Panglima TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan AS, Bahas Apa?

Ini merupakan kunjungan pertama dalam 14 tahun terakhir

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menerima kunjungan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Ini merupakan kunjungan perdana Milley dalam 14 tahun ke Jakarta.

Acara kunjungan diawali dengan upacara kehormatan di lapangan Plaza Mabes TNI. Peserta upacara merupakan prajurit dari berbagai matra yakni 94 pasukan Kostrad, 94 prajurit marinir, dan 94 pasukan khas TNI Angkatan Udara. 

"Kedatangan ini setelah 14 tahun tidak melaksanakan kunjungan kerja ke Indonesia," ungkap Andika seperti dikutip dari keterangan tertulis Mabes TNI, Senin (25/7/2022). 

Setelah upacara kehormatan, kemudian diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Amerika Serikat. Andika pun sempat mengajak Milley berkeliling Mabes TNI menggunakan mobil golf. 

Apa saja yang dibahas oleh kedua jenderal itu dalam pertemuannya?

1. Kunjungan Kepala Staf Gabungan AS jelang digelarnya latihan Garuda Shield

Panglima TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan AS, Bahas Apa?Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyambut kunjungan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley (kiri) ke lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakara Timur, Minggu, 24 Juli 2022. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara, kunjungan Jenderal Milley ke Jakarta terjadi jelang militer Indonesia dan AS melakukan latihan bersama Garuda Shield di Pusat Latihan Tempur. Rencananya Garuda Shield akan digelar pada Agustus 2022.

TNI Angkatan Darat (AD) tak hanya mengundang militer AS untuk berlatih. Mereka juga bakal mengundang militer dari 13 negara lainnya seperti Inggris, Kanada, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura hingga Jepang. 

Andika menjelaskan dalam latihan Garuda Shield akan melibatkan 1.125 personel. Dalam latihan itu rencananya bakal menggunakan 611 senjata dari Negeri Paman Sam. 

AS juga bakal mengerahkan 11 helikopter yang terdiri dari empat jenis Apache dan tujuh jenis Black Hawk. Puluhan kendaraan berat hingga alat berat juga bakal dilibatkan. 

Baca Juga: KSAD Dudung Temui Jenderal AD di Pentagon, Bahas soal Ini

2. Jenderal Milley sebut Indonesia negara penting bagi AS

Panglima TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan AS, Bahas Apa?Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyambut kunjungan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley (kiri) ke lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakara Timur, Minggu, 24 Juli 2022. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara, dalam pernyataannya, Jenderal Milley mengatakan Indonesia merupakan negara yang penting bagi AS. "(Indonesia) penting bagi Asia, Asia tenggara dan dunia," ungkap Milley usai menemui Andika. 

Ia mengatakan Indonesia memiliki nilai penting lantaran lebih dari dua pertiga perdagangan internasional melewati wilayah Pasifik. Sebagian besar datang lewat jalur laut di Indonesia. 

"Sebagai negara terbesar keempat di dunia dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Indonesia merupakan mitra militer AS yang profesional dan tangguh," tutur Milley. 

3. Latihan bersama Garuda Shield diprediksi akan provokasi China

Panglima TNI Terima Kunjungan Kepala Staf Gabungan AS, Bahas Apa?Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyambut kunjungan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley (kiri) ke lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakara Timur, Minggu, 24 Juli 2022. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Menurut peneliti dari S. Rajaratnam School of International Studies di Singapura, Collin Koh, latihan perang yang lebih besar dan diberi nama sandi 'Garuda Shield' akan menjadi menarik saat digelar Agustus mendatang.

Sebab, Indonesia kerap berhati-hati mengirimkan sinyal, apalagi bila menyangkut isu yang sensitif terkait sengketa di Laut China Selatan. Indonesia juga berhati-hati membentuk persepsi mengenai hubungannya dengan AS dan Negeri Tirai Bambu. 

 "Sudah jelas bahwa Indonesia berharap bisa menyeimbangkan situasi di Laut China Selatan, di samping menggunakan platform latihan bersama ini untuk menunjukkan posisi dan pengaruhnya dalam hal diplomasi multilateral dan pertahanan," ungkap Koh. 

Sementara, menurut seorang sumber dari Indonesia yang dikutip stasiun berita CNN International, Indonesia dan China dulu juga punya latihan militer bersama. Nama sandi untuk latihan militer itu yakni 'Sharp Knife'. Tetapi, latihan terakhir dilakukan pada 2014. 

Sumber yang sama mengatakan Indonesia sudah sejak lama membina hubungan dekat di bidang militer dengan Jepang dan Australia. Maka, keterlibatan militer dari dua negara itu dalam 'Garuda Shield' 2022 bukan lagi hal yang mengejutkan. 

Namun, Jepang dan Australia sama seperti AS, merupakan negara yang lantang mengkritik China, khususnya dalam sengketa di Laut China Selatan. Maka, menurut sumber tersebut, berita mengenai latihan bersama multilateral itu akan diterima dalam kondisi yang tidak nyaman oleh China.

Baca Juga: 7 Potret Pembukaan Garuda Shield, Latihan Perang TNI AD dan Pasukan AS

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya