PDSI: Kami Siap Jadi 'Rumah Baru' Terawan Bila Tak Nyaman di IDI

PDSI klaim sudah punya anggota di 34 provinsi

Jakarta, IDN Times - Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) siap menjadi rumah baru bagi mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, usai diberhentikan permanen dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Ketua Umum PDSI, Brigjen TNI (Purn) Jajang Edi Priyanto, mengatakan organisasi yang dideklarasikan pada Rabu (27/4/2022) itu merupakan wadah alternatif bagi profesi kedokteran. Ia mengaku siap membuka pintu bagi mantan bosnya itu. 

"Kalau memang beliau mau bergabung, maka kami akan terima dengan pintu terbuka. Silakan, beliau dapat memilih 'rumah tinggal baru'. Silakan memilih kalau memang di 'rumah' yang lama tidak nyaman. Kami akan terima di 'rumah baru'," ungkap Jajang ketika memberikan keterangan pers hari ini di Jakarta Pusat. 

Terawan diberhentikan secara permanen dari keanggotaan IDI. Hal itu merupakan salah satu rekomendasi dari Majelis Kode Etik Kehormatan (MKEK) bagi PB IDI yang dibacakan dalam Muktamar ke-31 di Aceh pada  22-25 Maret lalu.

Ada lima penyebab Terawan diberhentikan secara tetap dari IDI. Dua di antaranya karena ia tidak menjalankan sanksi pemecatan sementara yang dirilis pada 2018. Kemudian, mantan Direktur Utama di RSPAD Gatot Subroto itu gencar mempromosikan Vaksin Nusantara.

Padahal, oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Vaksin Nusantara tak lolos uji klinis tahap pertama. Alhasil, vaksin dengan metode sel dendritik itu tak dapat diproduksi secara massal. 

Bila Terawan resmi bergabung ke PDSI, apakah berarti ia masih bisa menjalankan pengobatan metode 'cuci otak'?

1. PDSI siap tampung ide inovatif Terawan soal terapi 'cuci otak' dan Vaksin Nusantara

PDSI: Kami Siap Jadi 'Rumah Baru' Terawan Bila Tak Nyaman di IDICatatan minus Vaksin Nusantara dari BPOM (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut, Jajang mengatakan bila Terawan bersedia bergabung ke PDSI, mereka siap menampung semua inovasi yang diciptakan mantan Menkes itu. Hal itu termasuk terapi pengobatan 'cuci otak' dan Vaksin Nusantara. 

"PDSI siap menampung ide inovatif dari semua dokter, termasuk DSA (Digital Subtraction Angiography) Terawan. Pengembangan Vaksin Nusantara pun akan kami dukung dan ikut kembangkan," ungkap Jajang.

Ia menambahkan tak ingin ide-ide inovatif dokter di Indonesia dibiarkan begitu saja dan tidak dihargai. "Itu lah kenapa PDSI siap menjadi rumah bagi dokter yang mau memajukan negara Indonesia," kata dia. 

Baca Juga: Anak Buah Terawan Deklarasikan PDSI, Organisasi Tandingan IDI?

2. PDSI tak didirikan karena kasus pemecatan Terawan dari IDI

PDSI: Kami Siap Jadi 'Rumah Baru' Terawan Bila Tak Nyaman di IDIEks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ketika mengikuti rapat kerja dengan komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan pada 10 Desember 2020. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Lebih lanjut, Jajang juga menepis bila PDSI semata-mata didirikan karena melihat kasus pemecatan yang dialami Terawan. Menurutnya, peristiwa pemecatan Terawan dari IDI dengan pembentukan PDSI tidak saling berkaitan. 

"Saya pikir kita berdiri bukan karena kasus Dokter Terawan. Tapi, sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28. Jadi, tidak ada kaitannya dengan kasus Dokter Terawan," kata Jajang. 

3. PDSI klaim sudah punya anggota di 34 provinsi

PDSI: Kami Siap Jadi 'Rumah Baru' Terawan Bila Tak Nyaman di IDIIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, menurut Jajang ketika PDSI didirikan, mereka sudah memiliki anggota. Bahkan, ia mengklaim anggotanya sudah tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten atau kota di Indonesia.

“Mereka itu hanya tinggal menunggu kita deklarasi saja sebetulnya. Nanti, kami akan melakukan perjalanan untuk melantik anggota dari daerah-daerah tersebut,” ujar Jajang.

PDSI, kata Jajang, merupakan bagian dari rakyat Indonesia. Maka, mereka akan berkomitmen penuh untuk menjunjung tinggi NKRI, taat pada asas tunggal Pancasila, serta tunduk pada UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi, menjunjung tinggi kesejawatan, dengan berwawasan Indonesia untuk dunia.

“Segenap masukan yang konstruktif tentu kami terima dengan senang hati dan justru itu yang sangat kami harapkan. Kami menyadari bahwa profesi dokter memang bertujuan untuk memajukan taraf kesehatan masyarakat itu sendiri. Jadi, bukan hanya semata-mata urusan dokter itu sendiri,” tutur dia. 

Baca Juga: Tiga Putusan Lengkap MKEK IDI yang Pecat Terawan Sebagai Dokter

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya