Wapres: Pemerintah Tidak Akan Akui Bendera Tauhid

Pemerintah tidak perlu mengakui itu bendera ormas

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla mengatakan pemerintah tidak akan mengakui bendera yang dibakar oleh anggota Banser NU di Garut, Jawa Barat, sebagai bendera tauhid. Hal itu disampaikan oleh JK usai melantik praja muda IPDN di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat pada Jumat (2/11). 

"Ya, kan tidak perlu (pemerintah mengakui). Pemerintah kan tidak pernah membuat aturan seperti itu. Bahwa masing-masing menganggap itu (bendera tauhid) ya silakan," ujar JK seperti dikutip dari Antara pada hari ini. 

Pengakuan terhadap bendera bertuliskan kalimat tauhid merupakan kepercayaan masing-masing umat Islam, sehingga pemerintah tidak perlu mengakui itu merupakan bendera dari ormas tertentu. 

"Kalau itu dianggap sebagai bendera tauhid sesuai kepercayaan, ya silakan. Tentu, pemerintah tidak pernah menetapkan bendera harus begini, harus begitu. Tidak, tidak," kata dia lagi. 

Lalu, apa kira-kira respons dari massa aksi bela bendera tauhid yang kini telah menyemut di area Monas menuju ke Istana Negara?

1. Menkopolhukam terima 10 orang perwakilan aksi bela bendera tauhid

Wapres: Pemerintah Tidak Akan Akui Bendera TauhidIDN Times/Fitria Madia

Usai menunaikan salat Jumat di Masjid Istiqlal, ribuan massa aksi bela bendera tauhid kemudian mulai long march menuju ke Istana Negara. Namun, sebelum tiba di sana, Menkopolhukam sudah mencegat dan menawarkan diri bersedia menemui perwakilan dari massa. Total ada 10 orang yang ditemui mantan panglima TNI itu. 

Mereka yang diterima yakni Jubir Front Pembela Islam (FPI), Slamet Maarif, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath, Habib Hanif, KH Nasir Zein, Ust Awit Masyuri, Egi Sujana, Ust Maman S., Abah Ra'ud dan Ibu Nurdiyati. Wiranto menemui mereka didampingi Wakpolri Komjen (Pol) Ari Dono dan jajaran Kemenkopolhukam lainnya. 

Baca Juga: Aksi Pembakaran Bendera Tauhid Bisa Timbulkan Radikalisme Baru

2. Wiranto sempat menilai aksi demonstrasi bela bendera tauhid sudah tidak relevan

Wapres: Pemerintah Tidak Akan Akui Bendera Tauhid(Massa aksi bela Bendera Tauhid) ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Sehari sebelumnya, Wiranto sudah menyatakan aksi bela bendera tauhid tidak lagi relevan, lantaran dua pelaku pembakaran bendera sudah diproses secara hukum. Apalagi, ia telah mengajak para tokoh agama, pimpinan ormas Islam serta ulama dalam berbagai forum untuk menyelesaikan isu tersebut dengan kekeluargaan. 

"Kegiatan demonstrasi semacam itu selain menghabiskan energi juga tidak lagi relevan," kata Wiranto kemarin di kantornya. 

3. Polisi kerahkan 12 ribu personel untuk jaga aksi demonstrasi

Wapres: Pemerintah Tidak Akan Akui Bendera TauhidAkun Facebook Hillmiy Haye Tamiiy

Untuk mengamankan aksi demonstrasi pada hari ini, Polda Metro Jaya mengerahkan sekitar 12 ribu personelnya. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Argo Yuwono, mengatakan polisi sudah menerima surat pemberitahuan akan adanya aksi yang diikuti sekitar 10 ribu orang. 

"Ada sekitar 12 ribu orang yang diterjunkan," kata Argo ketika dikonfirmasi kemarin. 

Baca Juga: Massa Aksi Bela Tauhid Paksa Polisi Buka Barrier

Topik:

Berita Terkini Lainnya