Kupang, lalu satu F-16 dalam keadaan siaga di Lanud Iswahjudi, Madiun dan satu flight jet tempur Sukhoi disiagakan di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar. 

"TNI AU juga menyiagakan tiga unit pesawat C-130 Hercules untuk pengangkutan dan evakuasi serta empat unit helikopter di Labuan Bajo," demikian keterangan tertulis TNI AU dan dikutip pada hari ini. 

Selain alutsista, TNI AU juga menempatkan TMC (teknologi modifikasi cuaca) dengan menggunakan dua unit pesawat C-212. Mereka siaga di wilayah Tambolaka, Sumbar Barat Daya.

3. TNI AL kerahkan delapan kapal perang untuk amankan KTT ke-42 ASEAN

Panglima TNI: Pengamanan KTT ASEAN Jangan Ganggu Aktivitas WargaPrajurit Kopaska membawa masuk rakit ke kapal perang TNI AL. www.instagram.com/@tni_angkatan_laut

Sementara, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Muhamamd Ali mengatakan pihaknya mengirimkan sekitar delapan kapal perang untuk mengamankan KTT ke-42 ASEAN. Pertemuan para kepala negara itu dimulai pada 10 Mei 2023 hingga 11 Mei 2023. 

Adapun Alutsista yang dilibatkan pada event Internasional tersebut di antaranya adalah KRI dr. Soeharso-990, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991, KRI Banjarmasin-592, KRI Diponegoro-365, KRI Teluk Youtefa-522, KRI Sultan Nuku-373, KRI Terapang-648, dan KRI Tongkol-813.

Kemudian, ada pula Sea Rider, kendaraan bermotor, kendaraan tempur, kendaraan taktis, LCVP dan Helikopter Panther. "Sedangkan, pasukan dan material yang dikirimkan adalah pasukan Kopaska, penyelam dan perlengkapan elektronika," ujar Ali kepada media pada 5 Mei 2023 lalu. 

Pemberangkatan pasukan dan alutsista itu, kata Ali, sudah dilepas sejak 3 Mei 2023 lalu dari Dermaga Ujung, Koarmada II, Surabaya. "Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 9 – 11 Mei 2023 nantinya akan dijaga oleh para prajurit TNI AL guna membawa misi yaitu mengantisipasi gangguan keamanan dari laut terhadap keamanan para peserta VVIP Indonesia di KTT ASEAN 2023," tutur dia. 

Baca Juga: RI Undang Myanmar Ikut KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya