Penculik 2 Pelaut Indonesia Minta Uang Tebusan Rp14,4 Miliar

Pelaku belum memberikan tenggat kapan tebusan dibayar

Jakarta, IDN Times - Setelah lama tidak ada kabar dari pelaku penculikan Warga Negara Indonsia (WNI) di Malaysia, salah seorang dari pelaku dikabarkan telah menghubungi keluarga korban di Indonesia. 

Informasi tersebut disampaikan Komisioner Polisi Sabah, Omar Mammah ketika memberikan keterangan pers di Markas Besar Kepolisian Malaysia, pada Selasa (25/9).

Menurut informasi yang diperoleh Omar, salah seorang pelaku penculikan meminta keluarga agar menyiapkan uang tebusan senilai RM4 juta atau setara Rp14,4 miliar dengan kurs saat ini. 

Permintaan itu disampaikan oleh seorang pelaku penculikan melalui telepon pada Selasa (18/7) sekitar pukul 10.24 waktu setempat.

"Istri salah satu korban yang berada di Sulawesi, Indonesia menerima telepon dari Filipina," ujar Omar seperti dilansir laman The Star Malaysia, Selasa (25/9).

Lalu, apa reaksi Pemerintah Indonesia? Apakah pemerintah akan bersedia bernegosiasi dan memenuhi tuntutan pelaku?

1. Pemerintah Indonesia meminta agar Malaysia ikut membantu membebaskan dua sandera WNI

Penculik 2 Pelaut Indonesia Minta Uang Tebusan Rp14,4 MiliarIDN Times/Sukma Shakti

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan tanggapan cukup keras, terhadap informasi yang datang dari negeri tetangga tersebut. Iqbal berharap agar Pemerintah Malaysia tidak sekadar menjadi corong bagi tuntutan pelaku penculikan.

"Tapi, kami berharap mereka juga membebaskan dua nelayan WNI yang diculik di perairan mereka," ujar Iqbal melalui keterangan tertulis, Selasa malam (26/9).

Sejak awal, pemerintah Indonesia menyayangkan mengapa aksi penculikan terhadap nelayan justru masih terjadi di perairan Malaysia. Sebab, sesungguhnya sudah ada kerja sama di antara kedua negara untuk menjaga keamanan dua negara.

"Ini pertama kali (penculikan) terjadi lagi setelah adanya kerja sama tersebut," ujar Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Malaysia Rusdi Kirana seperti dikutip Antara, Rabu (12/9).

Baca Juga: Lagi, Dua WNI Diculik oleh Kelompok Bersenjata di Perairan Malaysia

2. Pelaku penculikan belum menetapkan tenggat untuk penyerahan uang tebusan

Penculik 2 Pelaut Indonesia Minta Uang Tebusan Rp14,4 MiliarIDN Times/Sukma Shakti

Berdasarkan informasi Komisioner Polisi Sabah Omar Mammah, ketika menghubungi keluarga, pelaku penculikan tidak menyebut ada tenggat kapan uang tebusan itu harus dibayarkan.

"Mungkin negosiasi akan dilakukan antara beberapa pihak, termasuk keluarga korban," kata Omar kemarin.

Kendati, mereka mengaku tidak menyerah dan berupaya untuk membebaskan dua sandera. Omar mengatakan memperoleh informasi terpercaya dari nelayan yang melihat perahu cadik (pump boat) yang diduga kuat milik pelaku penculikan.

"Kami tengah melakukan pencarian secara intensif dari bagian utara Kudat menuju ke bagian selatan Tawau. Sejauh ini tersangka belum mengeluarkan ancaman apa pun," kata dia.

3. Indonesia sejak awal menolak negosiasi menggunakan uang tebusan

Penculik 2 Pelaut Indonesia Minta Uang Tebusan Rp14,4 MiliarIDN Times/Sukma Shakti

Dari data yang dirilis Kementerian Luar Negeri, termasuk peristiwa yang terjadi pada (11/9) lalu, total sudah ada 34 WNI yang menjadi korban penculikan kelompok bersenjata yang berbasis di Filipina selatan. Pelaku mulai membidik target penculikannya adalah WNI. Apakah itu disebabkan karena Indonesia bersedia membayar uang tebusan agar sandera dibebaskan.

Hal tersebut dibantah secara tegas oleh Direktur PWNI Kemenlu, Lalu Muhammad Iqbal. Menurut Iqbal, kalau pemerintah bersedia membayar uang tebusan, maka tiga WNI terakhir yang berhasil dibebaskan tidak akan berada di dalam sekapan penculik selama 20 bulan.

"Kalau memang kita membayar (tebusan), seharusnya kami sudah bisa membebaskannya di bulan pertama atau kedua mereka diculik. Saya selalu cerita bahwa pemerintah berupaya membebaskan dengan menggunakan cara yang tidak meninggalkan preseden buruk di kemudian hari," ujar Iqbal menjawab pertanyaan IDN Times pada (18/9) lalu.

Tantangan terberat yang dirasakan pemerintah, kata Iqbal, adalah meyakinkan keluarga dan terus memberikan harapan agar sabar dalam menanti kepulangan anggota keluarganya.

Semoga WNI segera berhasil dibebaskan tanpa uang tebusan ya guys.

Baca Juga: Tiga WNI Dibebaskan dari Abu Sayyaf di Filipina, Pakai Uang Tebusan?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya