Penasihat KPK Ancam Mundur Jika Capim yang Terpilih Tak Berintegritas

Tsani pernah ikut memeriksa langsung bukti pelanggaran etik

Jakarta, IDN Times - Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mohammad Tsani Annafari sempat mengeluarkan ancaman akan mundur dari posisinya apabila capim yang terpilih nanti adalah individu yang memiliki rekam jejak buruk. Salah satunya, diduga pernah melakukan pelanggaran kode etik ketika masih bertugas di institusi antirasuah. 

Kendati tidak menyebut nama, ia menjelaskan individu yang dimaksud masih lolos hingga ke tahap 20 besar. 

"Bila orang-orang bermasalah yang terpilih sebagai komisioner KPK, Insyaallah saya akan mengundurkan diri sebagai penasihat KPK sebelum mereka dilantik," ujar Tsani seperti dikutip dari kantor berita Antara pada Minggu (25/8). 

Mengapa Tsani tidak yakin bisa bekerja sama dengan capim KPK yang diduga bermasalah itu? Apa komentar dari pansel dan capim KPK yang masih mengikuti seleksi hingga di tahap 20 besar?

1. Tsani mengaku pernah ikut memeriksa bukti-bukti pelanggaran kode etik yang dilakukan capim

Penasihat KPK Ancam Mundur Jika Capim yang Terpilih Tak BerintegritasANTARA FOTO/Didik Suhartono

Kepada media, Tsani mengaku secara blak-blakan pernah ikut memeriksa bukti-bukti pelanggaran etik calon yang bersangkutan. Ia yakin capim KPK tersebut pernah melakukan pelanggaran kode etik. 

"Saya sebagai orang yang pernah memeriksa langsung bukti-bukti pelanggaran etik tersebut bersama internal KPK menyaksikan dan meyakini bukti-bukti tersebut nyata," kata Tsani. 

Tsani menilai masa depan KPK akan terancam apabila dipimpin oleh capim yang pernah melakukan pelanggaran kode etik. Ia pun turut meminta kepada pansel agar mendengarkan aspirasi dari internal KPK. 

Baca Juga: Mabes Polri Tarik Anggotanya di KPK, Diduga Karena Langgar Kode Etik

2. Pansel capim KPK mewanti-wanti agar Tsani tak perlu mengancam

Penasihat KPK Ancam Mundur Jika Capim yang Terpilih Tak Berintegritas(Ketua Setara Institute, Hendardi) ANTARA FOTO

Sementara, anggota pansel capim KPK, Hendardi mengingatkan Tsani agar tidak perlu mengeluarkan nada ancaman begitu. Ia mengaku tidak memiliki masalah apabila Tsani hendak mengundurkan diri. Lagipula, komisioner yang baru nanti belum tentu membutuhkan jasa-jasanya. 

"Ya, gak usah mengancam. Kalau mau mundur, mundur saja," kata Hendardi yang ditemui di RSPAD Gatot Subroto pada Senin (26/8). 

Ia mengatakan kinerja Tsani sebagai penasihat KPK tidak bergantung kepada capim yang nantinya terpilih. Menurut Hendardi, apabila Tsani mau mengundurkan diri dipersilakan dan tidak ada yang melarang. 

"Jadi, gak usah mengancam-ancam. Kalau mau mundur, silakan saja, kan gak ada yang ngelarang," tutur dia lagi. 

Tsani sendiri pernah ikut mendaftar menjadi pimpinan KPK di proses pansel 2019-2023. Namun, ia gagal melaju ke tahap selanjutnya. 

3. Komisioner aktif KPK Alexander Marwata juga mempersilakan Tsani mundur

Penasihat KPK Ancam Mundur Jika Capim yang Terpilih Tak BerintegritasANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Komentar tak jauh berbeda disampaikan oleh komisioner aktif Alexander Marwata. Alex menjadi satu-satunya komisioner yang tersisa dan terus melaju di proses seleksi capim KPK. 

Dalam pandangannya, tidak ada satu pun larangan bagi Tsani untuk mengundurkan diri. Alex mengatakan sudah menjadi hak siapa pun termasuk pegawai KPK untuk mundur apabila merasa kiprahnya belum bisa maksimal di institusi antirasuah. 

"Kalau merasa KPK bukan suatu lembaga yang ideal buat dia, KPK tak lagi ideal karena dianggap meloloskan capim KPK yang bermasalah lalu mau mundur, ya itu kan hak dia. Siapa pun boleh mengundurkan diri," kata Alex yang ditemui di RSPAD Gatot Subroto pada Senin (26/8). 

Menurut Alex, perjalanan seleksi capim KPK masih cukup panjang. Sebab, dari 20 capim yang tersisa masih harus memilih lima orang. Sehingga, berbagai hal masih mungkin untuk terjadi. 

"Bisa saja setelah tahap wawancara ini saya gak lolos. Apalagi ICW kan meminta supaya capim bermasalah digugurkan. Ya, gak masalah juga. Mungkin ICW punya calon lebih kuat atau informasi terkait kinerja saya atau terkait perilaku yang sudah gak lagi ideal," tutur dia. 

Namun, ia mengajak publik untuk tidak bersikap antipati terhadap pansel capim KPK. Sebab, menurut dia, semua hal sudah coba diakomodir oleh pansel tersebut. 

"Ya, kita harus percaya terhadap pansel. Kalau gak percaya ke pansel terus percaya sama siapa lagi," kata Alex. 

Baca Juga: Pernah Diperiksa Sebagai Saksi, TGB Malah Main Tenis dengan Deputi KPK

Topik:

Berita Terkini Lainnya