Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Marzuki Alie: Otoriter

Mereka diduga ingin mendongkel AHY dari kursi ketua umum

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat memberikan sanksi pemecatan kepada sejumlah kader yang terkait Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) atau kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan pemecatan sudah sesuai keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan PD. 

"Dengan diberhentikan tetap dan dicabutnya keanggotaan Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya, serta Marzuki Alie, maka hak dan kewajibannya sebagai Anggota Partai Demokrat tidak berlaku lagi, termasuk larangan bagi mereka untuk menggunakan seragam, atribut, simbol, lambang dan identitas Partai Demokrat," kata Herzaky dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Jumat (26/2/2021). 

Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Herzaky melanjutkan, menganggap nama-nama tersebut telah melakukan perbuatan buruk sehingga merugikan partai. Tingkah laku buruk tersebut dilakukan dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan.

Selain itu, kata Herzaky, ada pula upaya menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah serta hoaks kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat pusat. Mereka menyebut Partai Demokrat sudah gagal. 

Apa tanggapan Marzuki mengenai pemecatan terhadap kader Partai Demokrat?

1. Marzuki Alie dipecat karena umbar konflik internal Partai Demokrat ke ruang publik

Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Marzuki Alie: OtoriterMantan Ketua DPR RI 2009-2014, Marzuki Alie (Twitter/@Marzukialie_MA)

Sebelum dilakukan pemecatan, kata Herzaky, pihak Partai Demokrat sudah berupaya berkomunikasi dengan salah satu kadernya yaitu Jhoni Allen Marbun. Ia dituding oleh partai sebagai salah satu aktor utama dalam upaya menggulingkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Menurut Herzaky, poin yang dituntut oleh Jhoni tidak masuk akal dan bertentangan dengan konsolidasi internal. Para pengurus dan kader, kata dia, marah atas upaya yang dilakukan untuk mendongkel AHY. 

"Para pelaku GPK-PD itu menghambat kerja-kerja politik untuk memperjuangkan harapan rakyat," kata Herzaky. 

Partai Demokrat juga memecat Marzuki Alie lantaran melanggar etika dan menyatakan secara terbuka ke publik soal konflik di internal tubuh partai. Marzuki juga dinilai melakukan permusuhan kepada Partai Demokrat. 

"Tindakan yang bersangkutan telah mengganggu kehormatan dan integritas serta kewibawaan Partai Demokrat," tutur dia lagi. 

Marzuki yang sempat menjabat sebagai Ketua DPR periode 2009-2014 itu sudah tak lagi aktif di partai. Posisi terakhirnya adalah Sekretaris Jenderal PD. 

Baca Juga: SBY: Partai Demokrat Not For Sale!

2. Marzuki Alie menilai pemecatan kader yang gulirkan KLB bentuk sikap partai otoriter

Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Marzuki Alie: OtoriterKader senior Partai Demokrat, Marzuki Alie (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurut kader senior dari Partai Demokrat, Marzuki Alie, di dalam parpol tidak dikenal istilah kudeta. Kongres Luar Biasa (KLB) adalah sesuatu yang biasa terjadi di internal parpol asal memenuhi persyaratan. 

"Itu diatur di dalam konstitusi partai kok. KLB akan sah bila diinginkan oleh mayoritas pemilik suara," kata Marzuki kepada media pada 24 Februari 2021. 

Bila kepemimpinan PD saat ini mendorong dilakukan pemecatan terhadap para kader yang mendukung adanya KLB, maka hal tersebut sama saja dengan sikap otoriter. Alih-alih dilakukan pemecatan, Marzuki mengusulkan dibuka ruang dialog agar tercipta diskusi. 

"Sehingga tidak ada menang-menangan, harus win-win solution," katanya lagi. 

Namun bila ruang komunikasi sudah tidak ada maka jalan satu-satunya adalah digelar KLB. Di forum itu, ujar Marzuki, menjadi ajang pembuktian siapa yang memperoleh dukungan paling banyak dari kader. 

"Setelah KLB, sebaiknya bersatu lagi. Partai yang memecat itu menunjukkan kepemimpinan yang otoriter, itu gak bagus," tutur dia. 

3. Partai Demokrat akan ganti Jhoni Allen Marbun di DPR

Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Marzuki Alie: OtoriterKader yang dipecat Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun (www.demokrat.id)

Status Jhoni Allen Marbun sebagai anggota DPR secara otomatis juga berakhir. Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan melakukan Penggantian Antar Waktu (PAW) sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.  Jhoni saat ini berada di Komisi VII DPR dan berasal dari dapil Sumatera Utara II. 

4. SBY turun gunung untuk membantu AHY

Partai Demokrat Pecat 7 Kader, Marzuki Alie: OtoriterKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (Tangkapan layar YouTube Partai Demokrat)

Pemecatan terhadap tujuh kader Partai Demokrat tak lama usai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan pesan video. Ia mengaku mendapat laporan bahwa upaya untuk mendongkel AHY dari kursi ketua umum masih terus berjalan. Padahal, rencana itu sudah diungkap oleh putera sulungnya itu ke publik. 

"Mereka masih bergerak di lapangan, sembunyi-sembunyi, kucing-kucingan. Berarti, gerakan ini masih ada," kata SBY dalam video yang diunggah di saluran YouTube Partai Demokrat pada 24 Februari 2021. 

SBY menyadari ia sudah tak lagi ada di posisi sebagai ketum namun menurutnya upaya GPK-PD tidak boleh didiamkan. 

"Dengan penuh rasa tanggung jawab dan kecintaan yang mendalam terhadap Partai Demokrat, meski masanya saya sudah lewat, tetapi saya harus berjuang bersama saudara semua. Gerakan liar ini tidak boleh dibiarkan, mari kita cegah dan gagalkan aksi-aksi mereka," ungkap SBY. 

Ia juga mendengar upaya pendongkelan AHY didukung dengan dana yang besar. SBY mengaku tidak tahu sumber pendanaan tersebut.

"Ada pula kekuatan politik yang mem-back up. Entah dari mana kekuatan itu, kita tidak boleh gentar. Jangan takut! Kita berada di jalan yang benar karena kita mempertahankan kedaulatan dan kemandirian partai," katanya. 

Baca Juga: SBY Sebut Gerakan untuk Dongkel AHY dari Kursi Ketum Masih Berjalan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya